7 Tips Meningkatkan Social Skill, Penting Banget!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam kehidupan, bersosialisasi bukan hanya sebuah ilmu yang dipelajari secara teori untuk kemudian dilupakan dan tidak pernah diaplikasikan. Bersosialisasi adalah kemampuan yang dibutuhkan setiap orang yang memiliki tujuan dan kemauan mengembangkan diri.
Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik. Sebagian orang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan diri agar dapat berbicara dengan orang lain atau sekadar berkenalan dengan teman baru. Berikut ini adalah tips untuk membangun kemampuan bersosialisasi dan membantumu berhubungan dengan publik.
1. Fokus kepada siapa kamu berbicara
Ketika seseorang mengajakmu berbicara, cobalah untuk fokus memperhatikan ke arah mereka tanpa terdistraksi oleh lingkungan sekitar. Titik fokus seseorang memang dapat dengan mudah terganggu ketika sedang melakukan percakapan. Terkadang ketika subjek pembicaraan dirasa tidak menarik atau kamu sudah kehabisan energi untuk memberikan respon kepada lawan bicara, akan ada satu dua informasi yang terlewat dan responsmu menjadi tidak nyambung. Lebih buruk lagi, jika lawan bicaramu menyadari bahwa kamu tidak fokus dan tidak mendengarkan, kamu bisa kehilangan kesempatan untuk memperluas hubungan pertemanan.
Ketika mengobrol dengan orang lain, baik dalam lingkungan yang formal ataupun tidak, cobalah untuk memusatkan seluruh fokusmu pada hal yang mereka katakan. Hindari mengalihkan pandangan kepada objek lain karena hal itu akan membuatmu mudah terdistraksi. Singkirkan handphone-mu dan hindari multitasking. Cobalah menempatkan posisimu pada posisi mereka, ketika kamu berbicara tentu kamu ingin didengarkan dan diperhatikan, oleh sebab itu perlakukan orang yang sedang berbicara denganmu seperti apa kamu ingin diperlakukan ketika sedang berbicara.
2. Rutin melatih kemampuan bersosialisasi
Di era digital ini, kamu bisa dengan mudah mengakses berbagai informasi di internet tentang tips dan berbagai latihan bersosialisasi dengan baik. Beberapa diantaranya adalah dengan role-playing. Posisikan dirimu di depan cermin dan bayangkan jika kamu sedang mengobrol dengan orang lain, cobalah untuk bersikap ekspresif dan antusias tanpa melebih-lebihkan. Bentuk latihan lain dapat kamu aplikasikan secara langsung ketika bertemu orang baru, cobalah untuk bergabung dengan komunitas masyarakat atau klub olahraga.
Jika muncul perasaan malu dan gugup, segera alihkan pikiran dan ingat kembali motivasimu, bahwa kamu ingin menjadi individu yang maju. Maka dari itu, kamu harus giat berusaha dan berlatih. Semakin sering kamu berlatih, semakin baik pula kemampuan bersosialisasimu dan tentunya kamu akan merasa lebih percaya diri.
3. Melakukan kontak mata saat berbicara dengan orang lain
Sorot mata sering kali menunjukkan tanda-tanda bahwa kamu merasa gugup atau malu ketika berbicara dengan orang lain. Biasanya saat merasa gugup, seseorang terlihat mengalihkan pandangannya ke arah lain selain lawan bicaranya. Untuk mengatasi permasalahan ini, kamu menjadi faktor kunci dalam kesuksesan melatih kontak mata. Tanamkan dalam diri, bahwa dalam 50 persen hubungan sehari-hari dengan teman, keluarga atau bahkan rekan kantor, kamu harus menatap mata mereka saat berbicara.
Jika menatap mata secara langsung membuatmu gugup dan merasa tidak nyaman, kamu bisa melihat pada objek di sekitar mata lawan bicara, seperti alis, dahi atau telinga. Perlu diingat bahwa melakukan kontak mata saat berbicara adalah bentuk kedekatan pembicara dengan audiens, sehingga penting bagi kamu untuk melatih kemampuan melakukan kontak mata sebagai komponen yang krusial dalam bersosialisasi. Kamu juga akan memberi kesan baik kepada lawan bicaramu, serta terlihat lebih percaya diri ketika berbicara dengan menerapkan kontak mata.
Baca Juga: 4 Peran Etika Sosial dalam Pengembangan Social Skill yang Baik
4. Membaca bahasa tubuh lawan bicara
Editor’s picks
Ketika bersosialisasi dengan orang lain kamu juga dituntut untuk mengutamakan kenyamanan lawan bicara. Hal ini bisa kamu lihat dari bahasa tubuh lawan bicara. Jika mereka menghindari kontak mata denganmu, itu menandakan mereka sedang gugup atau malu, ketika mereka menyilangkan lengan mereka ke depan dada dan menyandarkan tubuh, itu menandakan mereka bosan atau tidak nyaman dengan percakapan yang sedang berlangsung. Contoh lain saat mereka mengangguk ketika kamu berbicara, menandakan kamu memiliki atensi mereka sepenuhnya dan mereka tertarik dengan topik pembicaraanmu.
Bahasa tubuh juga merupakan cerminan dari kepribadian seseorang. Kamu bisa menebak jalan pikiran seseorang melalui bahasa tubuhnya. Dengan memahami bahasa tubuh lawan bicara, kamu bisa menyesuaikan apa yang ingin kamu katakan untuk membantu terhubung dengan mereka dengan lebih baik.
5. Sesuaikan gaya bersosialisasi dengan tipe kepribadianmu
Kita semua pasti mengenali kepribadian seperti apa yang dimiliki oleh diri masing-masing seperti introvert, ekstrovert, atau sesuatu diantara keduanya, yang terbukti secara psikologi lewat berbagai tes kepribadian atau yang biasa disebut dengan MBTI Test ataupun melalui firasat. Jika kamu salah memilih gaya recharge energi dengan benar, kemampuan bersosialisasi pun akan menurun.
Sebagai contoh, orang dengan kepribadian introvert cenderung mengisi energi dengan menghabiskan waktu sendirian, mereka akan merasa letih, energi terkuras dan banyak diam di acara sosial ketika baterai bersosialisasi mereka habis. Lain hal nya dengan ekstrovert, jika tidak memprioritaskan waktu berkualitas bersama teman dan keluarga, mereka mungkin akan putus asa menjangkau siapa saja yang mau mendengarkan mereka berbicara tanpa henti.
Maka dari itu, kamu harus mengenali kepribadian diri sendiri dan menyeimbangkan gaya bersosialisasi yang tepat.
6. Melatih empati
Menumbuhkan rasa empati dalam diri merupakan nilai yang seharusnya ditanamkan dalam diri setiap orang mulai dari lingkungan keluarga. Empati merupakan kemampuan memahami perasaan orang lain dengan menempatkan diri pada posisi mereka. Sebagai contoh, ketika melihat orang lain kehilangan orang yang dicintai, kamu akan berpikir bagaimana rasanya jika kamu berada pada posisi mereka, sehingga kamu akan melakukan usaha terbaikmu untuk menghibur mereka.
Empati adalah bentuk kepedulian terhadap sesama manusia yang ditunjukkan melalui perkataan dan sikap. Dengan menunjukkan empati menandakan bahwa kamu adalah individu yang peka terhadap lingkungan sekitar. Kehadiranmu juga akan menjadi sesuatu yang dinantikan banyak orang, karena mereka merasa nyaman berinteraksi denganmu!
7. Melatih kemampuan mendengarkan
Ketika sedang berbicara, kamu pasti merasa ingin didengarkan dan diperhatikan. Begitu juga dengan orang lain, ketika mereka sedang berbicara mereka menginginkan atensi penuh darimu, sehingga mereka merasa dihargai. Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan:
- Memberikan respons nonverbal kepada pembicara, seperti mengangguk dan tersenyum;
- Menunggu jeda sebelum mengajukan pertanyaan;
- Memvisualisasikan apa yang dikatakan pembicara untuk membantu kamu' memahami dan mengingatnya dengan lebih baik.
Kemampuan sosial yang buruk bisa menjadi kesalahan fatal dalam interaksi sosial. Dampak paling buruk, kamu akan terlihat memiliki sikap yang kasar. Ada baiknya untuk mengevaluasi kemampuan bersosialisasi untuk menjadi versi dirimu yang terbaik.
Baca Juga: 5 Tips Mengurangi Overthinking setelah Bersosialisasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.