Bersiap meninggalkan tahun 2016, perjuangan hidup sepatutnya diteruskan hingga mencapai titik maksimal diri. Tidak bisa dipungkiri tahun 2016 menyimpan banyak lika-liku hidup. Menapaki tahun 2017, segala persiapan dilakukan termasuk refleksi diri dan cara memperbaiki diri.
Berikut sembilan hal yang harus dilawan dalam hidup agar hidupmu lebih berarti di tahun berikutnya, terutama di tahun 2017.
Jangan biarkan rasa iri menghampiri hari-harimu. Sikap iri adalah seni dari hitungan berkat orang lain daripada milikmu sendiri. Tidak ada yang dapat dibanggakan dari sikap ini. Lebih baik kamu berhenti membandingan perjalanan hidupmu dengan orang lain. Perjalananmu adalah perjalananmu sendiri, bukan sebuah kompetisi. Kamu hanya berkompetisi dengan dirimu sendiri. Kamu berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dalam hidupmu. Jika kamu ingin menunjukkan sebuah kemajuan dalam hidup, bandingkan dirimu dengan hari kemarin.
Reaksi orang lain tentang kamu adalah perspektif dan pengalaman mereka. Entah orang lain berpikir kamu menakjubkan atau paling buruk, lagi-lagi itu adalah perspektif mereka sendiri. Sebaiknya kamu tidak terlalu 'narsis' atau menghiraukan semua masukan. Rasa kecewa dan kesedihan di hidupmu berasal dari pribadi kamu sendiri. Akan lebih produktif dan sehat jika membiarkan apa yang orang katakan tentangmu dan bekerjasamalah dengan intuisimu sendiri dan kebijaksanaan sebagai panduan hidupmu.
Racun dalam hidup adalah selalu komplain atas perasaanmu sebagai seorang 'korban'. Percaya bahwa kamu adalah seorang korban dan tidak memiliki kekuatan adalah racun dalam hidup yang membuat kamu tidak dapat berkembang. Ketika kamu berhenti komplain dan menolak penglihatan dirimu sendiri sebagai korban, maka kamu akan menemukan kekuatan lebih daripada yang kamu sadari, namun jika kamu dapat menerima sebuah kenyataan hidup.
Salah satu pelajaran tersulit dalam hidup membiarkan segalanya terjadi, entah itu rasa berdosa, marah, cinta, atau kehilangan. Berubah adalah hal yang tidak mudah. Namun, membiarkan segalanya terjadi adalah jalan terbaik untuk melanjutkan hidup. Karena akan membuang hal buruk tentang masa lalu. Cobalah berusaha untuk membuang pikiran negatif dalam hidup. Biarkanlah kesusahan sehari untuk hari itu saja.
Memang sulit rasanya dikelilingi oleh orang yang menolak dari sikap negatif. Ketika kamu dihadapkan pada orang yang selalu berbicara tentang keburukan yang telah terjadi dan akan terjadi, maka hidupmu konon akan menyeramkan. Sikap pesimis sebaiknya dihilangkan dari sekarang dan bangkit dengan pikiran positif yang menyehatkan dirimu sendiri.
Emosional diri sendiri yang terkadang tidak bisa terkontrol seringkali menimbulkan penilaian salah terhadap orang lain. Faktor lingkungan dan mental menjadi pemicunya. Jika kamu menemukan dirimu seorang yang terlalu emosional, maka kamu wajib belajar kontrol diri. Milikilah perspektif yang mandiri, dukungan yang baik dari lingkungan dan bekerja secara teratur.
Terkadang, apa yang ditunjukkan orang lain kepadamu adalah sikap yang mereka pilih untuk ditunjukkan kepadamu. Maka, janganlah mudah judge orang lain berdasaran apa yang orang lain tunjukkan. Teliti dan analisis dahulu sebelum berbicara pada orang lain. Jika rasa amarah menghampirimu, ingatlah orang lain tidak membutuhkan hukuman, sebaliknya, mereka membutuhkan bantuan untuk berkembang.
Kekejaman terhadap sebaiknya tidak kamu lakukan. Fenomena dunia saat ini mulai dirusak dengan kekejaman beberapa oknum dengan berbagai alasan yang tidak dapat diterima. Maka, jika kamu menyadari banyaknya kekejaman mulai terjadi, cobalah untuk mengubah itu. Isi hidupmu dengan rasa kasih sayang dan empati kepada orang lain.
Orang lain tidak dapat berhubungan denganmu jika kamu tertutup. Hal ini menjadi racun yang sesungguhnya ketika orang lain melihat tentang pribadimu. Maka, ingatlah tidak peduli berapa umur, ras, suku, gender, dan agamamu saat ini, kamu berhak untuk bersosialisasi dan tetap berani mengungkapkan kebenaran. Yang terpenting, jadilah dirimu sendiri.
Kamu di masa depan ditentukan kamu di masa sekarang. Saatnya berubah jadi lebih baik!