Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Me Time Gak Sama dengan Menyendiri, Wajib Tahu Bedanya

ilustrasi perempuan me time
ilustrasi perempuan me time (freepik.com/kroshka nastya)
Intinya sih...
  • Me time fokus pada pemulihan energi, bukan menghindari orang lain
  • Menyendiri bisa menimbulkan rasa hampa, me time memberi rasa penuh
  • Me time mengutamakan kualitas, bukan durasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang mengira me time itu sama dengan menarik diri dari orang lain. Padahal, konsep me time justru berfokus pada merawat diri sendiri dengan cara yang positif. Jika disamakan dengan menyendiri, makna sebenarnya bisa jadi melenceng dan malah berdampak buruk untuk kesehatan mental.

Me time adalah bentuk self-care yang penting untuk menjaga keseimbangan hidup. Sementara itu, menyendiri lebih sering dikaitkan dengan isolasi atau menjauh dari interaksi sosial. Yuk simak lima alasan kenapa me time gak sama dengan menyendiri, sekaligus tips supaya aktivitas ini lebih berkualitas untuk kesehatan mentalmu.

1. Me time fokus pada pemulihan energi, bukan menghindari orang lain

ilustrasi perempuan rileks
ilustrasi perempuan rileks (freepik.com/lookstudio)

Saat menjalani me time, tujuan utamanya adalah memulihkan energi setelah sibuk dengan rutinitas. Aktivitas ini memberi ruang bagi pikiran dan tubuh untuk kembali segar. Berbeda dengan menyendiri yang sering dilakukan karena ingin menjauh dari orang lain.

Kalau terlalu sering menghindari interaksi, dampaknya justru bisa membuat perasaan lebih kesepian. Sementara me time justru memberi kesempatan untuk kembali berinteraksi dengan energi baru. Jadi, kuncinya adalah fokus pada pemulihan diri, bukan sekadar menghindar.

2. Menyendiri bisa menimbulkan rasa hampa, me time memberi rasa penuh

ilustrasi perempuan membaca
ilustrasi perempuan membaca (freepik.com/freepik)

Menyendiri terlalu lama tanpa tujuan jelas sering membuat seseorang merasa kosong. Pikiran jadi mudah larut dalam kesepian, bahkan bisa memicu stres dan cemas. Hal ini berbeda dengan me time yang dirancang untuk membawa rasa puas dan penuh arti.

Dengan melakukan aktivitas sederhana seperti membaca buku atau menulis jurnal, me time bisa membuat hatimu terasa lebih ringan. Kamu akan merasa terhubung kembali dengan dirimu sendiri, bukan kehilangan arah. Inilah yang membuat me time jauh lebih sehat dibanding sekadar menyendiri.

3. Me time mengutamakan kualitas, bukan durasi

ilustrasi perempuan meditasi
ilustrasi perempuan meditasi (pexels.com/@karolina-grabowska)

Banyak orang mengira butuh waktu lama untuk bisa menikmati me time. Padahal, beberapa menit saja bisa cukup kalau aktivitasnya tepat. Kualitas aktivitas yang dilakukan jauh lebih penting dibanding lamanya waktu yang dihabiskan.

Menyendiri sering kali tidak memiliki arah dan bisa menghabiskan waktu tanpa hasil. Sedangkan me time meski sebentar, tetap bisa memberikan efek positif untuk kesehatan mental. Jadi, yang terpenting adalah isi waktumu dengan kegiatan yang benar-benar bermanfaat.

4. Menyendiri cenderung pasif, me time lebih aktif dan penuh makna

ilustrasi perempuan duduk menikmati suasana (freepik.com/pvproductions)
ilustrasi perempuan duduk menikmati suasana (freepik.com/pvproductions)

Ketika memilih menyendiri, seseorang sering terjebak pada kegiatan pasif seperti melamun atau tidur berlebihan. Akhirnya, tidak ada perasaan lega atau pencapaian setelah itu. Sementara me time lebih aktif karena kamu secara sadar memilih kegiatan yang membuat bahagia.

Misalnya menonton film favorit, mencoba resep baru, atau olahraga ringan. Aktivitas ini membangun perasaan positif yang bisa meningkatkan suasana hati. Dengan begitu, me time selalu memberi nilai tambah dalam hidupmu, bukan sekadar mengisi waktu kosong.

5. Me time mendukung kesehatan mental, menyendiri bisa menurunkannya

ilustrasi perempuan melukis
ilustrasi perempuan melukis (freepik.com/bearfotos)

Manfaat me time erat kaitannya dengan menjaga kesehatan mental tetap stabil. Aktivitas ini membantu mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan membuat kamu lebih produktif. Jika dilakukan rutin, efeknya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

Sebaliknya, menyendiri berlebihan justru bisa mengurangi kualitas kesehatan mental. Terlalu sering mengisolasi diri membuat rasa cemas dan overthinking lebih mudah muncul. Jadi, bedakan dengan jelas antara me time yang menyehatkan dan menyendiri yang melelahkan batin.

Me time adalah bagian penting dari self-care yang memberi kesempatan untuk memulihkan energi dan menjaga keseimbangan hidup. Menyendiri tanpa tujuan justru bisa berdampak sebaliknya, membuat hati kosong dan lelah. Yuk mulai sisihkan waktu untuk me time berkualitas supaya kesehatan mentalmu tetap terjaga dengan baik setiap hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Inspirasi Makeup untuk Night Out ala Nicki Nicole, Baddie!

03 Okt 2025, 22:15 WIBLife