Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kamu Dianggap Saingan, Ada yang Terancam dengan Kemampuanmu

ilustrasi tiga pria (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tiga pria (pexels.com/cottonbro studio)

Selalu dianggap sebagai saingan oleh orang lain tentu melelahkan bagimu. Kamu sebenarnya ingin hidup tenang dengan tidak berkompetisi sepanjang waktu. Akan tetapi, orang yang menganggapmu pesaingnya selalu melakukan hal-hal yang membuatmu kurang nyaman. Ada saja sesuatu yang bikin dia seperti kepanasan saat melihat atau mendengar kabar baik apa pun tentangmu. 

Padahal, sebagian besar kabar itu bukan kamu sendiri yang menyampaikannya. Kamu juga tidak suka menyombongkan diri pada siapa pun. Namun, setiap tindakan dan perkataannya seolah-olah dia harus atau telah mengunggulimu. Tak jarang ia pun mencela prestasi atau barang-barang yang kamu beli.

Misalnya, dirimu baru mendapatkan penghargaan di bidang kerjamu. Dia langsung meremehkan seolah-olah prestasi itu terlalu gampang diraih olehnya jika ia mau. Saat kamu beli kendaraan, dia ikut-ikutan membeli dan sengaja ambil yang sedikit lebih mahal dari kendaraanmu. Lantas ia mengejek motor atau mobilmu. Di bawah ini lima alasan seseorang gak bisa santai berteman denganmu dan selalu menganggapmu saingan.

1. Kemampuanmu yang tinggi bikin dia merasa tertantang

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Orang yang terlalu menyukai tantangan kadang gak bisa diam saja melihatmu yang memiliki kemampuan tinggi di suatu bidang. Seandainya skill-mu pas-pasan pasti diabaikannya. Ia mengalahkanmu dalam sesuatu pun tak mendatangkan kepuasan yang besar. Lain dengan jika kamu terkenal cukup hebat.

Dia yang memiliki kepercayaan diri memandangmu sebagai lawan yang sepadan. Bahkan kemampuanmu diakuinya lebih tinggi darinya. Ia tahu bahwa mengalahkanmu bakal tidak mudah. Akan tetapi kalau dia berhasil, itu akan amat membanggakan baginya. Sebaliknya, buatmu barangkali terasa memalukan sekali.

Artinya, rasa puas yang diperolehnya menjadi lebih besar. Andai pun ia gak berhasil mengunggulimu, rasa malunya tidak seberapa. Semua orang yang mengetahui perbedaan kemampuan kalian akan lebih memaklumi kekalahannya. Satu sisi, dia bikin kamu resah dengan selalu memperlakukanmu bak pesaing. Di sisi lain, ia sebetulnya mengakui kehebatanmu walau tidak mengatakannya.

2. Kamu tipe tenang tetapi menghanyutkan, kudu diwaspadai

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Alena Darmel)

Diam-diam ada orang yang selalu mengamatimu. Awalnya kamu mungkin tampak tidak menarik perhatian siapa pun. Dirimu terlihat sederhana dan biasa-biasa saja dalam berbagai hal. Akan tetapi, seiring waktu ada orang yang menyadari bahwa sesungguhnya kamu seperti air sungai yang tenang dan menghanyutkan.

Dirimu mulai meraih satu per satu prestasi yang gak mudah bagi kebanyakan orang. Kamu tidak menonjolkan diri dengan ucapan atau klaim ini itu. Dirimu memperlihat apa-apa yang bisa dilakukan dengan sangat baik. Banyak orang sekadar mengagumimu karena kemampuanmu ternyata melampaui ekspektasi mereka.

Namun, ada pula seseorang yang cukup merasa terancam menyaksikan sepak terjangmu. Kamu dinilai berbahaya sebab kemampuanmu boleh jadi menghambat langkahnya ke depan. Oleh sebab itu, sikapnya padamu berubah dari teman biasa menjadi mulai menganggapmu sebagai pesaingnya. Dia bersiap-siap buat mengalahkan sebelum kekuatanmu terus bertambah dan sulit dikejar.

3. Gak benci sama kamu, cuma ingin mengembangkan diri

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Beberapa orang yang senantiasa menganggapmu sebagai pesaing bersikap menyebalkan bak musuh. Padahal, kamu berusaha berinteraksi sebaik mungkin dengan mereka. Akan tetapi, ada juga orang yang perilakunya tidak seburuk itu. Ini disebabkan motivasinya dalam menjadikanmu saingan beratnya juga positif.

