5 Sebab Seseorang Ketergantungan dengan Media Sosial, Haus Validasi?

Hari gini gak punya media sosial? Rasanya terdengar seperti hal yang mustahil, ya. Hampir semua orang yang punya gadget, pasti punya media sosial. Entah itu untuk tujuan hiburan, berkarya, bekerja, dan lain sebagainya.
Media sosial sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Namun, ketergantungan pada platform ini bisa menjadi masalah, lho. Agar bisa menghindari kecanduan satu ini, telusuri yuk, lima sebab yang sering membuat seseorang sulit melepaskan diri dari media sosial. Kamu mengalaminya?
1. Dopamin dan keterikatan emosional

Penggunaan media sosial sangat berkaitan erat dengan pelepasan dopamin dalam otak. Ini merupakan hormon yang membuat seseorang merasa senang atau bahkan kecanduan. Setiap like, komentar, atau bagikan postingan, memberikan kepuasan instan yang menciptakan keterikatan secara emosional.
Keterikatan ini membuat seseorang merasa sulit untuk meninggalkan platform media sosial tersebut. Itu karena mereka terbiasa dengan dorongan emosional yang diberikan setiap kali mereka membuka media sosial.
2. FOMO (Fear of Missing Out) dan perasaan gak terhubung

FOMO adalah fenomena psikologis saat seseorang takut kehilangan atau ketinggalan hal-hal penting atau menyenangkan yang terjadi di sekitarnya. Media sosial biasanya memperkuat perasaan ini dengan menampilkan kehidupan orang lain yang terlihat menyenangkan atau berhasil. Ini menyebabkan kekhawatiran akan ketinggalan informasi atau pengalaman.
Karena itu, seseorang sulit untuk melepaskan diri dari media sosial, apalagi untuk waktu yang lama. Itu karena dia takut kehilangan momen penting atau informasi terbaru yang diunggah oleh orang lain.
3. Kebutuhan akan validasi sosial

Media sosial memberikan wadah untuk mendapatkan validasi dari orang lain melalui like, komentar, atau postingan yang dibagikan. Kebutuhan akan validasi sosial ini bisa menjadi salah satu alasan seseorang sulit melepaskan diri dari media sosial, lho. Kamu pernah atau sedang merasakannya?
Banyak orang merasa bahwa jumlah like atau komentar pada unggahan menjadi indikator keberhasilan atau kepopulerannya di dunia maya. Inilah yang membuat dia sulit untuk menghindari atau membatasi penggunaan media sosial.
4. Adiksi dan kebiasaan

Penggunaan media sosial juga dapat menyebabkan adiksi yang mirip dengan kecanduan terhadap zat tertentu. Ketergantungan ini bisa banget berkembang dari kebiasaan yang terus-menerus dan sulit untuk dihentikan.
Seseorang yang sudah terbiasa menghabiskan banyak waktu di platform media sosial akan sulit untuk membatasi diri atau menghentikan kebiasaan tersebut. Bahkan ketika dia sebenarnya menyadari dampak negatifnya.
5. Fitur yang dirancang untuk memikat pengguna

Perusahaan teknologi sudah merancang fitur-fitur dalam aplikasi media sosial mereka dengan tujuan untuk memperpanjang waktu yang dihabiskan oleh pengguna di platform mereka. Fitur-fitur seperti notifikasi, feeds yang tak berujung, atau gamifikasi yang menarik akan dapat membuat pengguna sulit untuk melepaskan diri.
Ini justru bikin pengguna terus interaksi dalam jangka waktu yang lama, bahkan kadang-kadang tanpa disadari. Alhasil, ini akan menyulitkan penggunanya untuk mengontrol atau mengurangi penggunaan media sosial.
Media sosial sudah membawa banyak perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi. Tetapi tidak bisa disangkal, ini juga membawa risiko ketergantungan yang serius. Demi mencapai keseimbangan dalam penggunaan media sosial, penting banget untuk mengenali sebab-sebab ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ketergantungan yang mungkin muncul. Apa kamu merasa sulit lepas dari media sosial?