Jakarta, IDN Times - Survei Kesehatan Mental Remaja Nasional Indonesia (I-NAMHS) tahun 2022 menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan. Sekitar 34,9 persen remaja Indonesia atau setara dengan 15,5 juta orang, mengalami kesulitan kesehatan mental dalam setahun terakhir.
Yang lebih memprihatinkan, 5,5 persen dari mereka, sekitar 2,45 juta orang, didiagnosis dengan setidaknya satu gangguan kesehatan mental. Namun, hanya 2,6 persen yang mencari bantuan profesional melalui konseling. Angka ini jelas menunjukkan adanya kesenjangan kritis dalam sistem perawatan kesehatan mental kita yang membuat banyak remaja Indonesia merasa berjuang sendirian.
Dalam konteks ini, inovasi seperti AI Gemini hadir sebagai solusi potensial. Dengan teknologi yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, Gemini bisa membantu remaja untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.