Jenius Ajak Hidup Mindful di Era Hustle, Ini Tips dari Psikolog!

Jangan sampai kamu terjebak dalam hustle culture

Era sekarang memudahkan kita untuk mendapatkan segala hal dengan teknologi. Namun, kondisi itu justru membuat kita akhirnya terlalu sibuk mengerjakan "to do list" pribadi sehingga lupa untuk menikmati setiap momen (mindful).

Dalam gelaran Co.Creation Week yang berlangsung di Plaza Indonesia pada Sabtu (29/10/2022), Jenius mengadakan workshop kreatif dengan topik "Creative Mindful In A Hustling Culture". Bersama dengan psikolog klinis Infanti Wisnu Wardani, kita diajak lebih mengenal apa itu hustle culture dan hubungannya dengan mindful. 

1. Hustle culture identik dengan gaya hidup bekerja tanpa batas

Jenius Ajak Hidup Mindful di Era Hustle, Ini Tips dari Psikolog!Co.Creation Week Workshop: Creative Mindful In A Hustling Culture. Sabtu (29/11/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Infanti menjelaskan bahwa hustle culture merupakan budaya yang mendorong seseorang untuk bekerja tanpa henti kapan pun dan di mana pun. Bagi penganut hustle culture, mereka terbiasa dengan rasa kurang puas dengan apa yang dilakukannya. Definisi kesuksesan bagi mereka begitu tinggi sehingga apa yang dikerjakannya tidak cukup.

"Cirinya ketika kalau kita udah mulai merasa istirahat itu bersalah banget. Itu warning, ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Lalu, menganggap dirinya produktif padahal gak," ujarnya.

FOMO (fear of missing out) menjadi tanda-tanda seseorang yang sedang hustling. Ada perasaan gak mau kalah ketika melihat orang lain berada 'di depannya'. Akhirnya, mereka yang mengalami kondisi ini akan mengorbankan banyak hal demi meraih tujuannya.

Ia menambahkan, "Hustle culture membuat orang tak peduli lagi dengan kesehatan fisik dan mental."

2. Hustle culture membuat seseorang gak mendapatkan work life balance

Jenius Ajak Hidup Mindful di Era Hustle, Ini Tips dari Psikolog!Co.Creation Week Workshop: Creative Mindful In A Hustling Culture. Sabtu (29/11/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Apa yang terjadi ketika seseorang terjebak dalam hustle culture? Infanti memaparkan bahwa seseorang gak akan bisa mendapatkan work life balance. Seluruh fokus kehidupannya tertuju pada pekerjaan sehingga mereka melupakan kepentingan pribadinya.

"Akhirnya apa? Di kantor bukannya produktif malah burnout. Kadang orang-orang dalam hustle culture ini menyulitkan rekan kerja," ucap founder sekaligus CEO dari Asoka Consulting.

Selain kehilangan waktu untuk diri sendiri, relasi dengan teman atau rekan kerja juga rentan kacau. Terlebih, hustle culture ini juga membuat seseorang kerap kurang bersyukur dengan apa yang ia lakukan atau capai.

"Terkadang orang menilai sesuatu dari hal yang besar. Saya menang olimpiade, misalnya gitu. Tapi hal kecilnya lupa untuk disyukuri," imbuh dia.

3. Cara menghadapi hustle culture

Jenius Ajak Hidup Mindful di Era Hustle, Ini Tips dari Psikolog!Co.Creation Week Workshop: Creative Mindful In A Hustling Culture. Sabtu (29/11/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Infanti menyebutkan beberapa hal sederhana untuk mengatasi hustle culture. Pertama, sadar dengan keadaan yang ada (mindful). Lalu, buatlah tujuan yang realistis karena ada tujuan dan hubungan sosial yang harus dijaga. 

dm-player

Saat ini pun, kita lebih banyak terpapar dengan canggihnya teknologi dan media sosial. Lantas, apa yang terjadi? Akhirnya, seseorang tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain di sekitarnya melainkan kehidupan orang asing di media sosial.

"Kita jadi iri, bukan karena termotivasi supaya bisa seperti itu. Malah sekadar iri tanpa berbuat apa pun," tegasnya.

Penting juga bagi kita untuk tidak menjadi "yes man" atau seseorang yang gak enakan. Ketika kita merasa gak mampu atau diluar kapabilitas, Infanti menyarankanmu untuk bersikap tegas dan asertif dengan mengutarakannya secara baik.

Baca Juga: Kenali Hustle Culture, Budaya Gila Kerja yang Bikin Burnout

4. Mindfulness dibutuhkan agar kita gak mudah stres

Jenius Ajak Hidup Mindful di Era Hustle, Ini Tips dari Psikolog!Co.Creation Week Workshop: Creative Mindful In A Hustling Culture. Sabtu (29/11/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Salah satu cara untuk bisa terlepas dari hustle culture adalah bersikap mindful. Mindfulness intinya kesadaran, benar-benar harus sadar dengan kondisi sekarang. Namun, mindfulness juga perlu dilatih terus menerus.

Mindfulness erat dengan tujuh pilar. Tidak bersifat judging, sabar, pikiran perlu dikosongkan agar tidak penuh dengan hal-hal lain, percaya bahwa apa yang terjadi itu sudah ada takdirnya, gak memaksakan diri, terkahir lepaskan.

"Kita harus punya prinsip STOP. Ketika berhenti, perhatikan sekitar bukan berhenti tapi bengong. Lalu tarik napas, lihat sekitar dan memprosesnya," jelas Infanti.

Dalam workshop ini, Infanti juga memaparkan data berdasarkan hasil riset bahwa mindful efektif untuk menurunkan tingkat stres, bikin emosi lebih stabil, dan bisa membantu orang-orang yang insomnia.

Infanti menambahkan, "Mindful bisa meningkatkan produktivitas, meningkatkan kreatifitas, lalu emosi lebih better, ketika mengambil keputusan itu bagus. Kalau orang emosi atau lagi sedih, kita ambil keputusan itu katalis. Misal lagi gembira, jadinya udah abisin aja uangnya jadi tidak mindful dalam shopping misalnya."

5. Tips praktis untuk bisa mindful

Jenius Ajak Hidup Mindful di Era Hustle, Ini Tips dari Psikolog!Co.Creation Week Workshop: Creative Mindful In A Hustling Culture. Sabtu (29/11/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Ada beberapa tips praktis yang dibagikan Infanti untuk bersikap mindful. Menurutnya, seseorang harus bisa bersyukur dengan apa yang ia kerjakan atau miliki. Selain itu, Infanti juga menekankan perlunya meningkatkan awareness terhadap apa pun agar lebih mindful di era hustling.

Jangan lupa monitoring mood, cari tahu perkembangan mood dari hari ke hari. Kamu juga bisa menggunakan musik untuk rileksasi diri. Latihan bernapas dengan fokus dan engage dalam pekerjaan.

Itu dia ulasan singkat seputar hustle culture dan mindfulness. Semoga kamu bisa lebih bijak memaknai waktu, pekerjaan, dan mindful dalam melakukan segala hal, ya!

Baca Juga: 5 Manfaat Menerapkan Mindfulness dalam Kehidupan Sehari-hari 

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya