8 Sikap Pemilik Kos yang Dibenci Penghuninya, Gak Ramah Bikin Pindah

Dulu banyak pemilik kos yang sekadar menyediakan sekotak kamar, listrik, dan air. Namun kini jika kamu membangun dan mengelola usaha kos-kosan dengan cara lama begitu pasti kurang laku. Usaha yang satu ini bukan sekadar membangun sejumlah kamar buat disewakan, melainkan juga pelayanannya harus bagus.
Bahkan di kos-kosan sederhana sekalipun, attitude pemilik kos sangat menentukan para penghuni bakal betah atau cepat pindah. Jika evaluasi diri dan sistem usaha gak segera dilakukan, nanti ada titik ketika usaha kos-kosanmu seperti hidup segan mati pun tak mau. Jumlah kamar yang terisi makin sedikit.
Hasil dari menyewakan kamar tidak cukup untuk membiayai kehidupanmu bersama keluarga plus operasional kos-kosan. Jangan berpikir punya kos-kosan bakal selalu memberimu keuntungan dengan cukup mudah. Bila sikapmu sebagai pemilik kos-kosan seburuk ini, mereka tentu menjadi gak kerasan. Hindari sikap pemilik kos yang dibenci penghuninya agar mereka tetap nyaman!
1. Galak

Sudah gak zamannya pemilik kos galak pada anak kos. Citra yang dulu melekat kuat pada pemilik kos-kosan ini tidak boleh ada dalam dirimu. Sadari bahwa pundi-pundimu terisi berkat adanya orang-orang yang mau menyewa kamar. Masa mereka sudah membayar per bulan atau setengah tahun sekalian masih kerap diomeli?
Justru jika anak kos mau, mereka lebih berhak galak pada pemilik usaha. Sama seperti pembeli, anak kos ibarat raja yang perlu dilayani dengan baik. Bila kamu tak punya sifat sabar mending jangan bikin usaha kos-kosan karena karakter penghuninya bermacam-macam. Atau, dirimu cukup berinvestasi bangunan dan pengelolaannya sehari-hari dipegang orang lain yang lebih tepat.
2. Berucap pedas pada teman atau pacar anak kos

Perilaku pemilik kos yang seperti ini sudah pasti bikin anak kos malu berat pada pacar dan teman-temannya. Mereka semua termasuk dalam orang-orang terdekatnya. Hubungan mereka amat baik. Akan tetapi, dirimu mengacaukannya dengan perkataan-perkataan yang tidak sopan saat mereka main ke kos-kosan.
Bila pun ada perilaku mereka yang tidak sesuai dengan aturan di kos-kosanmu, cukup kamu menegurnya melalui anak kos secara diam-diam. Jangan langsung di depan mereka seolah-olah kamu yang paling berkuasa. Contohnya, mereka terlalu gaduh atau sembarangan dalam memarkirkan kendaraan. Minta anak kosmu buat memberi tahu mereka agar lebih tenang dan menata sepeda motor dengan baik supaya tidak mengganggu anak kos lain yang hendak keluar atau masuk.
3. Sedikit-sedikit mematikan lampu

Mungkin kamu ingin lebih menghemat tagihan listrik. Akan tetapi, ingat bahwa rumah ini untuk usaha kos-kosan. Bukan rumah yang hanya dihuni olehmu serta keluarga. Juga bukan gudang barang yang tidak terlalu terpengaruh oleh tingkat pencahayaan. Bagi manusia, keadaan gelap atau terang sangat memengaruhi suasana hati.
Lebih-lebih anak kos merasa telah membayar biaya sewa termasuk listrik yang gak kecil. Ongkos sewa satu kamar saja barangkali sudah cukup untuk membayar tagihan listrik seluruh kamar selama sebulan. Padahal, semua kamar di kos-kosanmu penuh. Namun, dirimu mematikan lampu lorong dan dapur sebelum tiba waktunya anak kos tidur.
Bayangkan rasanya menjadi anak kos. Lampu di kamar mereka memang menyala terang. Namun begitu mereka membuka pintu hendak ke kamar mandi atau dapur, suasana sudah gelap. Tidak hanya perasaan takut, anak kos juga akan bad mood karena seperti tak diperbolehkan menikmati cahaya lampu yang ongkos listriknya telah dibayarkan.
4. Memanfaatkan barang-barang milik anak kos

Seharusnya pemilik kos yang menyediakan sejumlah fasilitas untuk anak kos biar mereka lebih nyaman tinggal di kos-kosanmu. Akan tetapi, sikapmu malah seperti terbalik. Justru dirimu lebih bergantung pada anak kos dengan suka meminjam barang mereka. Benda yang paling sepele seperti pengisi daya smartphone saja pinjam dari anak kos.
Belum lagi terkadang pakaian saat kamu harus mengenakan baju tertentu dan gak memilikinya. Tindakan menjadikan anak kos sebagai tempat meminjam aneka barang begini tidak boleh dilakukan. Kamu bisa untung banyak bila apa-apa pinjam dari anak kos. Sedang di mata anak kos, dirimu dikenal sebagai pemilik kos yang kurang modal.
5. Pinjam uang atau minta biaya sewa dibayar lebih awal

