Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/Karolina Kaboompics)
ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Kemampuanmu dalam hal apa pun menjadi salah satu dasar dari rasa bangga terhadap diri. Tanpa kemampuan apa-apa, kamu bakal gampang sekali minder dan tentunya tidak berkembang dalam pekerjaan. Tapi agar kemampuanmu diakui oleh semua orang bukanlah hal yang mudah.

Bahkan boleh jadi mustahil karena akan tetap ada orang yang justru meremehkanmu. Meski sikap mereka membuatmu kesal, jangan sampai emosimu dengan mudahnya terpancing. Hadapi dengan tenang biar kamu gak terkesan mencari pengakuan. Orang lain yakin pada kemampuanmu atau tidak, jika kemampuan itu ada pada dirimu tentu tak akan berkurang sedikit pun.

Keraguan orang lain terhadap kemampuanmu memang perlu dijawab. Tapi gak usah dengan kesan arogan. Jaga fokusmu hanya pada hal-hal penting yang nantinya membantu pembuktian dirimu. Sikapi orang-orang yang mengecilkan kemampuanmu dengan enam cara di bawah ini. Suatu saat nanti, mereka akan mengubah penilaiannya terhadapmu tanpa kamu memintanya.

1. Jangan menganggapnya kebencian terhadap pribadimu

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Kindel Media)

Memang ada orang yang meremehkan kemampuanmu karena membenci pribadimu. Ciri orang seperti ini adalah merendahkanmu dalam segala aspek seperti penampilan, kemampuan finansial dan pekerjaan, sampai kehidupan pribadimu bersama pasangan. Tapi ada juga orang yang mengecilkan kemampuanmu semata-mata karena belum tahu apa saja yang bisa kamu lakukan.

Misalnya, saat dirimu menjadi karyawan baru atau ditugaskan di divisi lain. Orang-orang lama akan cenderung merendahkan kemampuanmu sebelum melihat sejumlah hasil kerjamu. Kalau hasil kerjamu ternyata konsisten baik bahkan melebihi mereka, barulah rasa respek muncul. Penting untukmu tak terlalu cepat menuduh mereka membencimu secara pribadi.

Keyakinan seperti itu akan membuatmu tidak nyaman menjalani hari bersama mereka. Penilaianmu belum tentu benar, tetapi kamu sudah merespons dengan kebencian juga. Pertemanan dan hubungan kerja menjadi penuh dengan aroma permusuhan yang disebabkan oleh kesalahpahaman saja.

2. Jadikan motivasi untuk terus belajar dan berlatih

ilustrasi berlatih (pexels.com/Artem Podrez)

Diremehkan orang memang tak mengenakkan. Akan tetapi, lihat sisi baiknya yang akan lebih memotivasimu dalam belajar serta berlatih. Entah kemampuanmu memang masih kurang atau sebenarnya sudah tinggi, menambah latihan dan waktu belajar tetap penting. Kamu bisa makin berkembang walaupun dengan stimulus awal yang kurang menyenangkan.

Fokus saja pada potensi perkembanganmu beberapa bulan atau tahun dari sekarang. Lebih baik mengawali langkah dengan sedikit penghinaan dan berakhir dengan banyak pujian. Daripada di awal kamu sudah memperoleh pujian setinggi langit, tapi dari waktu ke waktu kemampuanmu tidak bertambah.

Lebih dari sekadar kamu gak dipuji lagi, posisimu juga akan dengan mudahnya digantikan oleh orang lain. Makanya, emosi saja ketika kemampuanmu diremehkan menjadi tak penting. Utamakan pengembangan dirimu buat ke depannya. Jangan larut dalam sakit hati yang sama sekali tidak menambah kemampuan diri. Waktu dan energimu mesti dipakai untuk hal-hal yang lebih berguna.

3. Gak usah dilawan dengan kata-kata

ilustrasi berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hal pertama yang terpikirkan setelah kamu mendengar kemampuanmu direndahkan barangkali adalah melakukan pembelaan diri. Kamu akan menunjukkan rasa tidak terimamu dan sedikit perkataan mereka melahirkan begitu banyak kata balasan darimu. Apakah kata berbalas kata begini efektif untuk membuat kemampuanmu lebih dihargai?

Mereka mungkin menghargai keberanianmu melawan dengan ucapan. Namun, sama sekali tak lantas meyakinkan mereka tentang kemampuanmu. Malah ada kalanya banyaknya pembelaanmu hanya memperparah penilaian mereka padamu. Mereka berpikir sudah kemampuanmu rendah masih pula tak sadar diri.

Pembalasan terbaik untuk setiap sikap orang yang meremehkan adalah pembuktian. Meski diam saat kemampuanmu diremehkan bukan hal mudah, bersabarlah. Hindari perdebatan dengan orang-orang yang boleh jadi menilai diri mereka terlalu tinggi. Meladeni mereka dengan ucapan hanya akan membuatmu bertambah kesal.

