Teuku Daffa, Dulu Pemalu Sekarang Jadi Public Speaker Profesional

Daffa Speaks jadi wadah untuk berbagi ilmu public speaking

Komunikasi merupakan elemen penting yang gak pernah lepas dari kehidupan kita. Teuku Daffa merupakan seseorang yang menilai bahwa komunikasi adalah kunci dari banyak hal. Itulah alasan mengapa sebagian hidupnya ia dedikasikan untuk mendalami unia public speaking.

Pandemik menjadi batu loncatannya untuk memperluas ilmu, berbagi, dan membantu orang lain berkomunikasi dengan baik melalui 'Daffa Speaks'. Ini dia kisah seru Teuku Daffa dan perjalanannya mendalami public speaking, yang dibagikannya melalui wawancara daring dengan IDN Times pada Senin (3/10/2022).

1. Berkat pandemik, Teuku Daffa berinisiatif membuat konten seputar public speaking melalui 'Daffa Speaks'

Teuku Daffa, Dulu Pemalu Sekarang Jadi Public Speaker ProfesionalTeuku Daffa (dok. Teuku Daffa)

Di tengah kesibukannya sebagai Business Improvement Manager di salah satu health tech company, laki-laki yang akrab disapa Daffa ini justru memulai hal baru dengan membuat konten. Sewaktu terserang COVID-19, ia justru memutuskan membuat konten yang diberinya nama Daffa Speaks.

"Daffa Speaks itu dimulainya tahun 2021, bulan Maret kalau gak salah, Maret atau Februari akhir gitu. Berarti kalau sampai sekarang, sudah setahun enam bulan kali ya," katanya.

Agar tetap produktif, bekerja sekaligus membuat konten di Daffa Speaks, ia melakoninya seperti selayaknya orang yang bekerja. Sejauh ini, Daffa Speaks hadir di beragam platform media sosial seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan Spotify.

Salah satu mimpi besar Daffa adalah mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui public speaking. Ia menuturkan, "Untuk jangka panjangnya sih, kita tetap punya yang namanya Daffa Speaks Internal Community gitu. Semacam kegiatan volunteering gitu sih buat anak-anak muda Indonesia yang mau kolaborasi bareng sama aku, untuk mencerdaskan bangsa Indonesia lewat public speaking itu."

Dari keresahan atau ketakutan audience, Daffa mengubahnya jadi suatu konten yang berguna dan bisa diterapkan oleh orang lain. Setiap konten yang ia buat pun selalu berkaitan dengan teori dan pengalaman sehingga sangat related dengan kondisi orang lain.

Caranya untuk merangkul komunitas adalah membuat sesi praktik dan diskusi. Untuk praktik, Daffa mendorong anggotanya untuk berbicara selayaknya narasumber. Sementara itu, sesi diskusi lebih mengorbitkan orang-orang yang volunteer untuk membicarakan suatu topik.

2. Ketertarikannya pada dunia public speaking berawal dari keresahan terhadap generasi muda Indonesia yang kurang asertif

Teuku Daffa, Dulu Pemalu Sekarang Jadi Public Speaker ProfesionalTeuku Daffa (dok. Teuku Daffa)

Ketika ditanya perihal awal mula ketertarikannya terhadap public speaking, Daffa mengungkapkan keresahannya terhadap anak-anak Indonesia. Banyak sekali generasi muda yang cerdas, tetapi kurang piawai dalam hal presentasi. Keresahannya ini bermula dari suatu acara kampus yang menghadirkan pelajar dari berbagai negara.

"Sebenarnya, anak Indonesia itu gak kalah dari sisi kompetensi gitu ya. Tetapi kalau diminta untuk presentasi, diminta untuk tukar pendapat, baru kalah telak di situ tuh. Padahal sebenarnya, kita pinter-pinter gitu lho anaknya. Aku sadar bahwa, 'Oh, kayaknya kalau anak kuliahnya aja masih pada kayak ini, anak SMA-nya pasti lebih parah kan'. Akhirnya aku coba untuk sharing tentang public speaking waktu itu," ceritanya.

Kalau sedari dini belum memikili skill yang mumpuni, lantas bagaimana nantinya ketika mereka sudah beranjak dewasa atau mewakiliki Indonesia di kancah internasional? Permasalahan inilah yang mendorong Daffa untuk lebih banyak sharing dan memberikan edukasi seputar public speaking.

Meski Daffa Speaks baru seumur jagung, rupanya Teuku Daffa telah menekuni bidang ini selama 8 tahun. Bukan waktu yang singkat untuk menabung bekal demi mewujudkan visinya mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Namun, siapa sangka sosok public speaker ini dulunya adalah anak yang pemalu?

