5 Vlog Slow Living yang Mengajarkan Hidup Tak Perlu Buru-buru

Karena yang cepat belum tentu lebih baik #IDNTimesLife

Di dunia yang serba cepat ini, terkadang kita lupa untuk berhenti sekadar menghela napas dan melihat lagi hasil karya kita. Semua seperti dikejar waktu dan terasa buru-buru. Keadaan ini membuat kita mencapai suatu titik di mana kita merasa burnout.

Jika sudah merasa jenuh, ada baiknya istirahat sejenak dan menata ulang hidup yang terasa mulai melelahkan. Kamu tidak perlu bingung dari mana harus memulai karena 5 vlog ini akan mengajarkan kita slow living, seni menikmati hidup yang menenangkan.

1. Nami’s life

https://www.youtube.com/embed/0gkps9_CsR4

Nami adalah seorang pekerja kantoran di Tokyo, Jepang, yang memilih untuk tinggal sendiri di apartment kecilnya. Sesuai dengan judul kanalnya, Nami menampilkan kehidupan sehari-harinya, mulai dari pulang kerja hingga aktivitas harian di rumah yang perlahan tetapi terselesaikan.

Gaya hidup slow living yang dianut Nami berhasil membuat penikmat kontennya merasa lebih tenang dan nyaman. Kita bisa belajar dari Nami bahwa menyelesaikan sesuatu secara perlahan juga bisa tetap memberikan hasil yang baik.

2. nao / 1R2人暮らし

https://www.youtube.com/embed/VXib1Hqw1p8

Nao tinggal bersama pasangannya dan seekor kucing di sebuah apartment kecil yang indah di Jepang. Konten-konten yang dibagikan sebagian besar mengenai kehidupan sehari-harinya yang bergaya slow living. Semua dikerjakan dengan sepenuh hati dan perlahan-lahan sambil dinikmati setiap prosesnya.

Selain konten-konten bertema slow living, Nao juga kerap membuat konten tentang playlist musik rekomendasinya untuk menemani penontonnya beraktivitas. Seru ya!

3. 해그린달 haegreendal

https://www.youtube.com/embed/zCIr-lbCuXc
dm-player

Vlog ini menceritakan keseharian sebuah keluarga kecil di Korea. Sang Ibu yang juga seorang ilustrator berhasil mengabadikan momen kesehariannya dengan sangat estetik. Kegiatan membersihkan rumah, memasak, bermain dengan anak, dan bekerja ditampilkan dengan apik dalam vlog ini.

Haegreendal seringkali membuat konten tentang seni menikmati hidup atau slow living yang sangat menenangkan. Baginya, setiap proses hidup sangatlah bermakna dan membandingkan diri dengan pencapaian orang lain membuat diri sering lupa bersyukur atas pencapaian diri sendiri. Bijaksana, ya!

Baca Juga: 5 Tips Menjalani Slow Living bagi Millennial agar Lebih Nikmati Hidup

4. Her 86m2

https://www.youtube.com/embed/hxU9gtORwWU

Her 86m2 adalah kanal YouTube milik Thuy Dao, seorang ibu asal Vietnam yang tinggal di Jerman bersama suami, seorang anak perempuan, dan kucing kesayangannya. Thuy dan suaminya adalah seorang fotografer dan videografer, sehingga konten-konten yang dibuatnya terkesan sangat estetik, bahkan terlihat seperti film pendek.

Keseharian Thuy sebagai ibu rumah tangga dituangkan dalam karya vlog yang indah. Memasak, berkebun, membuat perabotan rumah, hingga dekorasi ruangan yang menakjubkan bisa dilakukannya. Semuanya dikerjakan dengan perlahan, tetapi pasti. Hanya dengan menonton konten-konten vlog milik Thuy saja sudah bisa mulai belajar untuk hidup lebih bahagia.

5. Fiani Adila

https://www.youtube.com/embed/JcZHQrjpwFQ

Vlog tentang slow living terakhir adalah milik Fiani Adila, vlogger asal Indonesia. Sudah banyak konten yang dibuat olehnya, seperti skincare review, aktivitas sehari-hari, dan tentunya dengan konsep slow living.

Konten-konten dari Fiani Adila bisa menginspirasi kamu yang merasa selalu diburu waktu dan lupa menikmati hidup untuk tenang sejenak dan mulai menata ulang waktu yang kamu miliki. Jika kamu punya waktu luang untuk menikmati hidup, tentunya hati dan pikiran akan lebih tenang.

Itulah 5 vlog tentang inspirasi slow living. Jangan lupa untuk selalu menyisihkan waktu untuk menikmati hidup di tengah kehidupan yang serba cepat. Selamat mencoba!

Baca Juga: 5 Rekomendasi YouTube Channel Slow Living Vlog yang Menenangkan! 

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya