ilustrasi dapur dengan kompor induksi (pexels.com/Rachel Claire)
Selain bebas efek rumah kaca yang berbahaya bagi bumi dan lapisan ozon, kompor induksi semakin diminati terutama di kalangan anak muda karena bentuknya modern nan stylist. Penggunaannya juga sangat praktis karena hanya perlu mencolokkan steker ke sumber listrik. Kamu pun bisa memasak makanan favoritmu di dapur dengan gaya, deh!
Dengan beralih ke kompor induksi dan tidak terlalu bergantung pada kompor konvensional, secara tak langsung kamu ikut mendukung energi bersih untuk menyelamatkan keberlangsungan bumi. Sebagai agen perubahan yang melek isu lingkungan, kamu gak perlu ragu lagi untuk menggunakan sekaligus merekomendasikannya kepada keluarga dan sahabat. Sebab, cara masak hemat nan stylist ini ramah lingkungan banget!
Tenang, kamu gak berjuang menyelamatkan bumi sendirian, kok. Bersama PLN, komitmen #PLNTerdepanMenujuEBT diwujudkan dengan mencanangkan Program Tranformasi sejak tahun 2020. Transisi energi bersih serta pembangunan ekosistem energi bersih diupayakan melalui berbagai cara. Salah satunya mengembangkan pembangkit berbasis EBT yang menggunakan energi air, angin, dan tenaga surya atau matahari secara berkala.
Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar fosil, PLN mencanangkan program co-firing. Batu bara mulai disubtitusikan sebagian dengan energi hijau. Seperti limbah perkebunan dan pertanian serta pelet sampah.
Demi menuju Net Zero Emission 2060, PLN menargetkan porsi konversi pembangkit listrik berbasis EBT sebesar 23 persen pada 2025, lalu menjadi 29 persen di tahun 2030. Bagaimana, siapkah kamu ikut mendukung Energi Baru Terbarukan dengan mulai beralih ke kompor induksi?