7 Kiat Menyingkirkan Distraksi agar Hidup Berkualitas dan Bermakna

Dalam menjalani hidup, ada kalanya kita dihadapkan dengan berbagai macam gangguan. Baik yang berasal dari interaksi dengan orang-orang sekitar, atau mungkin gangguan yang disebabkan oleh perkembangan teknologi digital. Tugas kita adalah menyingkirkan distraksi tersebut agar memperoleh kehidupan berkualitas dan bermakna.
Langkah ini turut didukung oleh beberapa kiat yang dapat diterapkan secara langsung. Jika berkaitan dengan teknologi, kita bisa mengatur kembali waktu bermedia sosial. Jika berkaitan dengan lingkungan toksik, kita dapat mengontrol sikap dan perilaku. Kira-kira, sudahkah kamu menerapkan tujuh kiat berikut?
1. Meluangkan waktu tanpa bermedia sosial

Harus diakui bahwa keseharian kita sering diharapkan dengan berbagai macam gangguan. Terutama yang berkaitan dengan perkembangan teknologi digital. Contoh kecilnya kita menjadi individu yang kecanduan media sosial.
Tentu kita harus mengetahui cara menyingkirkan distraksi agar hidup lebih berkualitas dan bermakna. Sudah saatnya meluangkan waktu tanpa bermedia sosial. Dalam sehari, sediakan beberapa jam untuk lebih terhubung dengan orang-orang terdekat tanpa sekat dunia maya.
2. Menetapkan sejumlah prioritas yang akan dilakukan

Prioritas berkaitan dengan urusan yang mendesak atau kebutuhan penting. Tentunya, prioritas tidak bisa digantikan dengan kepentingan lain. Karena saat prioritas terganggu, kehidupan turut mengalami kekacauan.
Di sinilah kunci penting menyingkirkan distraksi agar hidup lebih berkualitas dan bermakna. Kita harus menetapkan prioritas yang akan dilakukan. Fokus pada aspek-aspek penting dalam hidup. Seperti dalam hal pekerjaan, keluarga, atau kegiatan produktif.
3. Menciptakan lingkungan yang mendukung

Banyak hal yang mempengaruhi kehidupan berkualitas dan bermakna. Tentunya ini tidak terlepas dari cara kita dalam mengontrol distraksi yang hadir. Gangguan-gangguan ini bisa mungkin harus diminimalkan agar tidak membawa dampak negatif.
Bagaimana caranya? Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung. Rapikan area kerja atau rumah agar tidak penuh dengan hal-hal yang mengalihkan perhatian. Buat ruang khusus untuk fokus, misalnya meja kerja tanpa televisi atau gangguan lain.
4. Mengatakan tidak untuk hal-hal yang kurang penting

Menyingkirkan distraksi dalam hidup memang bukan perkara mudah. Seringnya kita justru mengorbankan prioritas karena merasa sungkan atau tidak enak hati dengan yang lain. Padahal ini dapat mengganggu kehidupan yang sudah berjalan dengan teratur.
Tentu kita harus mengetahui cara menyingkirkan distraksi agar hidup lebih berkualitas dan bermakna. Diantaranya dengan mengatakan tidak untuk hal-hal yang memang kurang penting. Jangan sungkan menolak undangan atau keinginan yang memang bertentangan dengan prioritas utama.
5. Menjaga jarak dari lingkungan dengan budaya toksik

Lingkungan toksik bisa muncul di mana saja tanpa kita mampu mencegah. Adakalanya orang toksik dapat kita jumpai di lingkungan sosial sekitar tempat tinggal. Tidak menutup kemungkinan orang-orang toksik juga bisa kita jumpai di dunia kerja.
Lantas, apa yang harus dilakukan untuk menyingkirkan distraksi tersebut? Tentu saja kita harus mampu menjaga jarak dari lingkungan dengan budaya toksik. Bukan berarti menutup diri dan menjadi individu apatis. Namun, kita perlu membatasi interaksi untuk hal-hal yang memang tidak penting.
6. Menyaring kembali komentar yang bersifat destruktif

Tentu kita tidak mengharapkan adanya komentar destruktif. Jenis komentar demikian ini yang dapat membuat seseorang patah semangat. Apalagi saat komentar destruktif tersebut bersifat menjatuhkan secara terang-terangan.
Untuk menyingkirkan distraksi dalam menjalani hidup, kita perlu mencari kembali komentar destruktif. Tidak semua hal yang diinginkan orang lain harus dituruti. Alih-alih fokus pada validasi, lebih baik berkonsentrasi pada diri sendiri dari waktu ke waktu.
7. Refleksi dan evaluasi secara berkala

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan berbagai macam distraksi dalam menjalani hidup. Akibatnya, alur kehidupan yang sudah berjalan teratur justru menjadi kacau. Tapi bisakah kita menyingkirkan distraksi-distraksi tersebut untuk memperoleh kehidupan berkualitas dan bermakna?
Jawabannya tentu saja bisa. Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah refleksi dan evaluasi secara berkala. Renungkan apakah aktivitas harian tersebut membantu mewujudkan tujuan hidup. Jangan lupa mencari tahu letak kekurangan untuk dijadikan sebagai dasar strategi perbaikan.
Tanpa disadari kehidupan sering mengalami masalah karena harus menghadapi banyaknya distraksi. Tapi dengan kiat yang tepat, bisa saja kita menyingkirkan distraksi-distraksi tersebut. Baik yang berasal dari perkembangan teknologi maupun interaksi dengan orang-orang di lingkungan sosial.