7 Sebab Gak Bisa Menikmati Proses, Terlalu Gegabah?

Untuk kamu yang menginginkan kesuksesan, pasti melewati sebuah proses. Jika tidak ada hambatan, rangkaian proses itu bisa kamu lewati dalam waktu singkat. Tapi kita juga tidak bisa menduga, terkadang harus berkutat melalui proses dan perjuangan panjang.

Mampu menikmati proses bikin perjuangan yang kamu lakukan lebih menyenangkan. Namun, beberapa orang menganggap proses sebagai tekanan. Mereka tidak mampu mengelola ekspektasi dengan baik. Ketika suatu hal tidak sesuai, langsung mengalami kekecewaan.

Kita memang tidak bisa memisahkan diri dari lingkungan sekitar. Masyarakat terkadang ikut andil terhadap kehidupan yang kamu jalani. Mulai dari menetapkan standar kesuksesan, sampai mengharuskan kamu mengikuti keputusannya.

Tuntutan dari lingkungan sekitar memiliki dampak tersendiri. Kamu jadi tidak bisa menikmati proses. Alih-alih berkonsentrasi,  justru bingung dengan kekacauan yang disebabkan orang-orang sekitar. Padahal setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mewujudkan keberhasilan.

Pencapaian kecil tetap jerih payah dari usaha yang sudah dilakukan. Seharusnya kita mampu menghargai dengan baik. Pada faktanya, kita justru memandang sebelah mata pencapaian kecil. Tidak jarang menganggap itu sebagai kegagalan.

Sikap seperti ini terkesan sederhana. Tapi juga menjadi sebab kamu gak bisa menikmati proses. Tidak ada perasaan puas yang menghampiri diri. Timbul anggapan jika perjuangan yang sudah dilakukan tidak berarti apa-apa.

Tiap orang dalam berusaha pasti menginginkan hasil akhir yang optimal. Seandainya bisa, harus sempurna tanpa cacat. Standar seperti ini sebenarnya menjadi motivasi tersendiri. Namun, jangan sampai kamu terpaku olehnya sehingga tidak punya sudut pandang lain.

Apa akibatnya jika terpaku pada hasil akhir? Setiap proses yang dilewati terasa hambar. Kamu tidak benar-benar fokus dan menemukan kesenangan di dalamnya. Pikiran sudah dikuasai oleh hasil akhir yang belum tentu pasti.

Bagaimana rasanya mengalami kegagalan? Pasti menyisakan kekecewaan mendalam. Tapi yang harus dicatat, rasa takut akan kegagalan wajib dikelola dengan cermat. Jika tidak, bisa berdampak buruk pada diri sendiri.

Kamu tidak bisa lagi menikmati setiap proses yang dijalani. Rasa takut yang tinggi akan kegagalan sudah mengganggu konsentrasi. Pikiran diliputi kecemasan tanpa sebab yang jelas. Usaha yang seharusnya bisa dilakukan secara maksimal justru mengalami banyak hambatan.

Melalui rangkaian proses bukan sekedar usaha sesaat. Kamu harus memiliki keterlibatan emosional di dalamnya. Hal ini membuat proses yang dilewati terkesan lebih mudah. Namun, apakah sama orang mampu menghadirkan keterlibatan emosi saat berusaha?

Pada kenyataannya tidak. Beberapa orang menjalani proses secara terpaksa. Mereka tidak benar-benar menemukan minat dan ketertarikan di dalamnya. Kurangnya keterlibatan emosional membuat proses yang dilewati terasa penuh tekanan. Banyak yang tidak betah menjalani proses dengan cara seperti ini.

Bertindak gegabah pasti mendatangkan sejumlah konsekuensi. Jika tidak berhati-hati, justru berhadapan dengan risiko terburuk. Kamu harus siap menghadapi permasalahan yang susah dipecahkan.

Cenderung bertindak gagabah juga menjadi sebab kamu tidak bisa menikmati proses. Deretan masalah yang terjadi membuat kamu tidak bersemangat. Proses yang dijalani bukan dianggap sebagai jalan menuju kesuksesan. Tapi hambatan yang menunda keberhasilan.

Mampu menikmati proses dengan baik, perjuangan meraih keberhasilan berjalan lancar. Hal sebaliknya terjadi ketika kamu tidak mampu menikmati setiap proses yang terjadi. Ketika kamu merasa tidak menikmati proses yang dijalani, segera lihat ke belakang. Mungkin ada beberapa sebab yang membuat kamu tertekan.