Salah satu hal yang mampu membuat hati berbunga-bunga adalah ketika mendapatkan kata-kata manis berisi pujian, pengakuan, atau apresiasi atas kehebatan diri. Rasanya wajar sekali untuk bahagia atas segala afirmasi tersebut, karena membuat semakin yakin bahwa telah menempuh jalur yang benar dalam hidup. Hasilnya, tumbuh semangat untuk bekerja lebih giat demi meraih pencapaian yang semakin besar demi masa depan.
Meski demikian, keberadaan validasi eksternal ini tidak boleh sampai dijadikan sebagai penentu apakah seseorang sudah melakukan hal yang benar dalam hidup. Pasalnya, beberapa orang memberikan persetujuan bukan karena memang tulus mendukung, tetapi ada maksud lain yang sebenarnya bertentangan.
Namun, mengapa masih saja ada orang yang berusaha keras untuk meraih validasi tersebut? Beberapa alasan dalam ulasan artikel ini bisa bantu menjawab rasa penasaranmu.