Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Cara Berpikir yang Bikin Hidup Lebih Santai, Jaga Kesehatan Mental

ilustrasi perempuan ceria (pexels.com/Anastasia Kolchina)
ilustrasi perempuan ceria (pexels.com/Anastasia Kolchina)

Hidup yang santai tidak berarti rebahan melulu. Santai tidak sama dengan sifat malas yang bikin kamu gak mau melakukan apa pun. Menjalani hidup dengan santai berarti tidak tegang atau selalu tergesa-gesa.

Belajar hidup dengan lebih santai baik untuk menjaga kesehatan psikis serta fisikmu. Kalau kamu gak bisa bersantai, kesehatan mentalmu dapat berada dalam bahaya. Dirimu perlu mempelajari cara orang lain yang lebih santai dalam menjalani hidupnya. Ikuti delapan cara berpikir di bawah ini yang bikin hidup jadi lebih santai dan rasakan efek positifnya.

1. Rezeki perlu dicari, tapi tak akan berlari

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Matthias Cooper)
ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Matthias Cooper)

Satu hal yang paling sering bikin orang dewasa susah santai adalah segala yang berkaitan dengan uang. Kamu bisa mencemaskannya setiap waktu apalagi kalau menekuni dunia freelance.  Pendapatan yang tidak tetap secara jumlah maupun waktu cairnya bikin dirimu takut gak akan cukup buat hidup.

Apa pun pekerjaanmu, kamu sebetulnya sedang mencari rezeki. Usahamu tentu diperlukan buat memperolehnya, termasuk rezeki yang berupa uang. Namun, posisi rezeki tetap pada tempatnya.

Rezeki gak pernah berlari menghindarimu. Rezeki seperti buah di pohon-pohon yang disediakan untuk manusia sehingga siap dipetik. Bahkan satu pohon untuk satu orang, sehingga kamu tak usah berebut dengan siapa pun. Dirimu tinggal mendekat serta memetiknya satu per satu. Kamu tidak perlu berlari secepat mungkin untuk mengejarnya.

2. Boleh sibuk, tetapi harus tetap ingat hari dan menikmati waktu

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Michael Sturgeon)
ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Michael Sturgeon)

Orang yang santai dalam menjalani hidupnya bukan anti pada kesibukan. Ia tetap memerlukan kesibukan baik untuk memperoleh nafkah maupun menjadikan dirinya lebih berguna bagi sesama. Akan tetapi, mereka tak mau kesibukan seperti merampas seluruh waktu yang dimiliki.

Mereka berusaha untuk mengingat hari demi hari yang dilalui. Mereka gak ingin setiap minggu selalu merasa hari berjalan cepat sekali. Rasanya kemarin baru akhir pekan, sekarang sudah Sabtu lagi. Maka mereka sedikit melambatkan irama hidupnya biar jam demi jam tidak berlalu begitu saja.

3. Komentar negatif yang telanjur didengar tak usah terlalu dipikirkan

ilustrasi bersantai. (pexels.com/Maria Helena Mazuroski)
ilustrasi bersantai. (pexels.com/Maria Helena Mazuroski)

Walaupun kamu membenci setiap komentar negatif dan tak pernah melontarkannya pada siapa pun, sulit untukmu tidak sesekali menerimanya. Apalagi di zaman sekarang ketika orang bisa berkomentar apa saja di media sosial. Jika kamu gak lebih santai, komentar-komentar itu terasa sangat mengganggu.

Dirimu mudah stres, marah, bahkan membenci mereka yang berkomentar semaunya sendiri. Kebahagiaanmu rusak gara-gara terlalu memikirkannya. Cobalah untuk lebih cuek terhadap berbagai komentar tersebut kalau tak bisa menghindarinya.

4. Raih tujuan hidup tanpa tegang melulu

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/JESHOOTS.com)

Tujuan hidup gak cuma dipunyai oleh orang yang sangat serius. Pribadi yang lebih santai pun memilikinya dan menjaga fokusnya agar dapat meraih tujuan tersebut. Namun, dia sadar bahwa mencapai tujuan hidup sering kali butuh waktu panjang.

Selama proses tersebut, ia ingin tetap sambil menikmati kehidupannya hari ini. Dia tidak mau baru bahagia setelah tujuan hidup tercapai seluruhnya. Bagaimanapun juga, bahagia adalah salah satu tujuan hidup yang penting bagi semua orang. 

Ia bukannya tidak pernah hampir stres gara-gara memikirkan tujuan hidup yang rasanya sukar dicapai. Akan tetapi, sesegera mungkin dia merilekskan diri. Misalnya, dengan mengingat kembali hal-hal baik dalam kehidupannya saat ini.

5. Terpenting tidak malas dan bukan orang jahat

ilustrasi perempuan riang (pexels.com/Felipe Zanchetta)
ilustrasi perempuan riang (pexels.com/Felipe Zanchetta)

Orang yang tampak santai mendasarkan diri pada pemikiran bahwa segala kebaikan dalam hidup sebenarnya mudah diperoleh. Manusia gak harus bekerja terlalu keras hanya untuk hidup dan bisa terus membangunnya sedikit demi sedikit. Cukup dengan bekerja pada saatnya dan ini dilakukan setiap hari, kehidupan manusia pasti tercukupi.

Dia menjaga dirinya dari kemalasan dengan tetap bekerja tanpa memforsir diri. Ia pun percaya bahwa hidup yang baik serta mudah merupakan bagian dari karma atas setiap hal yang dilakukan. Maka sejauh dia gak pernah berniat jahat pada orang lain, ia pun bakal memperoleh banyak kemudahan dalam hidup.

6. Bisa tertawa lepas juga anugerah

ilustrasi pria tertawa (pexels.com/Nothing Ahead)
ilustrasi pria tertawa (pexels.com/Nothing Ahead)

Anugerah di mata pribadi yang rileks amat bermacam-macam bentuknya, bukan sekadar uang dan jabatan. Walau buat orang lain seperti gak penting, dapat tertawa lepas juga anugerah besar dalam hidup. Orang yang mampu tertawa lepas bahkan sampai mengeluarkan air mata pasti merasa hidup ini sangat menyenangkan.

Berbeda dengan orang yang tertawa dengan terpaksa lantaran sibuk memikirkan berbagai hal. Tubuhnya ada di sini, tetapi pikirannya melayang-layang. Tertawa lepas hampir tak memerlukan modal apa pun. Semua orang bisa melakukannya asalkan gak memandang hidup dari sudut pandang yang suram dan menikmati momen saat ini.

7. Boleh menunda pekerjaan asal tetap selesai tepat waktu

ilustrasi mengerjakan sesuatu (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi mengerjakan sesuatu (pexels.com/Mikhail Nilov)

Menepati deadline tugas memang bagian dari tanggung jawabmu. Namun, apakah kamu sering merasa panik oleh tenggat pekerjaan? Deadline-nya sebetulnya masih agak lama, tetapi dirimu seakan-akan ditekan buat mengerjakannya sekarang juga.

Kamu perlu meniru cara kerja orang yang lebih santai dalam menjalani hidup. Gak ada rasa kurang bertanggung jawab dalam dirinya. Ia cuma tahu betul berapa waktu yang dibutuhkannya buat membereskan sebuah tugas.

Jika batas pengerjaannya tiga hari dan ia bisa menyelesaikannya dalam sehari misalnya, tak ada salahnya baru mengerjakannya besok. Toh, besok tidak ada tugas lain yang perlu dikerjakan juga. Dengan mendasarkan pekerjaannya pada pemahamannya atas waktu yang dibutuhkan versus waktu yang tersedia, dia tak perlu selalu terburu-buru.

8. Semua orang punya salah, tak usah terlampau dimasukkan ke hati

ilustrasi saling memaafkan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi saling memaafkan (pexels.com/cottonbro studio)

Dengan bersikap lebih santai, kamu akan mudah memaafkan orang lain. Tidak ada rasa mendendam dan overthinking tentang perbuatan seseorang padamu yang boleh jadi semata-mata gak sengaja. Sulit untuk menemukan orang yang sama sekali tak pernah berbuat salah padamu.

Sama halnya kamu tidak dapat mengaku gak pernah menyakiti dan merugikan orang lain sebab itu dapat terjadi tanpa dirimu menyadarinya. Orang yang santai pasti juga pernah merasa kaget dan kesal atas perilaku orang lain. Namun, ia cepat menetralkan perasaan dengan mengingat betapa manusia memang gudangnya kesalahan.

Seiring dengan banyaknya kasus-kasus kesehatan mental yang berujung tragis, kita perlu lebih menjaga diri segala bentuk ketegangan pikiran. Jangan memandang sikap santai sebagai kurangnya keseriusan dan seakan-akan menyia-nyiakan hidup. Justru terlalu tegang, hingga gak mampu menikmati hal-hal di sekitar diri, serta kondisi saat ini yang menjadi tanda, bahwa kamu kurang memanfaatkan serta mensyukuri hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us