Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Aman Bergaul buat ABG, Masa Remaja Juga Wajib Dijaga

ilustrasi dua remaja (pexels.com/Thắng Văn)
ilustrasi dua remaja (pexels.com/Thắng Văn)

Berbeda dengan anak-anak yang lebih suka bersama orangtuanya saja, remaja atau ABG mulai mengembangkan pertemanan yang lebih luas. Makin lama kamu makin suka menghabiskan waktu bersama teman ketimbang keluarga. Jalan-jalan bareng orangtua bukan lagi hal yang seru buatmu.

Bersama dengan datangnya masa remaja dan rasa nyaman bersama kawan sebaya, ada bahaya yang perlu diwaspadai. Itu adalah potensi salah pergaulan. Cegah dirimu mengalaminya dengan menerapkan enam tips aman dalam bergaul berikut ini.

1. Gak usah merasa bersalah karena selektif dalam berteman

ilustrasi tiga remaja (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi tiga remaja (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Pilih-pilih teman memang perlu, kok. Bukan soal seseorang kaya atau miskin, pintar atau biasa saja, dan populer atau gak. Akan tetapi, seleksilah teman-temanmu berdasarkan pengaruhnya buat kamu.

Jangan ragu menjauh dari teman-teman yang berusaha memengaruhi kamu agar berbuat negatif. Seperti melanggar aturan di sekolah, tidak mengerjakan PR, merundung adik kelas, dan sebagainya. Berkawanlah dengan murid-murid yang bisa membuatmu lebih semangat belajar dan berkarakter positif.

2. Jangan berlebihan dalam pacaran

ilustrasi sepasang remaja (pexels.com/Windd)
ilustrasi sepasang remaja (pexels.com/Windd)

Termasuk dalam sikap berlebihan saat pacaran misalnya, bermesra-mesraan. Ingat, kalian baru remaja belasan tahun. Tidak sepantasnya kalian melakukan perbuatan selayaknya orang dewasa.

Tetap jaga jarak dengan pacarmu. Berpacaran bukan berarti kalian harus berduaan. Gabung saja dengan teman-teman untuk mengurangi dorongan berbuat di luar batas. 

Jangan lupa menyiapkan mental kalau-kalau ada masalah dalam hubungan kalian. Hal seperti ini pasti terjadi juga. Jangan sampai pikiranmu terlalu pendek hingga kamu melakukan hal-hal yang berbahaya. Jika kamu belum mampu berpikir panjang, gak usah pacaran dulu. Nanti hidupmu penuh drama.

3. Hindari hasrat coba-coba dalam segala hal

ilustrasi tiga teman (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
ilustrasi tiga teman (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Gak semuanya perlu dicoba. Apalagi untuk hal-hal yang berbahaya dan semestinya dihindari. Siapa pun yang mengajakmu buat coba-coba, jangan menurutinya. Gak usah terpengaruh dengan kata-kata "sekali saja" atau "sedikit saja".

Contohnya, ketika teman mengajakmu mencicipi rokok atau menonton video porno. Jika kamu sudah merasakan segarnya seteguk air, dirimu pasti ingin meminumnya lagi dan lagi. Berawal dari coba-coba sesuatu yang negatif, kamu malah bisa terus melakukannya.

4. Jaga sopan santun di tempat umum

ilustrasi tiga remaja (pexels.com/Streetwindy)
ilustrasi tiga remaja (pexels.com/Streetwindy)

Di mana pun dirimu berada, ingatlah bahwa kamu juga membawa nama baik orangtua dan sekolah. Oleh karena itu, jaga setiap ucapan dan perilakumu. Jangan bersikap urakan, seakan-akan kamu tak pernah diajari sopan santun.

Hormati orang-orang yang ada di sekitarmu. Hindari berlebihan dalam bercanda dengan teman sampai menciptakan kegaduhan. Pilih kata-kata yang baik ketika mengobrol, bukan malah terbiasa mengumpat.

5. Tak perlu selalu mengikuti tren

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi bersama teman (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Tidak semua tren perlu diikuti. Beberapa tren boleh jadi bukan cuma tak sesuai untuk budaya kita, tetapi juga dapat membahayakanmu. Hal-hal yang sedang banyak dilakukan oleh remaja lain bukan berarti harus pula kamu lakukan.

Misalnya, banyak unggahan remaja berjoget dengan pakaian minim di media sosial. Meski kelihatannya seru-seru saja, video seperti itu dapat disalahgunakan oleh orang lain. Seperti untuk berfantasi seksual. Pun 10 sampai 15 tahun dari sekarang, kamu mungkin sangat malu melihat aksimu di dunia maya yang telah tersebar ke mana-mana.

6. Orangtua harus tahu kamu ke mana, dengan siapa, dan untuk keperluan apa

ilustrasi remaja putri (pexels.com/Darya Sannikova)
ilustrasi remaja putri (pexels.com/Darya Sannikova)

Lebih dekat dengan teman tidak bermakna kamu perlu main kucing-kucingan dengan orangtua. Tak ada yang perlu disembunyikan dari mereka bila kamu melakukan hal-hal yang positif bersama teman yang juga baik.

Tanpa orangtua meminta, selalu beri tahu mereka ke mana kamu akan pergi. Juga dengan siapa dan untuk keperluan apa. Apabila ada orang yang mengaku ingin menjadi temanmu tetapi memintamu menyembunyikan identitasnya dari orangtua, hati-hati!

Segera jaga jarak darinya dan beri tahu orangtuamu tentangnya. Teman-teman yang baik pasti senang mengenal dan dikenal oleh orangtuamu. Sebab dengan begitu mereka dapat leluasa main ke rumahmu.

Pergaulan semasa remaja memang perlu mendapat perhatian khusus. Apalagi di tengah pengaruh tak terbendung dari segala hal yang ada di media sosial. Pintar-pintarlah dalam bergaul. Masa depanmu masih sangat panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us