Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Seseorang Menghindari Ngekos Satu Kamar dengan Teman

ilustrasi anak kos (pexels.com/cottonbro)

Berkesempatan menjadi seorang anak kos tampaknya merupakan pengalaman yang seru dalam hidup. Pasalnya, kamu akan merasakan beragam suka dan duka bersama dengan teman-teman sesama perantau. Meski segalanya serba terbatas, tetapi kehidupan tetap dapat diwarnai oleh senyuman.

Nah, bukan anak kos namanya kalau tidak suka harga murah. Demi menghemat biaya kos, sebagian orang memutuskan untuk menyewa satu kamar untuk dua orang sekaligus. Dengan begini, mereka bisa patungan, sehingga nominal uang yang dibayarkan tidak akan terlalu besar.

Namun, tinggal sekamar dengan teman tidaklah semenyenangkan yang dibayangkan, lho. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk menghindari hal tersebut atas dasar beberapa alasan berikut ini, nih!

1.Melindungi kebebasan diri dan menjaga privasi

ilustrasi seseorang yang sedang bersantai (pexels.com/Miriam Alonso)

Salah satu hal yang menyenangkan saat menjadi anak kos adalah adanya kebebasan untuk melakukan kegiatan yang disukai. Kamu bisa leluasa menentukan kapan harus belajar, bekerja, menonton film, pergi, atau sekadar bermalas-malasan di hari libur. Namun, itu semua hanya akan terjadi bila kamu tinggal di kamar sendiri.

Ketika menyewa satu kamar untuk ditempati berdua bersama teman, tentu kegiatanmu akan lebih terbatas. Sebagai contoh, kamu mengalami stres dalam belajar dan ingin bernyanyi sedikit keras untuk melepas penat, tetapi temanmu sedang tidur dan akan terganggu bila ada suara berisik. Begitu pula sebaliknya.

Tidak hanya itu, tinggal bersama teman dalam satu kamar juga berpotensi membuat privasimu terekspos dengan mudah. Tentu ini bukan perkara besar bila temanmu bukan tipe orang yang suka menyebar informasi. Namun, bila ternyata dia tidak sejujur itu, maka bisa menjadi masalah yang rumit.

2.Mencegah terjadinya perselisihan

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Tidak peduli meski mempunyai tingkat kecocokan yang tinggi dengan seseorang, pada suatu titik, kamu pasti akan terlibat perselisihan dengannya. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau kesalahpahaman. Kalau sudah begini, terkadang timbul rasa kesal yang merusak suasana hati.

Sekarang bayangkan bila hal ini terjadi antara kamu dan teman sekamarmu. Sudah dapat dipastikan bahwa suasana menjadi sangat tidak nyaman karena meski merasa kesal, kalian tidak bisa saling menghindar. Akibatnya, potensi muncul konflik yang lebih besar pun bisa terjadi.

Oleh sebab itu, lebih baik memang tinggal di kamar sendiri saja. Jika terlibat suatu permasalahan dengan seseorang, kamu bisa dengan bebas “menenggelamkan diri” di sana hingga suasana hati membaik. Jadi lebih tenang, deh!

3.Memudahkan bila ada keluarga yang hendak menginap

ilustrasi keluarga (pexels.com/RODNAE Productions)

Orangtua terkadang datang berkunjung ke tempat kos untuk mengetahui keadaanmu sekaligus melepas rindu. Kamu pun merasa senang dan rasanya ingin agar bisa berlama-lama menghabiskan waktu bersama mereka. Jika perlu, kamu akan meminta kedua orangtuamu untuk menginap di kamarmu meski hanya semalam.

Nah, keinginan tersebut tentu tidak akan terwujud bila kamu menyewa satu kamar untuk berdua dengan teman. Pasalnya, ini akan mengganggu kenyamanan temanmu karena dia orang asing bagi keluargamu. Selain itu, tempat yang tersedia pun jadi lebih terbatas.

Supaya keluarga bisa lebih leluasa saat berkunjung, maka pilihlah kamar kos untukmu sendiri. Dengan begini, orangtua dapat bebas bila hendak menginap dan kamu pun tidak perlu merepotkan siapa-siapa, bukan begitu?

Ngekos satu kamar dengan teman memang akan menghemat biaya yang akan kamu keluarkan. Namun, di sisi lain, ini dapat merenggut kenyamananmu yang jauh lebih berharga. Jadi, lebih baik sewa kamar untukmu sendiri agar bisa menikmati hidup, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us