Dia sebenarnya hanya ingin mengembangkan diri. Akan tetapi, untuknya belajar sendiri tanpa tambahan dukungan dari siapa pun dan dalam bentuk apa pun bikin ia gampang malas. Dia butuh sumber motivasi yang lebih kuat dari sekadar ingin menguasai suatu kemampuan.

Kebetulan ia mengenalmu yang memiliki kemampuan cukup tinggi. Dia pun mulai menanamkan pola pikir bahwa kalian sedang bersaing. Pemikiran ini bikin ia lebih bersemangat dalam meningkatkan kemampuan diri. Secara berkala dia mengukur perkembangan dirinya dari seberapa jauh posisinya darimu. Apakah ia telah berhasil menyamai, melampaui, atau masih tertinggal darimu?

4. Mencari perhatian

ilustrasi teman kerja (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi teman kerja (pexels.com/SHVETS production)

Orang yang berusaha buat menarik perhatianmu bisa karena ia jatuh cinta padamu, ingin didekati duluan sebagai teman, atau sekadar haus perhatian. Pribadi yang selalu membutuhkan atensi dari orang lain dapat bersikap manja. Atau, dia justru suka bikin masalah dan seakan-akan selalu hendak menyaingimu. 

Kalau kalian terlihat berminat di bidang yang sama, harapannya ialah kamu juga akan lebih tertarik pada dirinya. Sekalipun ia sebenarnya tak terlalu menyukai bidang itu, dia dapat berpura-pura dan berusaha mempelajarinya dalam waktu kilat. Lantaran motivasi aslinya buka buat mengalahkanmu, kamu dapat melihatnya cuma kebanyakan tingkah. 

Dari caranya berbicara, dirimu tahu itu hanya kutipan-kutipan dari berbagai sumber. Ia ingin terlihat hebat di matamu. Caranya bersaing denganmu tidak menunjukkan pemahaman yang luas dan mendalam terkait bidang tersebut. Usahanya juga tampak gak maksimal.

Kalau dia berhasil mendapatkan perhatianmu, fokusnya bakal segera berubah. Ia seolah-olah lupa tentang bidang itu dan persaingan di antara kalian. Dia mulai menunjukkan minat aslinya sedikit demi sedikit. Bila perhatianmu surut, ia kembali bersaing denganmu. Terus seperti ini seolah-olah dia ingin menahan perhatianmu cuma buat dirinya.

5. Iri pada sikap orang lain yang menjadikanmu anak emas

ilustrasi tiga pria (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi tiga pria (pexels.com/Thirdman)

Ada kalanya orang baru ingin bersaing mati-matian denganmu setelah dipicu oleh sesuatu. Misalnya, sikap orang lain yang terlalu mengistimewakanmu. Ia bisa atasan di kantor yang masih punya hubungan kekerabatan denganmu atau jatuh cinta padamu. Dapat pula terjadi dalam keluarga, seperti orangtua yang terkesan lebih menyayangimu daripada anak-anaknya yang lain. 

Setiap perlakuan yang tidak adil sesungguhnya adalah luka bagi orang yang merasa kurang beruntung. Seseorang yang sudah muak melihat kamu diistimewakan akhirnya memilih untuk melakukan perlawanan. Bentuk perlawanannya tak melulu protes lisan pada orang yang seharusnya memperlakukan kalian secara adil. 

Bisa pula dengan ia langsung berubah sikap padamu dari yang semula biasa saja menjadi seperti rival. Makin terluka hatinya oleh ketidakadilan, makin sengit usahanya mengalahkanmu dalam segala hal. Oleh sebab itu, bila dirimu selalu diistimewakan jangan sekadar merasa senang. Ingatkan orang tersebut supaya tetap memperhatikan teman-temanmu. Begitu pula ingatkan orangtua agar lebih adil pada kakak atau adikmu.

Kamu tidak harus selalu meladeni orang yang berupaya untuk menyaingi. Apalagi kalau sesuatu yang dikejar bukan hal-hal yang menurutmu penting buat dilombakan. Seperti semua hal yang berkaitan dengan gaya hidup serta materi. Biarkan saja orang merasa menang atasmu dalam hal tersebut. Toh, kenikmatan hidupmu sebetulnya tak berkurang sedikit pun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us