7 Kebiasaan yang Dihindari Orang Percaya Diri, Kamu Melakukannya Juga?

Dilansir Verywell Mind, Elizabeth Scott, Ph.D, seorang pelatih kesehatan dan penulis, menjelaskan, perfeksionis cenderung sangat kritis terhadap detail dan terobsesi untuk mencapai kesempurnaan dalam segala aspek kehidupan. Hal ini mendorong mereka untuk mengendalikan situasi atau bahkan orang lain agar sesuai dengan standar tinggi yang mereka tetapkan.

Namun, berusaha untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal dapat menimbulkan tekanan yang berlebihan dan membuat seseorang takut untuk gagal. Individu yang percaya diri menerima kenyataan bahwa kesempurnaan tidak mungkin dicapai dan setiap orang memiliki kelemahan. Ketika menghadapi kegagalan atau kekurangan, mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. 

Terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, terutama dalam hal prestasi, penampilan, dan status sosial, dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan harga diri yang rendah. Membandingkan diri dengan orang lain sering kali mengarah pada perasaan tidak memadai dan ini merupakan salah satu dampak negatifnya.

Kebiasaan tersebut pantang dilakukan oleh orang percaya diri karena mereka cenderung fokus pada perkembangan pribadi mereka dan tidak terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Orang yang percaya diri menyadari bahwa setiap individu memiliki perjalanan uniknya sendiri dan perbandingan dengan orang lain tidak selalu adil atau relevan.

Berbicara buruk pada diri sendiri dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Kebiasaan tersebut pun juga dapat melemahkan kepercayaan diri. 

"Terlalu sering mengkritik diri sendiri, menilai diri dengan negatif, dan terus-menerus fokus pada kekurangan pribadi dapat berdampak signifikan pada harga diri. Menghukum diri sendiri secara terus-menerus merusak rasa percaya diri dan memicu perasaan tidak memadai," kata Dr. Jyoti Kapoor, seorang psikiater senior, dilansir Healthshots.

Individu yang percaya diri memiliki tingkat penerimaan diri yang tinggi pula. Mereka cenderung lebih fokus pada kekuatan dan pencapaian mereka daripada mendengarkan negative self-talk. Ini karena negative self-talk dapat menjadi hambatan untuk pertumbuhan pribadi, sehingga mereka berusaha untuk meminimalkannya.

Kesehatan fisik dan mental berdampak langsung pada tingkat kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, mengabaikan perawatan diri dapat menyebabkan penurunan kepercayaan diri.

"Secara konsisten, mengabaikan kegiatan perawatan diri, seperti olahraga, pola makan sehat, tidur, dan relaksasi, dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental seseorang. Kelalaian ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan penurunan harga diri," kata Dr. Kapoor.

Orang yang percaya diri menyadari bahwa penampilan fisik dapat memengaruhi bagaimana orang lain melihat mereka dan bagaimana mereka melihat diri sendiri. Merawat penampilan fisik, seperti menjaga kebersihan dan berpakaian rapi, dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Ketika orang-orang yang memiliki energi negatif menunjukkan sikap yang tidak membantu dan merugikan. Hal ini sering kali merupakan cara untuk menyembunyikan ketidakpuasan atau ketidakbahagiaan mereka terhadap diri sendiri atau kehidupan mereka. Sedangkan, orang yang percaya diri menolak terlibat dalam perilaku tersebut.

Orang yang percaya diri merasa tidak perlu meningkatkan rasa harga diri mereka dengan merendahkan orang atau hal lain. Mereka memilih untuk mempertahankan sikap positif dan tidak terlibat dalam dinamika negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Menurut Dr. Kapoor, menghindari tantangan atau pengalaman baru karena takut gagal dapat membatasi pertumbuhan pribadi dan memperkuat perasaan ketidakmampuan. Kebiasaan ini mencegah seseorang untuk menyadari potensi sejati yang dimilikinya dan dapat berkontribusi pada penurunan rasa harga diri.

Orang yang percaya diri menyadari bahwa kegagalan adalah bagian alami dari setiap perjalanan menuju kesuksesan. Menghindari risiko dan takut gagal dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan diri, serta inilah salah satu hal yang dihindari orang yang percaya diri.

Individu yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi umumnya menyadari bahwa menilai negatif penampilan fisik hanya akan merugikan kesejahteraan mental dan emosional mereka. Ia pun memahami bahwa menilai diri sendiri dengan keras dan terlalu kritis terhadap aspek-aspek tertentu dari penampilan fisik dapat mengarah pada pembentukan citra tubuh yang negatif. 

"Mengembangkan hubungan yang tidak sehat dengan tubuh, terobsesi dengan kekurangan yang dirasakan, dan terus-menerus terlibat dalam kritik diri dapat berdampak serius pada harga diri. Kebiasaan ini dapat dipicu oleh standar kecantikan masyarakat dan representasi media tentang gagasan tubuh 'ideal', yang dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap tubuh dan harga diri yang rendah," jelas Dr. Kapoor.

Menghindari kebiasaan yang dapat menghambat pertumbuhan dan kesejahteraan, orang percaya diri mampu membentuk landasan yang kokoh menuju kesuksesan. Oleh karena itu, menghindari kebiasaan yang merugikan jadi kunci untuk mencapai potensi terbaik. Jangan ragu untuk menjalani perubahan positif dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri!