8 Quotes Menyentuh yang Sarat Makna di Film Budi Pekerti, Satir!
Banyak sekali manfaat yang akan didapat saat menonton film Budi Pekerti yang mana film ini sebenarnya mengajarkan kepada menonton untuk selalu bijak bermedia sosial. Film ini sangat relate dengan kehidupan masa kini, dimana pengaruh media sosial sangat kuat dan dapat menjadi bumerang jika tidak bijak menggunakannya.
Film ini menceritakan perjuangan Prani Siswoyo, seorang guru bimbingan konseling yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti, menghadapi video kontroversinya yang viral di media sosial. Kekuatan media sosial terbukti mampu memengaruhi opini publik, seperti yang dialami Bu Prani yang terkena dampaknya setelah sebuah video pendek menyebabkan persepsi negatif terhadapnya dan keluarga.
Film ini menyoroti fenomena sosial terkini seiring dengan kemajuan digitalisasi. Cerita yang menarik memberikan kesan seru, banyak pelajaran yang dapat diambil dan quotes satir yang sarat pesan moral. Apa saja quotes-nya, berikut daftarnya!
1."Kalau dunia terlalu berisik, tutup telingamu, pejamkan mata dan dengarkan detak jantungmu. Dan berterima kasihlah untuk hari ini." – Bu Prani
2.Tarik nafas, abaikan semua komentar orang lain." – Muklas
3."Ekosistem media sosial sangat banyak dengan yang namanya hoax dan kita harus melawan itu semua!" – Uli
4."Di dalam dunia yang berisik, kita hanya perlu mendengarkan suara hati sendiri." Muklas dan Bu Prani
5."Salah atau benar itu cuma perkara siapa yang paling banyak ngomong." – Muklas
6."Ngurusin orang lain tapi diri sendiri belum tentu beres." - Tita
7."Jangan menjadi animal beo yang suka terprovokasi dan mengejek. Tapi, jadilah animal cucok rowo yang bersuara merdu dan menenangkan." – Muklas
8."Kalau kamu dituduh yang salah, masa kamu diam saja?" - Tita
Dengan menggali realitas era digitalisasi yang menarik dan menghadirkan pelajaran berharga, film Budi Pekerti tidak hanya memikat penonton dengan ceritanya yang seru, tetapi juga merangkum esensi kehidupan di era media sosial.
Quotes yang tajam dan sarat makna menjadi cerminan kekuatan kata-kata dalam meresapi pesan moral yang disampaikan. Sebuah pengalaman sinematik yang mengajak untuk merenung dan bersikap bijak di tengah gejolak informasi digital yang melanda.
