6 Tips Wisata Kuliner Hidden Gem, Bantu Promosi biar Tambah Ramai

Hidden gem berarti permata yang tersembunyi. Dalam perkembangannya, istilah ini digunakan untuk menyebut tempat-tempat menarik yang belum diketahui banyak orang. Biasanya terkait destinasi wisata. Termasuk tempat makan yang menyajikan menu unik, rasanya sangat lezat, atau harganya murah meriah.
Mencoba petualangan rasa di warung hidden gem akan memberimu sensasi yang berbeda dari makanan yang sudah sering disantap. Wisata kuliner ke tempat-tempat yang masih jarang terekspos juga dapat menambah wawasanmu tentang kekayaan masakan nusantara. Ke depan, rumah makan tersembunyi ini bisa menjadi alternatif ketika dirimu hendak menjamu tamu.
Namun, menjajal hidangan di warung makan yang masih jarang diketahui orang juga ada tantangannya. Terutama terkait penguasaan medannya. Berikut enam persiapan yang mesti dilakukan. Butuh usaha lebih untukmu dapat merasakan kelezatan bersantap di sana.
1. Cari tahu lokasi persisnya dan akses yang paling mudah

Seperti sebutannya sebagai hidden gem, lokasi tempat makan ini tentu tak mudah ditemukan. Beberapa warung hanya tersembunyi di balik gedung-gedung. Lokasinya masuk ke gang sempit, tetapi masih berada di kawasan perkotaan. Kamu kudu berjalan kaki atau naik motor dari tepi jalan besar sampai tiba persis di depan warung.
Akan tetapi, beberapa tempat makan lainnya lebih sulit diakses. Seperti di desa dan dirimu mesti melalui area persawahan. Bahkan mungkin kamu mesti berjalan di atas pematang buat mencapainya. Lokasinya yang gak ditemukan di peta digital menuntutmu untuk memastikannya dulu dari orang yang pernah ke sana.
Kalau bisa, dirimu pergi bersamanya. Atau, tanyakan petunjuk-petunjuk yang mudah diingat. Kamu juga perlu mendengarkan masukan tentang kendaraan yang paling pas untuk menjangkaunya. Jika dirimu membawa mobil dari rumah dan tak bisa sampai di depan warung, di mana bisa meninggalkannya dengan aman? Cari tahu pula jalan yang lebih mudah dilalui dari berbagai arah.
2. Juga informasi menu dan harganya

Demikian pula soal menu perlu dipastikan. Terkadang warung yang berada di pelosok hanya menyajikan menu khas. Belum tentu kamu doyan dengan bahan utamanya. Misalnya, warung yang menjual menu berbahan ular, kelinci, itik, kuda, dan sebagainya.
Bila nama menunya belum pernah didengar, minta kejelasan bahan utama dan gambaran rasanya dari orang yang pernah ke sana. Terutama apabila kamu akan membawa keluarga. Belum tentu ada menu lain yang cocok untuk anak-anak atau orang dengan penyakit tertentu yang mesti berpantang makanan.
Harga pun sebaiknya dicari tahu. Harga aneka makanan dan minuman di warung hidden gem tak selalu lebih murah daripada rumah makan ternama. Kalau pemilik usaha memang menjual keunikannya, harganya dapat lebih mahal. Ini juga mencegahmu dicurangi oleh oknum pedagang yang tahu kamu bukan orang setempat.
3. Bawa uang tunai yang cukup

Mengingat lokasinya yang tersembunyi bahkan terpencil, boleh jadi di sana gak disediakan pembayaran nontunai. Kamu yang sudah terbiasa apa-apa dibayar cashless jangan sampai gak bawa uang yang cukup. Inilah manfaat dari survei harga seperti dalam poin sebelumnya.
Dirimu menjadi dapat memperkirakan total harga yang akan dibayar. Khususnya, apabila lokasi warung di pelosok desa. Jangan harap kamu dapat segera pergi ke ATM seperti di kota. Bawalah uang dari beragam pecahan. Takutnya jika kamu membayar dengan uang 100 ribu rupiah sedangkan harga menunya sangat murah, penjual sulit mencarikan kembaliannya.
Dengan lokasinya yang gak strategis, jumlah pengunjung barangkali tidak banyak. Sekalipun rasa masakannya enak, sedikitnya pengunjung bikin perputaran uang di warung tersebut lambat. Tak seperti rumah makan dekat kampus misalnya, yang omzet per harinya besar sehingga uang dengan beragam pecahan pun melimpah.
4. Beradaptasi dengan keterbatasan

