Pribadi yang paling gigih sekalipun pasti pernah hampir putus asa. Jadi, rasa ingin berhenti atau menyerah bukan sesuatu yang perlu diingkari dan bikin kamu malu. Namun, atasi rasa putus asa itu supaya kamu gak gampang berhenti dalam memperjuangkan keinginan.
Kalau dirimu mudah putus asa, cita-cita sederhana pun sukar terlaksana. Kendala dari dalam diri ini kudu disingkirkan. Dapatkan kegigihanmu dengan melakukan ketujuh tips ini.
Kawan-kawanmu bisa sangat menggambarkan siapa dirimu. Bila kamu berteman dengan orang-orang yang mudah putus asa, pasti dirimu akan terpengaruh. Berada di tengah mereka memang membuatmu nyaman.
Kamu seolah-olah selalu mendapat validasi atas keinginanmu buat berhenti berusaha. Namun, apa akibatnya? Kehidupanmu tidak berkembang. Coba dekati orang-orang yang terkenal gigih. Niscaya perlahan-lahan kegigihan itu menular padamu.
Makin banyak tahu, makin jauh keputusasaan darimu ketika menghadapi sesuatu. Kamu tak lagi menganggap usahamu sudah mentok. Masih ada banyak cara yang belum dicoba.
Bukan dengan sekadar coba-coba, melainkan menjajal kembali dengan ilmu. Ini memperkecil kemungkinanmu gagal lagi. Sebaliknya, sempitnya wawasan membelenggumu. Kamu merasa telah mengupayakan segala cara padahal belum maksimal.
Hasil tidak mungkin mengingkari usaha berarti dua hal. Pertama, kamu gak perlu terlalu cemas semua upayamu akan berakhir sia-sia. Kamu cuma membuang-buang waktu serta energi selama ini.
Jika kamu bertahan, suatu saat dirimu pasti mendapatkan hasilnya. Arti kedua, makin berat jalanmu mendapatkan sesuatu, besar kemungkinan kelak hasilnya melebihi harapanmu. Yakini kedua hal tersebut supaya semangatmu terjaga.
Kamu mungkin tidak tahu persis medan perjuanganmu. Akan tetapi, paling gak jangan tak paham sama sekali. Kamu harus punya gambaran sejak awal tentang kesulitannya.
Pemahaman ini membantumu bersiap-siap dan gak memasang target terlalu tinggi dulu. Jika dirimu telah mengerti medan perjuanganmu akan berat, gak ada lagi harapan bakal secepatnya berhasil. Mentalmu dipersiapkan buat perjuangan yang panjang.
Berhenti itu gampang. Kamu dapat melakukannya kapan saja. Namun, tidakkah kamu merasa sayang bila tidak melanjutkan sesuatu yang sudah dimulai?
Hitung apa saja yang telah korbankan selama ini. Di satu sisi, melanjutkan perjuangan tentu berarti memperbanyak pengorbanan. Akan tetapi, peluang berhasil juga terbuka lebar.
Sementara itu, memutuskan berhenti jelas membuat semua pengorbananmu selama ini sia-sia. Inikah yang sungguh-sungguh kamu inginkan? Lanjut ke poin berikutnya biar dirimu tak salah langkah.
Rasa capek dan bosan setelah cukup lama mengupayakan sesuatu itu normal. Apakah berhenti total selalu menjadi solusinya? Tidak, karena kamu dapat memilih rehat sejenak.
Kamu mungkin perlu refreshing dan untuk sementara tidak melakukan hal-hal yang berkaitan dengan impianmu. Nanti setelah kondisimu cukup pulih, kembalilah berjuang. Terus lakukan ini hingga kamu mulai merasakan keberhasilan.
Rasa putus asa tidak selamanya mampu diatasi seorang diri. Di titik terendah semangat dan kepercayaan dirimu, berada di dekat orang-orang yang gigih saja belum tentu berhasil memengaruhimu. Apalagi kalau kamu gak terbuka pada mereka.
Kamu perlu membicarakan masalahmu dengan seseorang. Bukan sembarang orang, melainkan harus sosok yang pengalamannya sesuai dengan problemmu. Kamu bisa belajar banyak darinya untuk mengatasi persoalan itu.
Semua orang pasti pernah nyaris putus asa. Kamu cuma perlu menguatkan kegigihanmu agar pengambilan keputusanmu tak didasari oleh rasa putus asa. Jika suatu saat dirimu benar-benar ingin berhenti dari mengusahakan sesuatu, harus ada alasan-alasan yang logis dan hal lain yang lebih prospektif buat dikejar.