4. Tidak perlu bersikap buruk pada orang lain yang lebih diandalkan

ilustrasi dua pria (pexels.com/RDNE Stock project)

Biasanya jika ada orang yang kemampuannya diremehkan berarti ada orang lain yang kemampuannya diunggulkan. Ini bisa menimbulkan kecemburuan dalam dirimu. Mungkin kamu gak akan merasakannya jika tidak direndahkan. Namun dengan apa yang terjadi padamu, otomatis dirimu akan merasa sebal pada semua orang.

Termasuk seseorang yang lebih diunggulkan daripada kamu. Padahal kalau dipikir-pikir lagi, dia juga gak minta diunggulkan seperti itu. Alih-alih ia merasa bangga dan menang darimu, boleh jadi penilaian tersebut justru membebaninya. Maka sebaiknya dirimu gak usah bersikap buruk pada orang yang kemampuannya lebih diandalkan.

Bahkan jika dia menyombongkan diri di hadapanmu, biarkan saja. Bersikaplah biasa-biasa saja padanya agar ia mengerti bahwa kamu tidak terprovokasi. Sebab jika orang lain tahu titik lemah yang membuatmu kehilangan kendali, dia akan memanfaatkannya setiap kali ingin menjatuhkan mentalmu. Kamu tak perlu sok akrab dengan orang yang lebih diunggulkan, tapi juga tidak usah membencinya.

5. Cari atau ciptakan kesempatan buat unjuk kemampuan

ilustrasi dua orang (pexels.com/Jack Sparrow)

Salah satu masalah yang timbul akibat kemampuanmu diremehkan adalah kesempatan untukmu unjuk diri juga menjadi lebih terbatas. Sebagai contoh, kemampuan kerjamu dianggap rendah. Otomatis kamu tidak diberi kesempatan untuk bergabung di proyek-proyek yang bagus. Dirimu hanya diberi pekerjaan-pekerjaan ringan yang membuatmu tak bisa menunjukkan kemampuanmu yang sesungguhnya.

Carilah kesempatan untukmu dapat membuktikan kemampuan diri. Kalau orang lain tidak memberikannya, cobalah menciptakannya sendiri. Misalnya, kemampuan menjualmu dianggap payah. Perusahaan tak lagi memberimu kesempatan untuk menjual produk baru yang sedang gencar dipromosikan.

Kamu dapat membuat usaha sampingan dengan menjual produk yang berbeda sampai meraup banyak komisi. Seperti menjadi makelar kendaraan atau produk apa pun yang bukan pesaing dari produk perusahaanmu. Jika mereka melihat kamu bisa hidup lebih nyaman dari menjual produk lain, tidak ada alasan lagi untuk tetap meremehkanmu.

Mereka akan mulai melihat faktor-faktor lain yang membuat penjualan produk mereka kurang bagus. Dirimu tak lagi menjadi sasaran yang terus disalahkan. Bisa jadi produknya memang kurang disukai masyarakat, harganya tidak bersaing, atau kamu diturunkan di wilayah penjualan yang kurang prospektif. 

6. Setelah berhasil jangan menyombongkan diri pada siapa pun

ilustrasi sikap ramah (pexels.com/Helena Lopes)

Perasaan ingin balas dendam bisa sangat kuat ketika kemampuanmu sering diremehkan. Pikirmu, buat apa kamu bekerja ekstra keras untuk membuktikan mereka salah kalau setelahnya tak menyombongkan diri? Jangan jadikan balas dendam dengan menyombongkan diri sebagai tujuan kerja kerasmu.

Bukti atas kemampuanmu pasti terlihat oleh mereka. Bila pun mereka seakan-akan tidak melihatnya, ini hanya untuk menyelamatkan mereka dari rasa malu ketika berhadapan denganmu. Cuma sedikit orang yang akan dengan berani mengakui bahwa tindakannya meremehkan kemampuanmu ternyata salah. 

Jauh lebih banyak orang yang diam saja ketika kamu membuktikan kemampuanmu dengan kesuksesan. Malah ada juga orang yang makin menghinamu semata-mata karena rasa tidak sukanya menyaksikan keberhasilanmu. Daripada keinginan menyombongkan diri telanjur menjadi sifatmu, lebih baik tak usah melakukannya sekali pun.

Orang lain meremehkan kemampuanmu bisa karena sifat mereka memang seperti itu atau kamu belum berusaha dengan maksimal. Sifat orang gak perlu terlalu diurusi. Fokuslah pada pengembangan diri serta pembuktian kemampuan. Lakukan keduanya dengan tenang daripada kamu menghabiskan tenaga untuk ribut-ribut dengan siapa pun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team