Ada pemilik kos yang seperti menjadikan anak kosnya sebagai ATM. Alih-alih kamu bergegas mengambil uang dari rekeningmu sendiri saat ada kebutuhan mendesak, dirimu justru meminjamnya dari anak kos. Berapa pun nominalnya, sikap begini amat tidak etis. Kamu adalah pemilik seluruh bangunan itu, sedangkan anak kos cuma menyewa sekotak kamar.
Terlepas dari latar belakang keluarga anak kos atau gajinya, secara logika dirimu lebih kaya daripada mereka. Untuk alasan apa pun, jangan meminjam uang pada mereka. Kalaupun kamu butuh uang tunai saat itu juga, lebih baik pinjam ke tetangga yang akrab denganmu. Anak kos jangan diusik.
Masih berkaitan dengan uang, sikap pemilik kos berikutnya yang menjengkelkan adalah minta biaya sewa dibayarkan lebih awal. Contoh, seharusnya anak kos membayar setiap tanggal 6 sesuai tanggal masuknya pertama kali. Akan tetapi, adanya kebutuhan pribadi bikin dirimu memintanya membayar di tanggal 1. Jangankan berjarak 5 hari, pembayaran dimajukan sehari pun sebenarnya gak boleh. Kebutuhanmu cukup menjadi urusanmu sebab anak kos juga punya kebutuhannya sendiri.
6. Kepo dengan urusan pribadi anak kos dan curigaan

Batasi pertanyaanmu pada anak kos di hal-hal yang umum saja. Jangan seakan-akan kamu berhak tahu segala tentang urusan mereka. Bila mereka hendak pergi main, gak usah ceriwis dengan bertanya hendak ke mana. Kalau anak kos tidak bilang tujuannya sebaiknya kamu pun tak bertanya-tanya. Cukup bilang "ya" ketika mereka pamit.
Bila anak kos pergi bersama teman, dirimu juga gak perlu berperan bak orangtuanya. Perhatikan dari jauh saja seperti apa temannya itu buat berjaga-jaga seandainya terjadi hal buruk. Jangan setelah mereka pulang, kamu seperti menginterogasinya. Seakan-akan identitas kawannya amat penting bagimu. Jangan pula suka mencurigai anak kos tanpa bukti atau saksi yang dapat dipercaya. Utamakan pikiran positif dan pahami bahwa watak serta kehidupan setiap anak kos gak sama.
7. Suka menyalahkan

Misalnya, ketika ada kerusakan pada pintu kamar, kompor di dapur, dan sebagainya. Sadari bahwa sebagai pemilik kos, kamu bertanggung jawab atas perawatan bangunan. Segera saja memanggil tukang untuk memperbaikinya. Tidak usah membesar-besarkan masalah serta menyudutkan anak kos.
Seperti dengan berkata mereka kurang berhati-hati dalam membuka pintu atau sembrono memakai kompor. Pintu tidak serapuh itu sehingga mudah rusak hanya oleh kelalaian anak kos. Penyebab kerusakan yang lebih masuk akal ialah memang usianya sudah lama dan cepat atau lambat perlu perbaikan juga. Begitu pun kompor yang kerap digunakan tentu dapat rusak.
8. Genit

Sekalipun usiamu dengan anak-anak kos sepantar, jangan genit pada mereka. Sikap genitmu bakal bikin mereka risi dan merasa tidak aman untuk tinggal di kos-kosanmu. Bahkan anak kos bisa ketakutan saat teman-temannya pulang kampung sehingga dia sendirian. Ciptakan rasa aman dan nyaman dengan kamu selalu bersikap sopan serta seperlunya saja.
Bila pun dirimu sedang berusaha mencari jodoh, hati-hati sekali dalam membawa diri. Jangan sampai kamu terkesan akan menyalahgunakan kekuasaanmu sebagai pemilik kos-kosan buat memanipulasi anak kos. Pun sedikit saja dirimu bersikap genit, mereka juga dapat menyamakannya dengan cabul. Mereka menjadi tak betah dan pindah.
Sikapmu yang baik sebagai pemilik kos akan membangun kepercayaan anak kos. Mereka tidak punya banyak alasan untuk mencari kos-kosan lain. Bahkan harga sewa yang sedikit lebih mahal dan lokasi yang lebih jauh dari kampus atau tempat kerjanya pun dianggap bukan masalah. Mereka telah merasa nyaman serta gak yakin pemilik kos yang lain akan sebaik kamu. Tetapi kalau kamu memiliki sikap pemilik kos yang dibenci penghuninya seperti penjelasan di atas, bisa-bisa mereka gak betah dan pindah.