9 Novel Pendek Terbaik yang Bikin Pemula Makin Rajin Baca

John Steinbeck adalah penulis asal Amerika Serikat yang banyak menelurkan novel-novel pendek berkualitas. Salah satu yang paling ikonik dan mengandung filosofi dalam adalah Of Mice and Men yang mengangkat persahabatan dua pria yang berusaha mencari pekerjaan di tengah krisis ekonomi tahun 1930an. 

George adalah pria yang pandai tetapi berperawakan kecil dan sayangnya tidak pernah menempuh pendidikan. Sementara, Lennie adalah sosok kuat yang memiliki keterbelakangan mental. Bersama mereka memiliki mimpi untuk bisa hidup tentram dan membangun rumah mereka sendiri. Sampai suatu insiden terjadi dan mengubah semua rencana yang sudah mereka buat. 

Pendek, tetapi penuh dengan pelajaran hidup. Novel ini cukup lugas hingga sempat disensor dan dibatasi peredarannya karena mencantumkan kekerasan dan rasisme. 

Butuh yang ringan, coba novela yang satu ini. Ceritanya tentang Juliette yang sedang membaca di perjalanan menuju kantornya dengan transportasi umum, metro Paris. Namun, bukannya turun ke tujuannya, ia justru memilih mengikuti salah satu penumpang lain. 

Ternyata penumpang itu membawanya ke sebuah toko buku yang ia kelola. Si pemilik toko buku akhirnya menawari Juliette pekerjaan langka yang membuatnya mempertanyakan keadaannya sekarang. Heartwarming dan cukup singkat, banyak yang menyelesaikan novel pendek ini dalam waktu beberapa jam saja. Walaupun gak sedikit pula yang menganggapnya kurang menantang dan cukup mudah ditebak. 

Salah satu karya sastra dari penulis kulit hitam Toni Morrison yang cukup legendaris. Ceritanya tentang dua perempuan yang memilih jalan berseberangan dalam hidup mereka. Nel memilih jadi perempuan biasa yang puas dengan hidupnya sekarang, ia menetap di kota tempatnya lahir dan besar, menikah, dan memiliki posisi penting di masyarakat. 

Sementara, Sula memutuskan mengambil jalan yang berbeda dari kebanyakan perempuan di masa itu. Sula meninggalkan kota kelahirannya dan pergi kuliah ke kota besar. Saat kembali ke kampung halaman, cerita Sula dan Nel bertumbukan. Mereka pun harus menghadapi konsekuensi atas pilihan mereka masing-masing. Cocok buat kamu yang sedang tertarik mendalami isu feminisme. 

Novela terbaik berikutnya berlatarkan sebuah pegunungan di Austria tahun 1930an dengan satu karakter utama, seorang pria yang hidup sendirian. Premisnya sederhana saja, pembaca akan diajak menyelami kehidupan Andreas yang hidup di tengah alam pedesaan, berselimutkan padang rumput yang luas. 

Hanya terdiri dari 150 halaman saja, kamu yang masih belum terbiasa membaca buku pun bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat. Termasuk bestseller, layak dijajal. Buat penggemar buku, silakan tambahkan ke wish-list. 

Speak dirilis tahun 90an, tetapi sampai sekarang isunya masih relevan. Ironis memang ketika korban pelecehan seksual harus dikucilkan karena keberaniannya melapor. Hal itu yang terjadi pada siswa SMA bernama Melinda. 

Ia makin muak dengan kewajibannya bersekolah, ia masih harus bertemu dengan orang yang sudah menyakitinya dan pihak sekolah pun tak bisa berbuat banyak selain mengatakan hal-hal normatif tak berdampak. Melinda pun berusaha mencari suaranya sendiri, mewakili dirinya dan korban lain yang tak mendapatkan keadilan yang seharusnya mereka dapat. 

Salah satu novel pendek dengan narasi kuat yang bikin kamu gak rela ceritanya berakhir. 

Sebuah novel fiktif investigasi yang mengangkat tragedi di sebuah jembatan baru di Peru. Saat itu, jembatan menewaskan lima pelintas. Dengan cepat pihak berwenang dan orang menganggapnya sebagai sebuah kecelakaan biasa. Hanya Juniper yang bertekad mengungkap kejadian sebenarnya. 

Seperti biasa, selalu ada filosofi menarik di balik novela ini. Ditambah dengan akhir yang tragis dan bikin pembaca kepikiran berhari-hari. 

Buat pecinta horor dan thriller, coba baca novel pendek yang satu ini. Sempat difilmkan pula, We Have Always Lived in the Castle dinarasikan oleh karakter Katherine Blackwood. Salah satu yang berhasil selamat dari tragedi mengerikan yang menewaskan hampir semua anggota keluarga Blackwood. 

Pasca kejadian tersebut, Katherina hanya tinggal bersama kakaknya, Constance dan satu pamannya yang menderita disabilitas karena kejadian itu. Pembaca tidak akan diajak menebak siapa pelaku pembunuhan layaknya novel thriller biasa, justru letak kengeriannya terletak pada dampak yang disebabkan tragedi tersebut. 

Novela karya Charlotte Perkins Gilman ini dijuluki sebagai salah satu literatur feminis paling berpengaruh di dunia. Premisnya terdengar biasa saja, narasi hidup seorang perempuan yang harus menjalani istirahat total pasca proses melahirkan. Tak pernah ia menduga bahwa hidupnya akan terisolasi dalam kamar dengan wallpaper kuning dan satu buah jendela. 

Kisah ini sebenarnya terinspirasi pula dari pengalaman personal sang penulis dan jadi novel yang berani mengungkit masalah kesehatan mental dan feminisme di abad 19. Saat dua isu itu masih dianggap tabu. 

Selain The Old Man Who Read Love Stories, Luis Sepulveda punya banyak koleksi karya lain yang mendunia. Salah satunya fabel penuh pesan moral ini. Kisahnya tentang burung camar yang hendak bertelur, tetapi akhirnya terdampar di sebuah balkon rumah karena sayapnya terkena tumpahan minyak.

Di sanalah, ia bertemu dengan seekor kucing yang memberinya tiga janji. Pertama, ia tidak akan menjaga telur si camar, tak akan memakannya, dan suatu hari akan mengajarkan si anak burung terbang. 

Boleh nih sembilan rekomendasi novel pendek di atas kamu jadikan gerbang untuk membaca lebih banyak buku tahun ini. Siapa tahu saat selesai satu novela, kamu ketagihan baca yang lainnya.