7 Tips Mengatasi Sense of Entitlement, Merasa Berhak Diistimewakan

Pernah gak kamu merasa seolah-olah berhak mendapatkan perlakuan khusus atau lebih istimewa dari orang lain? Rasa berhak atau sense of entitlement ini bisa muncul secara gak sadar dan membuat seseorang sulit untuk berkembang dan berempati. Ketika perasaan ini terlalu menguasai, dampaknya bisa negatif dan merusak hubungan dengan orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengatasi rasa ini agar bisa hidup lebih seimbang dan bahagia. Berikut tujuh tips yang bisa membantu kamu mengatasi sense of entitlement.
1. Refleksi pada citra diri

Langkah pertama untuk mengatasi rasa entitlement adalah dengan refleksi diri. Coba pikirkan di aspek mana kamu merasa berhak atau memiliki keistimewaan berlebih. Apakah kamu merasa gaji tinggi adalah hak lahirmu? Atau mungkin kamu percaya bahwa hidupmu seharusnya bebas dari kesulitan finansial?
Dengan memahami aspek-aspek ini, kamu bisa menerima kenyataan bahwa dirimu memiliki sense of entitlement. Mengakui realitas ini adalah langkah awal untuk mengubahnya.
2. Kosongkan 'cangkir'-mu

Orang yang memiliki sense of entitlement sering merasa seperti ‘cangkir penuh’ yang enggan menerima pendapat baru atau mengakui kesalahan. Agar bisa berubah, kamu perlu belajar untuk mengosongkan ‘cangkir’-mu itu dan membuka diri terhadap pemikiran dan pandangan baru. Dengan bersedia menerima saran dan kebijaksanaan dari orang lain, kamu bisa mengisi kembali pemikiranmu dengan hal-hal yang lebih sehat dan membangun.
3. Terima bahwa semua orang bisa istimewa

Dunia ini penuh dengan orang-orang yang memiliki keistimewaan masing-masing. Status istimewa bukanlah hak eksklusif yang hanya dimiliki olehmu.
Menerima kenyataan bahwa setiap orang bisa menjadi spesial gak akan membuatmu menjadi kurang berharga, kok. Justru, hal ini akan membantumu menjadi lebih membumi dan terbuka pada ide-ide serta pendapat orang lain.
4. Akui kekuranganmu

Supaya rasa entitlement ini gak mendominasi hidupmu, penting untuk bisa mengakui kekurangan diri sendiri. Jangan biarkan rasa bangga atau keangkuhan menutup mata terhadap kesalahan.
Sebagai manusia, wajar jika kita membuat kesalahan atau memiliki kekurangan. Ketika kamu mulai mengakui kekuranganmu, kerendahan hati dan pandangan yang lebih seimbang akan mengikuti.
5. Pahami bahwa kamu hanya bagian kecil di alam semesta

Alam semesta ini sangatlah luas, dan kita hanya butiran kecil yang mengapung di dalamnya. Gak ada yang berputar hanya untukmu, dan alam semesta bukan diciptakan khusus untukmu.
Jadi, habiskan waktumu di dunia ini dengan sebaik mungkin, tetapi ingatlah bahwa kamu menempati ruang yang kecil. Kesadaran ini bisa membantu meredakan rasa entitlement dan membuatmu lebih menerima kenyataan.
6. Lebih terbuka pada pertumbuhan

Beberapa orang merasa entitled karena berpikir sudah mencapai puncak pertumbuhan. Perasaan ini memperkuat pandangan diri yang terlalu istimewa.
Untuk mengatasi hal ini, kamu harus selalu terbuka pada proses belajar dan perkembangan. Jangan hanya fokus mencapai puncak, tapi teruslah mengejar pencapaian baru. Dengan selalu terbuka pada pertumbuhan, kamu akan menerima bahwa masih banyak hal yang bisa dipelajari dan dicapai.
7. Tunjukkan kerendahan hati dalam kesuksesan

Terlalu banyak kesuksesan bisa membuat seseorang merasa angkuh dan merasa berhak mendapat lebih banyak penghargaan dari orang lain. Meski wajar ingin hidup yang baik, penting untuk tetap menjaga sikap rendah hati.
Ingatlah bahwa dalam kesuksesanmu, ada faktor-faktor lain selain dirimu yang berperan. Tunjukkan empati dan pengertian kepada mereka yang mungkin belum seberuntung dirimu. Sikap ini selain membuatmu lebih dihormati, juga dapat membantumu tetap berpijak pada realitas.
Mengatasi rasa entitlement memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti mustahil. Dengan refleksi, sikap terbuka, dan kerendahan hati, kamu bisa menyeimbangkan pandangan hidupmu. Jadilah pribadi yang lebih menerima dan menghargai orang lain, karena semua orang layak merasa dihargai, termasuk dirimu.