Teuku Daffa, Dulu Pemalu Sekarang Jadi Public Speaker ProfesionalTeuku Daffa (dok. Teuku Daffa)

Untuk bisa bertahan di tengah kerasnya hidup, mau tidak mau, seseorang harus keluar dari zona nyaman. Mungkin hal inilah yang menimbulkan perubahan drastis sepanjang perjalanan hidupnya dari kecil hingga sekarang.

dm-player

"Pas aku kayaknya SD-SMP gitu, aku itu kan pemalu banget orangnya. Jadi, ngomong sama kasir minimarket aja waktu dulu itu takut banget. Sampai akhirnya orangtua bawa aku ke psikolog," jelasnya.

Psikolog menyarankannya untuk terus berlatih berbicara supaya gak malu dan meningkatkan skill-nya dalam berkomunikasi. Akhirnya, orangtua Daffa membawanya ke tempat les musik.

"Akhirnya, semenjak main piano itu, jadi sering konser, tuh. Konser kan naikin confidence kan, dari situ kayak sudah mulai ya, mungkin jadinya punya self esteem gitu kali ya, kayak berani buat ngomong sama orang gitu sih," tutur content creator yang memiliki lebih dari 460K pengikut di TikTok.

Untuk mencapai suatu tujuan, tentunya butuh proses panjang. Begitu pun Daffa, ia berhasil melawan ketakutannya dengan melangkah maju membuat perubahan sedikit demi sedikit.

Semua dipelajarinya secara otodidak. Daffa mengaku bahwa ia hanya memaksakan diri karena sadar bahwa seorang pemimpin harus berani berbicara dengan orang lain.

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Ngobrolin Makeup dengan Pony, Influencer asal Korea

4. Bagi Daffa, public speaking adalah pembelajaran seumur hidup

Teuku Daffa, Dulu Pemalu Sekarang Jadi Public Speaker ProfesionalTeuku Daffa (dok. Teuku Daffa)

Di dalam hidup ini, segalanya membutuhkan komunikasi. Manusia gak akan pernah terlepas dari komunikasi baik secara lisan atau tulisan. Walau lulus sarjana dalam bidang akuntansi, Daffa bahkan mengambil sertifikasi khusus public speaking dari BNSP untuk memperkaya ilmu dan membagikannya pada orang lain.

"Public speaking itu kan beda-beda terus kondisinya. Cuma di situ mungkin yang dibilang long life learning ya, jadi kayak belajar aja terus, gak pernah berhenti belajar, kalau aku pribadi sih. Menurut aku, public speaking itu ya mengikuti perkembangan zaman banget. Kayak misalnya dulu offline, sekarang online, itu belajar lagi gitu kan, jadi kayak gak pernah berhenti aja sih untuk belajar kalau public speaking. Aku sukanya itu," tanggapnya.

Secara tidak langsung, public speaking mengajarkan seseorang beberapa skill yang berkaitan erat dengan komunikasi. Laki-laki yang mengenyam S2 Manajemen Sumber Daya di Universitas Trisakti ini, melihat bahwa public speaking meningkatkan skill-nya dalam problem solving, leadership, critical thinking, efficient thinking, dan team work.

5. Ia berpesan, "Jangan banyak overthinking!"

Teuku Daffa, Dulu Pemalu Sekarang Jadi Public Speaker ProfesionalTeuku Daffa (dok. Teuku Daffa)

Nervous, cemas, overthinking adalah masalah-masalah yang kerap dialami seseorang ketika ia harus berbicara di depan banyak orang. Namun, sebenarnya public speaking tidak sesusah yang dibayangkan.

Overthinking secara tidak langsung membuat seseorang mengalami mental block. Daffa bercerita bahwa mental block akan terlihat dari bagaimana seseorang berpikir bahwa ia tidak bisa padahal belum mencoba.

"Jangan banyak overthinking, sih! Jangan banyak kepikiran yang gak gak terutama soal public speaking. Karena kadang pas sudah dijalani itu, gak sesulit yang dibayangkan," imbuhnya.

Untuk bisa menjalin komunikasi yang baik dengan lawan bicara pun, butuh proses. Itu sebabnya jangan lelah mencari waktu untuk belajar.

"Sepintar-pintarnya kita, menurut aku, tetep harus ada opportunity buat belajar karena pasti akan ada opportunity of improvement-nya kan. Jangan berhenti-berhenti buat belajar," ucapnya seraya menutup obrolan hangat ini.

Dari sosok yang pemalu saja bisa mendobrak diri menjadi lebih baik. Semoga kisah seru Teuku Daffa juga bisa menginspirasimu untuk lebih berani dan gak takut mencoba hal baru, ya!

Baca Juga: Sempat Lumpuh, Stephanie Saing Ceritakan Kegigihannya dalam Berkarier

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya