7 Tipe Money Personality, Kamu yang Mana? 

Si tukang nabung adalah orang yang selalu menabung uangnya tanpa henti. Mereka memandang uang sebagai sumber kepastian dalam hidup mereka. Orang-orang tipe ini suka berhemat dan ujung-ujungnya nyerempet pelit.

Mereka itu sebenarnya takut kehilangan semua uang yang mereka miliki, bahkan sampai rela mengorbankan apa yang bikin mereka bahagia asal gak perlu keluar uang. Lagi-lagi, hidup ini tentang keseimbangan, seimbang antara berhemat dan belanja untuk hal yang kamu sukai. Nikmati hidup kamu dengan uang yang kamu miliki, tapi tetap secukupnya.

Tipe kepribadian satu ini sering banget beli barang sebenarnya yang gak butuh-butuh amat. Mereka juga biasanya suka traktir temen-temennya tanpa alasan tertentu. Ketika sedang tertekan, solusi mereka supaya gak lagi stress adalah dengan belanja.

Untuk kamu dengan tipe kepribadian ini, coba susun rencana keuangan bulanan kamu. Dengan melihat jelas pengeluaran dan pemasukan yang ada, setidaknya kamu bisa lebih punya pertimbangan sebelum mau membeli sesuatu. Kamu jadi tau hal apa yang gak bisa kamu dapatkan kalau kamu memutuskan untuk membeli sesuatu.

Si tukang cari duit ini bener-bener workaholic, menganggap kunci kebahagiaan berasal dari uang. Karena itu, mereka berusaha bekerja keras, dari pagi sampai malam untuk mencari uang. Lama kelamaan, mereka malah memilih untuk bekerja dibandingkan beristirahat atau menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekatnya.

Kalau kamu tipe kepribadian ini, kamu harus sadar kalau ada banyak hal lain yang jauh lebih penting dan berharga dibanding uang. Keluarga, temen, hobi kamu, momen-momen berharga itu gak akan terulang kembali di masa depan. Jangan sampai kamu udah berhasil jadi orang kaya tapi malah gak punya siapa-siapa buat menghabiskan uangmu.

Ada gak di sini tipe orang yang gak peduli sama uang? Gak penting punya uang atau gak, kamu merasa uang harusnya gak mempengaruhi keputusan dalam hidup kamu. Memang pola pikir ini baik, tapi jangan sampai berlebihan. Jangan sampai kamu malah angkat tangan sama masalah keuanganmu.

Mau gak mau, kamu juga harus belajar bertanggung jawab untuk mengatur keuanganmu. Jangan terus menerus bergantung sama pasangan atau orangtuamu. Dengan demikian, kamu sendiri gak akan stres memikirkan masalah finansial di kemudian hari.

Orang dengan tipe kepribadian ini biasanya mulai dengan menabung banyak uang, lalu sekaligus menghabiskan semua tabungannya itu tiba-tiba, biasanya pada impulse buying. Tabungan mereka itu dipakai untuk hal yang kurang berguna.

Untuk itu, sebelum membeli sesuatu, ada baiknya kamu benar-benar pikirkan dengan matang dahulu. Apa kamu benar-benar butuh barang itu? Gimana perasaan kamu kalau kamu punya barang itu? Kamu masih mau barang itu dua minggu lagi gak? Pastikan kamu memang benar-benar mau membelinya sebelum menghabiskan uangmu di sana.

Si tipe satu ini itu berada di antara tukang boros dan tipe yang suka mencari uang. Gambaran kasarnya, mereka suka menjudikan uang mereka. Mereka berjudi ini supaya hidup gak terlalu membosankan. Akibatnya, mereka bisa sampai kehilangan uang dalam jumlah besar.

Untuk itu, kamu dengan tipe kepribadian ini harus mulai tegas dalam mengatur keuangan kamu. Mulai sisihkan uang kamu untuk hal-hal besar di masa depan nanti. Jangan langsung habiskan uangmu dalam semalam.

Si tukang panikan ini selalu merasa khawatir uangnya bakal habis. Mereka gak percaya sama diri mereka sendiri untuk mengatur keuangan mereka. Mereka selalu memikirkan skenario terburuk yang kadang berujung ke negative thinking.

Memang, mengkhawatirkan masa depan itu baik supaya kamu bisa punya waktu untuk persiapan, tapi jangan sampai rasa khawatir ini malah mempengaruhi kebahagiaan kamu. Coba cari tau dari mana sumber kepanikan kamu itu dan coba obrolkan masalahnya ke orang lain. Siapa tau mereka punya solusi yang gak kamu pikirkan sebelumnya.

Itu dia 7 tipe kepribadian ketika berhadapan dengan uang. Kepribadian mana pun yang kamu miliki, tetap atur keuanganmu dengan baik. Pastikan setiap keputusan yang kamu ambil, entah itu menyangkut uang dalam jumlah besar atau kecil sekalipun, sudah kamu pikirkan matang-matang konsekuensinya. Jangan sampai menangisi nasi yang sudah berubah menjadi bubur.