Hidup seseorang sudah seharusnya menjadi urusan masing-masing, tapi ada saja mereka yang punya terlalu banyak waktu luang sehingga sibuk ikut campur urusan orang lain. Kalau niatnya untuk membantu, itu namanya pahala. Kalau malah jadi masalah, itu namanya cari gara-gara.
Memang susah menghadapi orang seperti ini. Namun, di manapun kita berada, akan selalu ada mereka. Agar tidak dibuat pusing oleh sikapnya, coba ikuti keenam tips berikut ini.
Namanya hidup, kita yang menjalani namun orang lain yang paling sering berkomentar. Beruntung kalau ucapannya baik, kita pun jadi semangat. Kalau ucapannya pahit dan buat sakit hati, bisa jadi overthinking.
Yakinlah bahwa orang itu selalu berbuat begitu pada siapapun yang ia temui. Merasa jalan hidupnya yang paling benar, lantas ia bebas berkomentar tentang kehidupan orang lain. Berusahalah untuk tidak ambil pusing akan komentarnya. Acuhkan sikapnya dan tetap fokus pada apa yang kamu kerjakan.
Saat ia mengomentari tentang apa yang kita kerjakan, sesungguhnya ia berharap bahwa kita akan memberikan respon yang reaktif. Ia pun sebenarnya sudah bersiap-siap dengan komentar pedas yang akan ia lemparkan pada kita. Cara terbaik menghindari hal tersebut adalah perhatikan saja.
Biarkan ia terus berkomentar dan perhatikan bagaimana ia ceriwis berkomentar. Orang-orang pun pasti akan mampu melihat siapa yang paling banyak berkoar di lingkunganmu. Perhatikan ketika ia bertingkah dan tersenyumlah hingga ia bingung dan berhenti dengan sendirinya.
Sabar pun ada batasnya. Bila sikap dan komentarnya sudah terlalu parah dan menyakitkan, bolehlah bagi kita untuk sesekali memberikan respon. Ingat! Respon yang diberikan bukanlah respon yang reaktif penuh amarah.
Tarik nafas dalam-dalam. Tanggapi dengan ucapan yang pernah ia ucapkan sebelumnya, puji dirinya kalau perlu. Biarkan orang lain yang menilai siapa yang sebenarnya bermulut besar di sini.
Pada dasarnya, orang yang terlalu sibuk mengurusi kehidupan orang lain adalah orang yang haus akan perhatian. Ia tidak puas dengan hidupnya, sehingga ia mencarinya dengan mengusik kehidupan orang lain. Tak heran, tindakannya ini sering ia lakukan di depan umum untuk dapatkan perhatian dari orang sekitar.
Kalau mau membuktikan hal ini, coba cari momen saat ia sedang sendiri. Ajak orang tersebut ngobrol santai tanpa perlu membahas apapun yang sebelumnya ia ucapkan. Kamu akan menyadari bagaimana ia tiba-tiba berubah jadi lebih pendiam dan berbicara seperlunya.
Sekuat apapun kamu mencoba untuk bersabar dan menanggapi dengan kepala dingin, ada beberapa kasus dimana kamu sudah tidak bisa lagi memberikan toleransi atas perbuatannya. Bila kamu merasa sudah berada di titik tersebut, segera cari bantuan ke atasan.
Atasanmu akan dengan senang hati mendengarkan apa yang menjadi keluhanmu. Bersama-sama, kamu akan bisa menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini. Ingat! Tujuan berbicara dengan atasan adalah untuk mencari solusi, bukan untuk melampiaskan amarah atas ketidakadilan yang tengah kamu alami.
Saat seseorang terus mengganggu kehidupan pribadi, kita pun tak jarang jadi susah untuk fokus pada apa yang kita kerjakan. Alhasil, pekerjaan kita akan kurang maksimal sehingga tidak menguntungkan bagi banyak pihak, termasuk diri sendiri.
Meski susah, kita wajib mencoba untuk tetap fokus pada apa yang kita kerjakan. Ucapannya adalah lalu lalang dalam kehidupan yang tidak memegang peranan positif sama sekali. Menghiraukannya adalah pilihan terbaik untuk membuatmu tetap sepenuhnya fokus pada pekerjaanmu.
Di manapun kita berada, akan selalu ada orang yang ikut campur urusan orang lain. Kalau kebetulan kamu yang tengah jadi korbannya, semoga tips-tips di atas bisa membantumu mengatasi masalah yang tengah kamu hadapi ini.