5 Tips Meminimalkan Potensi Konflik dengan Teman Kerja, Jangan Berkubu

- Lingkungan kerja lebih kompleks daripada lingkungan pendidikan atau permukiman.
- Jangan ikut kubu-kubuan agar tidak terlibat dalam konflik antar rekan kerja.
- Fokus pada penyelesaian tugas, bicarakan masalah langsung dengan yang bersangkutan, dan bila mentok, ajukan ke atasan.
Lingkungan kerja tidak sesederhana lingkungan pendidikan bahkan permukiman. Di kedua lingkungan tersebut juga dapat muncul berbagai persoalan. Namun, potensi gesekan lebih besar di lingkungan kerja. Setiap orang di kantor berada di bawah tekanan yang cukup berat.
Masing-masing punya target pekerjaan yang harus dicapai. Kalau target gagal terpenuhi ada konsekuensi yang menanti. Pun suka atau tidak suka satu orang dengan orang lainnya mesti bekerja sama. Perbedaan karakter dan pengalaman kerja sering menimbulkan benturan.
Beda dengan lingkungan pendidikan atau permukiman. Persaingan dengan teman sekolah atau kuliah gak setinggi di kalangan pekerja. Antartetangga juga tak bertemu apalagi bekerja sama setiap hari. Sementara di lingkungan kerja tidak ada tempat buat melarikan diri. Agar kamu tak ikut terseret dalam pusaran konflik, main aman saja dengan lima cara berikut.
1. Jangan ikut kubu-kubuan

Boleh jadi kubu-kubuan di kantormu sudah ada sejak dulu. Begitu kamu diterima bekerja di sana langsung didekati dan dipengaruhi agar mau ikut kubu tertentu. Dirimu yang gak tahu apa-apa sampai kebingungan.
Apa pun yang mereka katakan tentang kubu masing-masing dan lawan, kamu sebaiknya tidak langsung memercayainya. Akan tetapi, jangan pula menunjukkan raut tak percaya. Dirimu cukup mengangguk-angguk seakan-akan menyimak.
Namun, tidak perlu bikin keputusan ikut salah satu kubu. Begitu kamu masuk salah satunya, sama dengan dirimu bermusuhan dengan anggota kubu lain. Meski kamu tak merasa ada masalah pribadi dengan setiap orang di sana, tetap saja akan dipandang buruk oleh mereka.
2. Fokus ke penyelesaian tugas-tugasmu

Apa pun isu yang berkembang di sekitarmu dan bikin sejumah orang bertentangan, kamu harus tetap tenang. Ingat selalu bahwa keberadaanmu di sana semata-mata buat bekerja. Saat yang tepat untukmu cuma fokus pada pekerjaan.
Sejak dirimu masih dalam perjalanan, sudah ada daftar tugas yang akan segera dikerjakan begitu tiba di kantor. Ibaratnya, tak peduli teman-temanmu berperang sekalipun, kamu akan tetap duduk di kursimu dan bekerja. Jangan takut kamu tampak acuh tidak acuh.
Dirimu susah-susah menembus setiap tahapan dalam seleksi kerja bukan untuk terlibat drama dengan kawan di kantor. Kamu mesti terlihat sibuk sepanjang hari. Dengan begitu, orang-orang yang hendak mendekati dan mengajakmu ikut berkonflik menjadi sungkan.
3. Masalah segera dibicarakan dengan orang yang bersangkutan

Jika dirimu ada masalah apa pun mengenai pekerjaan yang berkaitan dengan teman jangan membuang waktu. Segeralah menemuinya untuk membicarakannya baik-baik. Penundaan dapat membuat persoalannya makin rumit.
Kamu juga gak perlu mengobrolkan hal tersebut dengan teman lain yang sebenarnya tak ada kaitannya. Boleh jadi mereka justru agak bermusuhan. Nanti niatmu yang sekadar bercerita malah dimanfaatkannya buat memperkeruh suasana.
Bila pun ada orang yang seakan-akan mencari tahu masalahmu dengan salah satu kawan, tidak usah menanggapinya. Konsisten saja bilang gak ada apa-apa atau cuma persoalan kecil dan sudah beres. Merahasiakan masalah-masalahmu dengan tiap orang akan membuat mereka lebih respek padamu.
4. Kalau mentok langsung ke atasan kalian

Harapannya tentu masalah pekerjaan yang berhubungan dengan salah satu teman bisa selesai begitu dibicarakan dengannya. Akan tetapi, ada kalanya ini gak berhasil. Barangkali dia berkeras dengan pendapatnya. Tetap solusinya bukan menyebarluaskan persoalan kalian ke teman-teman lainnya.
Kalau itu dilakukan, masalah yang tadinya hanya di antara kalian berdua dan murni seputar pekerjaan bakal menjadi persoalan bersama. Akan ada terlalu banyak komentar yang dapat memprovokasi baik dirimu maupun teman tersebut. Mereka seperti penonton yang tak sabar menunggu konflik di antara kalian kian panas.
Jangan kasih tontonan gratis yang buruk bagimu seperti di atas. Bawa saja masalahnya ke atasan kalian supaya diselesaikan dengan bijak. Atasan yang bakal memikirkan solusinya untuk kalian. Apa pun hasilnya nanti, pasti baik dirimu maupun kawan akan lebih patuh.
5. Tetap bergaul dengan baik, tapi tidak terlalu dekat

Memang ada poin 2 yang mendorongmu buat berkonsentrasi ke tugas-tugas. Namun, bukan artinya dirimu tak perlu menjaga hubungan baik dengan teman-teman. Sebagai bagian dari lingkungan kerja, kamu tetap wajib mengenal serta bergaul dengan mereka.
Jika sikapmu terlalu dingin seolah-olah mereka tidak penting, justru bisa menghambat kelancaran pekerjaanmu. Kalian sama-sama bersikap kaku dan tak kooperatif. Hanya saja, kamu mesti tetap memperhatikan batasan dalam bergaul dengan kawan kerja.
Kedekatan yang berlebihan kurang disarankan. Sebab di dalam persahabatan juga terdapat potensi konflik yang besar. Sekalipun masalahnya lebih di antara dirimu dengan satu orang saja serta bersifat pribadi, bisa terbawa sampai ke kantor.
Tetaplah menjadi teman yang menyenangkan. Akan tetapi, ingat kalian bukan lagi ABG yang ke mana-mana kudu bareng. Kewaspadaan dalam bergaul mesti ditingkatkan jika sejak awal dirimu bekerja sudah terasa ada banyak konflik antarkaryawan.
Kalau kamu sampai terseret perseteruan di lingkungan kerja, bekerja akan terasa gak menyenangkan. Bahkan meski bidangnya sesuai passion atau gajinya gede. Daripada kamu mengorbankan pekerjaan dengan resign, lebih baik memagari diri untuk tidak ikut-ikutan berkonflik.


















