Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Memasak Bisa Jadi Terapi Ampuh buat Mental, Healing Simpel!

Ilustrasi seorang wanita sedang memasak (Pexels.com/Mikael Blomkvist)
Intinya sih...
  • Membantu fokus pada hal yang positif, melatih pikiran untuk jauh dari stres, memberi rasa kontrol, dan kepuasan instan.
  • Membantu menjaga rutinitas dan struktur, memberikan kejelasan dalam setiap langkah, dan membantumu mengatur waktu lebih baik.
  • Aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi karena bisa menenangkan saraf, memberi rasa keberhasilan dan keterhubungan dengan apa yang kamu konsumsi.

Pernahkah kamu merasa overwhelmed dengan segala hal yang terjadi di sekitar? Tuntutan hidup yang gak ada habisnya, jadwal yang padat, atau sekadar kebutuhan untuk "me-time" yang susah dicari.

Coba deh, mulai dengan memasak! Ini bukan cuma soal makanan, tapi juga soal mental health. Memasak bisa jadi aktivitas penyembuhan yang super simpel dan praktis. Penasaran kenapa? Yuk, kita bahas!

1. Membantu fokus pada hal yang positif

Ilustrasi masak di rumah (Pexel.com/Michael Burrows)
Ilustrasi masak di rumah (Pexel.com/Michael Burrows)

Memasak membuatmu hadir sepenuhnya pada momen itu. Dari mencincang bahan-bahan sampai menikmati hasil akhirnya, semuanya membutuhkan perhatian dan fokus. Prosesnya melatih pikiran untuk jauh dari stres, sehingga kamu bisa melupakan sejenak masalah yang sedang dihadapi. Ketika semua hal terasa kacau, memasak memberikan rasa kontrol, dan itu sangat menenangkan.

Selain itu, memasak memberi kepuasan instan. Saat kamu melihat masakan yang dibuat dengan tangan sendiri, rasa pencapaian itu langsung mengalir. Ini adalah bentuk self-care yang sering kita lupakan.

2. Membantu menjaga rutinitas dan struktur

Ilustrasi memasak di rumah (Pexel.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi memasak di rumah (Pexel.com/Mikhail Nilov)

Rutinitas bisa jadi lifeline bagi mental yang sedang down. Memasak membuat kamu memiliki kegiatan yang terstruktur, dari menyiapkan bahan, memasak, hingga membersihkan dapur. Ada kejelasan dalam setiap langkah, dan itu bisa jadi pelipur lara saat segala hal terasa gak pasti.

Memasak juga bisa membantumu mengatur waktu lebih baik. Misalnya, menetapkan waktu tertentu untuk memasak di sore hari, memberikanmu rasa pencapaian harian yang sangat dibutuhkan, apalagi kalau kamu sering merasa hilang arah.

3. Aktivitas yang menenangkan

Ilustrasi memasak di rumah (Pexel.com/Ivan Samkov)
Ilustrasi memasak di rumah (Pexel.com/Ivan Samkov)

Salah satu kelebihan memasak adalah aktivitas yang bersifat repetitif, seperti mencincang sayuran atau mengaduk-aduk makanan. Aktivitas ini mirip dengan meditasi karena bisa menenangkan saraf. Tubuh kamu, secara otomatis, akan lebih rileks saat fokus pada tugas yang rutin ini.

Lebih dari itu, memilih bahan-bahan segar dan mempersiapkan masakan dengan tangan sendiri memberi rasa keberhasilan dan keterhubungan dengan apa yang kamu konsumsi. Kamu mulai merasa lebih hadir dalam hidup, bukan hanya terjebak dalam alur stres yang tak kunjung berhenti.

4. Meningkatkan kreativitas tanpa batas

Ilustrasi memasak (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah merasa stuck karena gak tahu lagi mau melakukan apa selain bekerja atau sekolah? Memasak memberi ruang untuk eksplorasi kreativitas yang bisa menyegarkan pikiran. Kamu bisa bereksperimen dengan resep baru, menciptakan variasi, atau hanya menambahkan bumbu berbeda. Ini memberi kesenangan tersendiri karena setiap kali kamu memasak, ada peluang untuk berinovasi.

Tentu saja, memasak bukan hanya soal memilih bahan, tapi juga tentang bagaimana kamu memadukan rasa. Dan di sinilah kreativitasmu diuji—bukan cuma soal tampilan masakan, tapi juga bagaimana kamu bisa memberi sentuhan personal di setiap hidangan.

5. Koneksi emosional dengan orang lain

Ilustrasi memasak bersama (Pexels.com/Gustavo Fring)

Kadang, mental health kita lebih baik saat kita merasa terhubung dengan orang lain. Memasak bisa menjadi cara untuk mempererat hubungan dengan orang yang kita sayangi. Masakan yang dibuat dengan cinta bisa menjadi alat komunikasi yang tak terucap, memberikan rasa perhatian dan kasih sayang pada mereka.

Lebih jauh, berbagi makanan bisa memberi dampak besar pada kesehatan mental. Membantu teman atau keluarga dengan memasak, atau sekadar makan bersama, dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi rasa kesepian. Terlebih lagi, ada kepuasan tersendiri ketika kamu melihat orang lain menikmati masakan yang kamu buat.

Jadi, memasak bukan hanya kegiatan yang mengisi perut, tapi juga bisa menjadi penyembuhan bagi jiwa. Ini adalah bentuk sederhana dari self-care yang sering kali terlupakan. Jika kamu merasa lelah atau kesulitan menghadapi dunia, mungkin saatnya mencoba memasak sebagai terapi. Karena terkadang, kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil—seperti sebuah piring penuh makanan yang kamu buat sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us