7 Novel Bertema Pernikahan dan Kemelut Rumah Tangga 

Merantau ke Deli adalah novel klasik Indonesia karya Hamka yang masih diterbitkan ulang hingga kini. Novel ini mengangkat beberapa elemen yang menarik selain romansa pernikahan, yaitu perjuangan mencari penghidupan yang lebih baik dan pengaruh adat istiadat. 

Kisah dirangkai dari sudut pandang Poniem, perempuan Jawa yang menjadi istri simpanan seorang juragan di tanah Deli. Ia kemudian memutuskan untuk bercerai dari suaminya dan menikah dengan pemuda bernama Leman. Pernikahan Poniem dan Leman yang awalnya baik-baik saja menjadi keruh ketika keduanya hidup berdekatan dengan sanak saudara mereka yang mulai menuntut banyak hal. Mulai dari etnisitas Poniem hingga ke ranah kepemilikan anak. 

Meski berlatarkan tahun 1920-30an, cerita dalam novel ini masih relevan dengan kemelut rumah tangga masa kini di Indonesia. Tak jauh-jauh dari urusan etnisitas dan fertilitas. 

Tak jauh beda dengan topik sebelumnya, urusan fertilitas memang masih jadi sumber kemelut rumah tangga di berbagai negara. Ini pula yang disoroti penulis asal Nigeria, Ayobami Adebayo lewat novel Stay With Me. 

Ia mengangkat cerita sepasang suami istri, Yejide dan Akin yang pernikahannya harmonis. Namun, keluarga sang pria menuntutnya untuk melakukan poligami karena sang istri dianggap tak bisa memberikan keturunan. Tanpa aba-aba, sang istri, Yejide mendapati seorang perempuan muda sudah ada di rumahnya dan diperkenalkan sebagai istri kedua suaminya. 

Dikemas dalam 29 esai fiktif yang mirip syair, Anne Carson  mencoba mendeskripsikan tahapan hubungan dalam pernikahan. Mulai dari jatuh cinta, romansa yang menggebu, pahitnya kenyataan dan disakiti, hingga fase di mana ada saja yang memicu keretakan atau kerenggangannya. 

Buku ini hanya setebal 160 halaman saja. Termasuk salah satu karya yang bisa dinikmati penggemar fiksi maupun buku kumpulan puisi sekaligus. 

Dikenal sebagai novelis yang pandai mengarang buku bergenre drama domestik, buku Commonwealth dari Ann Patchett pun banyak dinanti orang. Ia akhirnya terbit di tahun 2016 dalam 322 halaman. 

Novel ini mengikuti drama rumah tangga dua rumah tangga, Cousin dan Keating yang terlibat dalam perselingkuhan yang pelik. Keputusan dua orang dari dua keluarga tersebut membawa dampak hingga ke generasi berikutnya yang diceritakan lewat sosok Franny, salah satu anak keluarga Keating saat ia memasuki usia 20an. 

Pelik, kompleks, tapi menarik buat diikuti. Terutama pergolakan batin para karakternya. 

Shelter berlakonkan Kyung Cho, seorang ayah muda yang punya kehidupan normal dengan istri dan anaknya. Ketika ia mengalami kesulitan ekonomi, Cho memutuskan untuk tinggal sementara di rumah orangtuanya yang termasuk berada secara finansial. 

Namun, keputusan itu membawa konsekuensi. Cho seakan diingatkan akan cara orangtuanya membesarkannya selama ini yang tak seratus persen sempurna. Tekanan batin yang dirasakan Cho turut mempengaruhi kehidupan rumah tangganya. 

Ini salah satu novel drama keluarga yang mengeksplor love-hate relationship anak dan orangtua di samping isu rumah tangga. 

Terbit perdana tahun 2021, The Paper Palace banyak direkomendasikan blogger buku di berbagai platform. Pembaca akan mengikuti keputusan hidup seorang perempuan paruh baya bernama Elle. 

Hidupnya berada di persimpangan jalan saat ia bertemu kembali dengan cinta masa kecilnya. Di usia yang sudah tak muda lagi dan telah menikah selama bertahun-tahun dengan pria lain. 

Siapa yang akan ia pilih bahkan tak terjawab gamblang di akhir, tetapi bakal jadi bahan diskusi dan interpretasi menarik buat tiap pembacanya. 

The Last Thing He Told Me juga salah satu buku terpopuler di tahun 2021. Lakonnya Hannah, perempuan yang menikah dengan Owen, seorang ayah satu anak. Saat sang suami menghilang, ia diberi amanah untuk mengurus anak perempuan Owen yang berusia 16 tahun bernama Bailey. 

Sembari membangun chemistry dengan Bailey yang tak menerima kehadirannya, Hannah berusaha menggali sosok Owen mulai dari pertama kali mereka bertemu. Tak terbatas buat pecinta drama, novel ini cocok buat penggemar genre misteri dan investigasi. 

Seperti yang mungkin sudah kamu tahu, tak ada buku yang sia-sia. Buku fiksi pun bisa membantu kita membuka wawasan dan memperluas perspektif juga, kok. Satu lagi, buku fiksi juga diyakini bisa melatih empati. Jadi, jangan ragu buat mengeksplor lebih banyak tema di ranah fiksi. Novel tentang pernikahan sudah, tema apalagi yang seru buat diulik?