Perfeksionis merupakan sebuah karakter dalam diri seseorang yang selalu menginginkan kesempurnaan. Bagi mereka, menjadi sempurna adalah kewajiban yang harus dipenuhi. Sebab jika tidak, mereka akan terbebani dan merasa menjadi orang yang gagal. Bahkan dalan situasi yang ekstrim, keinginan menjadi sempurna bisa berubah menjadi obsesi yang harus diraih.
Secara umum, ada beberapa tanda untuk seseorang dikatakan sebagai perfeksionis. Apa saja? Yuk, cek!
Seorang perfeksionis cenderung ingin semua nampak rapi dan terencana. Setiap hal yang akan mereka lakukan pasti direncanakan sangat detail. Mulai dari runtutan acara, barang bawaan, sampai pada padu padan pakaian yang akan dipakai.
Keserasian dan kesempurnaan adalah tujuan yang harus dicapai, meski seringkali malah merepotkan. Sebab menjadi terlalu rapi hingga sampai pada hal kecil, pada akhirnya justru membebani diri sendiri. Dan diakui atau tidak, hal inilah yang sering dirasakan si perfeksionis.
Kesempurnaan yang dicari juga terlihat pada pengaturan benda-benda disekitar mereka. Bahkan tak jarang mereka mengklasifikasikannya ke dalam aturan tertentu, berdasarkan kegunaan, bentuk, atau malah juga warnanya.
Dalam situasi yang ekstrem, si perfeksionis juga bisa merasa tersiksa saat ada orang lain yang mengacau aturannya, seperti tidak mengembalikan barang ke tempat semula.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa si perfeksionis memiliki standar tinggi pada semua hal. Mereka sangat memperhatikan kualitas. Bagi mereka, yang sempurna adalah yang memiliki kualitas tinggi. Sebagai contoh saat memilih pakaian, si perfeksionis cenderung berfokus pada merk ternama.
Namun seringkali orang salah mengira, penyuka merk ternama belum tentu adalah perfeksionis. Meski sama-sama branded, tapi si perfeksionis juga akan tetap memikirkan sisi ekonomisnya.
Terbiasa memiliki aturan yang harus dilakukan tanpa terlewat, membuat mereka cenderung memiliki karakter yang kaku dan saklek. Mereka enggan untuk melanggar aturan yang ada, meski sebenarnya tidak melanggar hukum atau menyalahi norma. Bagi mereka aturan adalah keharusan, tidak boleh dilanggar sedikitpun.
Sulitnya mengubah prinsip ini, membuat mereka jadi kurang fleksibel termasuk dalam bergaul. Bukan saja dijauhi, tapi terkadang justru mereka sendirilah yang juga membatasi pergaulan.
Dikenal sebagai perfeksionis tak lantas membuat mereka rela memberi semua yang terbaik untuk orang lain. Seringkali si perfeksionis pun harus hitung-hitungan dulu sebagai dalih mempertimbangkan pilihan. Berbeda dengan orang pada umumnya, orang perfeksionis akan membutuhkan waktu yang cenderung lebih lama.
Hal ini karena mereka akan selalu mempertimbangkan langkah yang akan diambil, sisi baik buruknya termasuk untung ruginya. Mereka akan merasa puas jika lebih banyak hal yang menguntungkan, terlebih jika tanpa kegagalan.
Keinginan mewujudkan kesempurnaan membuat orang perfeksionis selalu berhati-hati agar terhindar dari kesalahan. Mereka selalu mempertimbangkan dan merencanakan setiap langkah yang akan diambil. Satu saja meleset dari rencana hingga terjadi kesalahan, mereka menganggap dirinya gagal.
Meski bagi kebanyakan orang hal itu lumrah dan masih dalam skala wajar, tapi tidak bagi si perfeksionis. Kesalahan sekecil apapun adalah kegagalan dan bisa membebani pikiran mereka.
Pada umumnya mereka memang bukan pencari perhatian, hanya saja penilaian orang lain dirasa sangat penting. Suatu keharusan bagi si perfeksionis untuk selalu tampil perfect. Mereka akan bangga jika orang memuji dan akan merasa tidak nyaman saat mendapat kritik.
Bagi orang perfeksionis, kritik terutama yang negatif bisa sangat menyakitkan dan harus segera diperbaiki seolah kenyamanan mereka sudah terganggu. Pujian adalah prestise, sedangkan kritik adalah bentuk dari kegagalan.
Menjadi sempurna tentu akan dapat memberikan kebanggaan tersendiri, hanya saja yang perlu disadari adalah tidak ada manusia yang sepenuhnya sempurna. Setiap kelebihan akan disandingkan dengan kekurangan.
Namun, meski memiliki kekurangan tidak membuat kita jadi orang gagal. Cukup menerimanya dengan legowo, maka hidup akan terasa lebih tenang.