ilustrasi kakek nenek (pexels.com/Tristan Le)
Dilansir laman National Today, pada tahun 1969, Russell Capper yang berusia sembilan tahun mengirimkan surat kepada Presiden Nixon yang mengusulkan agar ditetapkan satu hari khusus untuk merayakan kakek-nenek, tetapi usulan tersebut ditolak. Sementara itu, Marian McQuade di West Virginia melakukan perjuangan yang jauh lebih besar dan konsisten untuk mewujudkan Hari Kakek Nenek Nasional ini. Maka dari itu, Marian McQuade diakui secara nasional oleh Senat AS dan Presiden Jimmy Carter sebagai pendiri Hari Kakek-Nenek Nasional.
McQuade ingin mengedukasi generasi muda tentang pentingnya para lansia dan kontribusi yang telah mereka berikan sepanjang sejarah. Ia mendorong generasi muda untuk belajar lebih banyak tentang kehidupan, tantangan, dan keinginan mereka untuk masa depan melalui para kakek dan nenek.
Pada tahun 1977, Senator Randolph, dengan bantuan senator lainnya, mengajukan resolusi bersama kepada Senat yang meminta presiden untuk mengeluarkan proklamasi tahunan yang menetapkan hari Minggu pertama bulan September setelah Hari Buruh setiap tahun sebagai 'Hari Kakek-Nenek Nasional'. Kongres mengesahkan undang-undang tersebut, yang menetapkan hari Minggu pertama setelah Hari Buruh sebagai Hari Kakek-Nenek Nasional. Pada tanggal 3 Agustus 1978, Jimmy Carter menandatangani proklamasi tersebut dan hari itu akhirnya dirayakan pada tahun berikutnya.
Dengan demikian, perayaan pada tanggal 7 September bukan hanya sekadar simbol, melainkan juga kesempatan untuk merefleksikan nilai-nilai yang dekat dengan keseharian kita. Dari momen ini, kita diajak untuk lebih peka, menghargai, serta menumbuhkan kebiasaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Semoga semangat yang lahir dari tanggal ini terus hidup dan menjadi pengingat berharga di tengah perjalanan kita.