Sebuah kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain pada hakikatnya adalah untuk kebaikan kita sendiri juga. Tak selalu tentang uang, kebaikan sekecil apapun bisa kamu lakukan entah dalam bentuk ide, tenaga maupun hanya secuil senyuman. Dalam istilah lain, hal ini disebut dengan sedekah.
Jika olahraga mampu menyehatkan raga, maka sedekah adalah alat untuk menyehatkan jiwa. Masih banyak lagi kebaikan yang terkandung jika kita mampu membiasakan sedekah, lho.
Secara rasional, kita kehilangan sesuatu saat kita bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. Namun dibalik itu semua tersimpan sebuah perasaan berharga yang tak ternilai, yaitu kebahagiaan.
Dengan melihat mereka yang sedang kesulitan merasa terbantu dengan bantuan kecil yang kita berikan sudah cukup melahirkan sebuah perasaan positif dalam diri kita.
Banyak saudara kita yang tak seberuntung kita di luar sana karena sedang diberikan ujian. Sedangkan kita masih bisa hidup dengan berbagai kemudahan dan kenyamanan setiap harinya.
Hal ini tentunya harus kita syukuri. Namun tidak cukup di situ saja. Ada bentuk rasa syukur yang harus kita upayakan, yaitu dengan memberikan bantuan bagi mereka yang sedang kesulitan.
“Sesungguhnya, harta itu hijau dan manis. Barang siapa mengambilnya dengan kedermawanan hati, maka akan diberkahi; barang siapa mengambilnya dengan keserakahan, maka tidak akan diberkahi. (Jika tidak diberkahi, maka dia) seperti orang yang makan, tapi tidak pernah kenyang. Tangan di atas (memberi) lebih baik daripada tangan di bawah (diberi).” ( H.R. Muslim)
Apa artinya harta yang banyak jika kita tidak bisa menikmatinya dan tidak memberi manfaat untuk kehidupan kita. Dengan berbagi alias bersedekah akan membuat hidup kita lebiih berkah seperti yang dijelaskan dalam hadits di atas.
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (Q.S. Saba; 39)
Hakikatnya dengan bersedekah tidak akan mengurangi rezekimu. Sebaliknya, justru akan digantikan dengan rezeki yang lebih baik lagi. Tak ada namanya seseorang jatuh miskin akibat sering berbagi dengan orang lain.
Dan rezeki tak selalu harus berbentuk uang. Bukankah kesehatan dan kebahagiaan keluarga juga rezeki yang bahkan lebih berharga daripada uang.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
Saat kita rajin bersedekah, kebaikannya tak hanya kita rasakan di dunia. Namun juga memilki kebaikan untuk kehidupan akhirat kita, denga balasan pahala yang banyak.
“Orang yang memberikan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari Muslim)
Dan bukankah sebaik-baiknya balasan yang kita harapkan dari Allah adalah surga? Sedekah akan mampu membantu kita mendapatkan asal kita ikhlas.
Berbagi adalah sebuah komunikasi yang dipahami seluruh manusia di muka bumi ini. Dengan berbagi, kita mampu meringankan beban mereka yang sedang kesulitan. Tanpa kita sadari, sekecil apapun bantuan yang kita berikan. Hal tersebut sangatlah berarti bagi mereka.
Berbagi adalah bentuk kepedulian dan kemanusiaan yang harus selalu kita lakukan agar bumi ini bisa menjadi tempat yang lebih baik lagi.
Luar biasa bukan jika kita bisa membiasakan sedekah dalam kehidupan ini? Yuk kita mulai.