Bisa menjalani kehidupan merupakan anugerah yang patut disyukuri. Meskipun takdir tidak berjalan sesuai harapan, tapi kamu adalah makhluk terpilih. Sudah seharusnya bisa menghargai hidup dengan baik.
Tapi apa yang terjadi? Kamu mencerminkan beberapa tindakan atau kebiasaan yang tidak menghargai hidup. Seolah lingkungan sekitar dan seisinya tidak berhak mendapatkan perlakuan baik. Merasa memiliki tujuh kebiasaan ini, apa kamu siap berbenah?
Dalam menjalani aktivitas keseharian, pasti ada sampah yang dihasilkan. Sebagai manusia yang bijaksana, kita wajib menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Jangan sampai sampah berserakan dan mengganggu kenyamanan bersama.
Memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan, kamu tidak menghargai hidup. Dirimu sudah beruntung dianugerahi dengan lingkungan yang layak ditinggali. Tugas utama yakni menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan tersebut. Bukan malah mengotorinya.
Kebiasaan membuang makanan sering dianggap sepele. Hanya karena sudah bosan, kamu membuang makanan yang layak dikonsumsi. Perilaku seperti ini tidak sekali dua kali, tapi menjadi kebiasaan setiap waktu.
Terlalu sering membuang makanan yang layak konsumsi, kamu sudah tidak menghargai hidup. Di luar sana, ada banyak makhluk hidup yang kelaparan. Memberikan makanan tidak harus kepada sesama manusia. Tapi kamu bisa memberikan kepada makhluk hidup lain yang membutuhkan.
Boros adalah kebiasaan buruk yang jarang disadari. Ada banyak sebab seseorang berperilaku boros. Mungkin saja tipe orang yang tidak bisa mengendalikan keinginan. Bisa juga tipe yang gampang terbawa arus lingkungan sekitar.
Memiliki kebiasaan menghamburkan uang untuk hal tidak penting, harusnya kamu berbenah. Sikap demikian cerminan tidak bisa menghargai kehidupan. Padahal, uang bisa kamu gunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Contohnya berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
Di era sekarang, listrik adalah sumber daya yang sangat dibutuhkan. Tanpa adanya listrik, barang-barang elektronik tidak bisa beroperasi dengan baik. Namun, beberapa orang kurang bijaksana dalam menggunakan listrik.
Sikap seperti ini jangan diwajarkan. Karena kamu sudah mencerminkan tidak menghargai hidup. Pemborosan listrik di luar batas yang seharusnya bisa mempengaruhi pemanasan global. Kondisi seperti ini tentu merusak lingkungan karena mempengaruhi perubahan cuaca.
Manusia tidak ditakdirkan sebagai makhluk individu. Ia adalah bagian dari lingkungan sosial yang harus memiliki empati. Tapi sayangnya, sebagian orang justru terjebak sikap apatis dan individualis.
Kebiasaan buruk ini mencerminkan kamu tidak menghargai hidup. Padahal, lingkungan sosial harus dijaga dengan baik demi kenyamanan bersama. Ketika kamu tidak memiliki kesadaran tersebut, kehidupan berjalan carut-marut. Jangan heran jika banyak konflik dan perselisihan.
Siapa yang harus bertanggung jawab menjaga alam sekitar? Pastinya seluruh manusia. Alam sekitar bukan hanya milik satu golongan tertentu. Tapi mempengaruhi seluruh kehidupan dan tanggung jawab orang-orang di dalamnya.
Untuk kamu yang sering melakukan tindakan pengrusakan alam, kapan mau berbenah? Sikapmu sama saja tidak menghargai hidup. Saat alam terlanjur rusak, keseimbangan hidup turut terganggu. Kamu memperoleh kehidupan jauh dari kata layak.
Bumi bukan hanya milik manusia. Tapi juga ada makhluk hidup lain, seperti tumbuhan dan binatang. Tugas utama kita sebagai manusia adalah menjaga keseimbangan tersebut. Karena setiap makhluk hidup memiliki hak yang sama.
Tapi tidak jarang seseorang melakukan kekerasan terhadap makhluk hidup lain. Mungkin sepele, sehingga tidak banyak yang mempermasalahkan. Namun, sudah mencerminkan sikap tidak menghargai hidup. Sebagai manusia. Jika diperlakukan sedemikian rupa kamu pasti menolak.
Manusia dikaruniai hati, akal, dan pikiran agar bisa bertindak bijaksana. Termasuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Tapi berbeda jadinya jika kamu memiliki tujuh kebiasaan di atas. Barangkali terlihat sepele, tapi kamu sudah mencerminkan sikap tidak menghargai hidup.