7 Tips Mengubah FOMO jadi JOMO, Biar Tak Takut Ketinggalan Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehidupan modern seringkali membuat kita terjebak dalam perangkap FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut melewatkan momen atau pengalaman yang menarik. Namun, mengapa tidak mengubah perspektif kita dan menjadikan kehidupan lebih bermakna dengan mengadopsi JOMO (Joy of Missing Out)?
JOMO adalah tentang menemukan kegembiraan dan kepuasan dalam menikmati waktu sendiri dan menghindari tekanan untuk selalu terlibat dalam segala hal. Berikut adalah tujuh tips untuk mengubah FOMO menjadi JOMO.
1. Kenali kebutuhan dan nilai-nilai pribadi
Setiap individu memiliki kebutuhan dan nilai-nilai yang berbeda dalam hidup. Penting untuk mengenalinya dan menjadikannya sebagai pedoman dalam mengambil keputusan. Sadarilah apa yang benar-benar penting bagi diri sendiri, apa yang membuat bahagia, dan apa yang sesuai dengan tujuan hidup kita. Dengan memahami kebutuhan dan nilai-nilai pribadi, kita dapat mempersempit fokus kita pada hal-hal yang benar-benar berarti bagi kita, dan dengan demikian mengurangi rasa FOMO yang seringkali muncul akibat membandingkan diri dengan orang lain.
2. Nikmati hidup kamu saat ini
Seringkali kita terjebak dalam pikiran yang selalu berpikir tentang apa yang akan datang atau apa yang telah terjadi di masa lalu. Namun, dengan menghargai dan menikmati momen sekarang, kita dapat menemukan kebahagiaan dan kepuasan yang sebenarnya. Latihlah diri untuk hadir sepenuhnya dalam setiap momen, apakah itu saat sedang bersama keluarga, melakukan hobi, atau bahkan hanya merasakan sensasi dari sekedar mencium aroma kopi pagi. Dengan menjalani hidup dengan kesadaran penuh, kita dapat merasakan kepuasan yang lebih dalam dan mengurangi rasa FOMO yang terus-menerus menghantui pikiran.
3. Tetapkan prioritas
Satu dari tantangan terbesar dalam mengubah FOMO menjadi JOMO adalah belajar memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup kita. Terlalu sering kita merasa harus terlibat dalam segala hal, takut melewatkan momen atau kesempatan yang mungkin terlewatkan. Namun, dengan mengenali dan menetapkan prioritas, kita dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti bagi kita. Buatlah daftar prioritas dan tetapkan waktu dan energi untuk hal-hal yang memang benar-benar penting, sementara mengabaikan hal-hal yang tidak memberikan kontribusi positif pada kehidupan kita.
Baca Juga: 5 Kaitan FOMO dengan Datang Terus Menerus ke Konser Musik
4. Batasi paparan media sosial
Editor’s picks
Media sosial seringkali menjadi sumber utama FOMO dalam kehidupan kita. Melihat postingan teman-teman yang sedang berpesta atau berlibur mungkin membuat kita merasa tertinggal atau tidak cukup bahagia dengan hidup kita sendiri. Oleh karena itu, penting untuk membatasi paparan media sosial dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita dari efek negatifnya.
Buatlah jadwal khusus untuk menggunakan media sosial dan gunakan waktu itu dengan bijak. Hindari perbandingan yang tidak sehat dan ingatlah bahwa apa yang terlihat di media sosial hanyalah potongan kecil dari kehidupan orang lain.
5. Ciptakan pengalaman yang berarti
Salah satu cara terbaik untuk mengalihkan perhatian dari FOMO adalah dengan menciptakan pengalaman yang berarti dalam hidup kita sendiri. Buatlah daftar hal-hal yang ingin kita lakukan, tempat-tempat yang ingin kita kunjungi, atau keterampilan baru yang ingin kita pelajari. Jadikan waktu luang sebagai kesempatan untuk menjelajahi minat dan passion kita. Dengan melibatkan diri dalam pengalaman yang berarti, kita akan lebih fokus pada apa yang kita dapatkan darinya, daripada merasa kehilangan karena tidak terlibat dalam aktivitas orang lain.
6. Lakukan self-reflection secara teratur
Self-reflection atau introspeksi diri adalah proses yang penting dalam mengembangkan pemahaman diri dan mengatasi FOMO. Carilah waktu sendiri secara rutin untuk merenung dan memeriksa pikiran, perasaan, dan tujuan hidup kita. Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya ingin kita capai dan apakah tindakan dan keputusan kita sejalan dengan tujuan tersebut. Dengan melakukan self-reflection secara teratur, kita dapat memperkuat ikatan dengan diri sendiri, mengembangkan kepuasan dalam hidup kita sendiri, dan mengurangi ketergantungan pada opini atau aktivitas orang lain.
7. Berlatih bersikap fleksibel
Seringkali, FOMO muncul karena kita terjebak dalam pikiran yang kaku dan terlalu menginginkan segala sesuatu sesuai dengan rencana yang kita buat. Namun, hidup adalah tentang fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Belajarlah untuk menerima bahwa tidak semua rencana akan berjalan sesuai yang kita harapkan, dan terbuka terhadap peluang dan pengalaman baru yang mungkin tidak terduga. Dengan bersikap fleksibel, kita dapat lebih mudah merangkul momen-momen yang sebenarnya berharga dan merasa puas dengan pilihan yang kita buat.
Mengubah FOMO menjadi JOMO adalah tentang menemukan kegembiraan dalam menghilangkan tekanan untuk selalu terlibat dalam segala hal. Dengan melakukan beberapa tips di atas kita dapat menemukan kepuasan yang lebih dalam mengenai hidup kita sendiri.
JOMO memungkinkan kita untuk merangkul ketenangan, kebahagiaan, dan kepuasan dalam setiap momen yang kita pilih untuk hadiri, dan mengalami kehidupan yang lebih bermakna dan autentik.
Baca Juga: Bukannya Cuek, 5 Zodiak Ini Lebih Nyaman Jadi Pribadi JOMO
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.