Rumah makan yang belum dikenal orang sering kali memiliki sejumlah keterbatasan. Selain aksesnya yang gak mudah, tempatnya pun mungkin kecil. Gak ada meja dan kursi dalam jumlah banyak. Bahkan selagi kamu bersantap, banyak orang melintas.
Seperti jika lokasinya di dalam gang sempit. Kalau turun hujan, air sedikit banyak mengenai tubuhmu. Dirimu juga tak bisa minta ini itu seperti di restoran. Dari segi pelayanan pun belum tentu bisa cepat. Walaupun pengunjung sedikit, juru masaknya barangkali hanya satu.
Atau, pemilik merangkap sebagai juru masak, pelayan, sekaligus kasir. Belum lagi andai cara memasaknya masih tradisional. Makanan dimasak mendadak sesuai pesanan dan per porsi. Jangan hilang kesabaran sebelum kamu berhasil merasakan masakannya. Jika dirimu sudah bertekad mencoba kuliner hidden gem, gak boleh rewel setibanya di sana.
5. Bantu promosi dari mulut ke mulut

Seperti halnya kamu memperoleh informasi tentang tempat makan yang belum dikenal banyak orang, teruskan pengalamanmu. Kesan positif ketika dirimu bersantap di sana jangan cuma berhenti di dirimu. Orang lain juga perlu tahu supaya mereka mencobanya. Boleh jadi teman-temanmu sudah bosan berwisata kuliner di situ-situ saja.
Dengan kamu merekomendasikan rumah makan tersebut, pemilik usaha akan sangat terbantu. Letaknya yang tersembunyi apalagi di desa menyulitkannya buat melakukan promosi. Terutama jika pemiliknya sudah lanjut usia, mereka cenderung hanya menunggu pembeli.
Sementara kawan-kawan pun lebih percaya pengalamanmu daripada sekadar konten di media sosial. Kalau mereka kesulitan mencapai lokasi, dirimu bisa menemani. Sama seperti dulu kamu juga pernah ditemani atau diberi petunjuk oleh orang yang terlebih dahulu ke sana. Meski jangkauan promosi dari mulut ke mulut terbatas, biasanya efektif buat memengaruhi orang lain.
6. Kalau mau bikin vlog, izin dulu pada pemilik usaha

Bila pun kamu mampu membuat vlog biar jangkauan promosi lebih luas, jangan sembarangan melakukannya. Tidak semua pemilik usaha suka direkam. Apalagi usaha kuliner yang persaingannya dapat begitu sengit. Sekalipun lokasinya jauh, pemilik usaha lain bisa kurang suka.
Apabila orang-orang berbondong-bondong ke sana, sedikit banyak memengaruhi usaha kuliner lainnya. Oleh karena itu, hindari dirimu tiba-tiba datang dengan kamera menyala. Apabila ada maksud bikin vlog, datanglah dua kali. Kedatangan pertama buatmu mengecek lokasi sekalian menjajal hidangannya.
Ini juga menjadi kesempatan buatmu menyampaikan keinginan bikin video serta menyebarkannya. Tanyakan apakah pemilik mengizinkan? Bila mereka ingin tahu konsepnya, dirimu juga mesti bisa menjelaskannya. Biar kamu tak asal merekam dan berbicara yang boleh jadi malah membuat pemilik warung kurang berkenan.
Jalan-jalan serta menikmati kuliner di tempat yang gak biasa akan memberimu pengalaman baru. Kamu juga bisa menjadikan berburu tempat makan yang tersembunyi sebagai agenda rutin setiap beberapa bulan sekali. Mulai dari hidden gem yang ada di kotamu dulu baru meluas ke daerah-daerah lain. Selamat mencoba!