Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Selalu Buruk, 5 Alasan Seseorang Memblokirmu di WhatsApp

ilustrasi aplikasi WhatsApp (unsplash.com/Dimitri Karastelev)
ilustrasi aplikasi WhatsApp (unsplash.com/Dimitri Karastelev)

Pernah kah kamu diblokir seseorang di Whatsapp tanpa alasan yang jelas? Eits, jangan overthink dan menganggap diri kamu buruk dulu. Pasalnya, ada beberapa kemungkinan yang membuat seseorang itu memblokir nomor WhatsApp kamu.

Dari beberapa kemungkinan itu, yuk coba berpikir positif bahwa permasalahannya ada di si pemblokir dan bukan kamu. Berikut ini beberapa alasan kenapa orang lain memblokir nomor WhatsApp kAmu secara tiba-tiba. Let's find it out!

1. Orang tersebut iri dengan apa yang ada pada dirimu

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasa iri merupakan sifat yang manusiawi. Itulah mengapa perasaan tersebut bisa menjadi alasan seseorang memblokir nomor WhatsApp kamu. Sebab iri hati dapat memicu kemarahan dan rasa tidak bahagia, sebagaimana dilansir Psychology Today.

Rasa marah dan tidak bahagia itulah yang bisa mengarahkan seseorang jadi membencimu dan tak ingin berhubungan lagi denganmu. Jadi, permasalahannya ada pada si pemblokir, bukan kamu.

2. Kamu adalah masa lalu yang sulit untuk dilupakan

ilustrasi merenung (unsplash.com/Luca Tacinelli)
ilustrasi merenung (unsplash.com/Luca Tacinelli)

Alasan ini berlaku jika yang memblokir nomor WhatsApp kamu adalah mantan pacar atau seseorang dari masa lalumu. Jika nomormu diblokir olehnya tanpa sebab, maka alasannya bisa jadi kamu adalah masa lalu yang sulit untuk dilupakan.

Sebab itulah seseorang ini memilih untuk tidak lagi berhubungan denganmu atau sekedar melihat aktivitasmu via status WhatApp. Seperti dilansir BetterHelp, kebanyakan orang setuju jika memutus komunikasi dengan sang mantan adalah pilihan yang tepat.

3. Emosi si pemblokir sedang tidak stabil

ilustrasi merenung (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi merenung (pexels.com/MART PRODUCTION)

Dilansir Healthline, orang yang sedang emosi akan kesulitan untuk mengontrol perasaannya dan cenderung melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang. Ini bisa jadi alasan kenapa seseorang memblokirmu di WhatsApp secara tiba-tiba.

Emosi si pemblokir mungkin sedang tidak stabil sehingga melakukan hal-hal yang ia sendiri tidak mengerti. Jika kasusnya seperti ini, kamu mungkin bukan satu-satunya orang yang dia blokir. Jadi, jangan overthink dulu, ya!

4. Tak sengaja diblokir

ilustrasi media sosial (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi media sosial (pexels.com/cottonbro)

Jika kamu diblokir oleh seseorang dan merasa saat itu hubungan kamu dengannya sedang baik-baik saja, maka ketidaksengajaan menekan pilihan blokir bisa menjadi alasannya. Hal ini kerap terjadi, sama seperti ketidaksengajaan menelpon atau mengirim pesan tak jelas.

Jadi, kamu tak perlu ambil pusing apalagi jika si pemblokir adalah teman baikmu. Hubungi dia secepatnya lewat platform lain agar semuanya menjadi jelas.

5. Bukan dia yang memblokir

ilustrasi cemburu (pexels.com/Budgeron Bach)
ilustrasi cemburu (pexels.com/Budgeron Bach)

Alasan selanjutnya adalah bisa jadi bukan dia yang memblokir nomormu. Selalu ada kemungkinan pihak-pihak yang tak menyukai interaksi atau hubunganmu dengan seseorang. Apalagi, jika si pemblokir adalah mantan pacarmu atau orang dari masa lalumu yang saat ini telah memiliki pasangan baru.

Benar, kemungkinan terbesar yang memblokir nomormu adalah kekasih barunya. Ini bisa terjadi lantaran rasa cemburu atau iri hati yang sudah menguasai hati dan pikiran.

Bagaimanpun juga, jangan langsung overthink atau merasa buruk ketika kamu diblokir oleh seseorang di WhatsApp. Jika kamu ingin tahu alasan jelasnya, hubungilah orang tersebut via platform lain dan tanyakan secara baik-baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us