#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah Lingkungan

Yuk mulai percantik diri dan lingkungan sekitar kita!

Tidak dapat dipungkiri, bahwa di zaman sekarang industri kecantikan telah berkembang pesat. Banyak kita temui rangkaian produk-produk kecantikan baru dengan inovasi dan manfaatnya yang semakin beragam. Dengan berbagai pilihan yang tersedia, tentunya kita memiliki semakin banyak referensi tentang produk yang kita inginkan, bukan?

Di balik pesatnya perkembangan pada bidang kecantikan dan perawatan kulit, masih sedikit yang menyadari bahwa sektor ini memiliki dampak berbahaya bagi lingkungan di sekitar kita. Perusahaan-perusahaan kecantikan bersaing untuk terus meluncurkan produk barunya setiap tahun. Hal tersebut mempengaruhi peningkatan sampah terutama dalam bentuk botol plastik bekas dari produk kosmetik dan skincare. Selain itu, industri kecantikan dan perawatan kulit juga menyebabkan pencemaran lingkungan yang cukup signifikan. Mulai dari pencemaran air, bahan kimia beracun, kemasan yang bersifat non-recyclable, hingga penyiksaan terhadap hewan melalui animal testing. 

Sustainable beauty adalah jawaban sebagai alternatif yang bisa kamu terapkan untuk tetap terlihat cantik tanpa merusak lingkungan sekitar. Sustainable beauty artinya rutinitas dan produk kecantikan yang kamu gunakan aman bagi diri sendiri dan juga planet yang kita tinggali karena hanya menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Nah, bagi kamu yang masih bingung bagaimana cara memulainya, yuk simak tips-nya!

1. Jangan buru-buru membeli produk baru! Tetap gunakan produk kecantikan yang sudah kamu miliki

#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah LingkunganIlustrasi menggunakan skincare (pexels.com/MikhailNilov)

Kamu pasti juga merasakan kalau produk kecantikan dan perawatan kulit saat ini sudah sangat banyak jenisnya. Berbagai bentuk, ukuran, varian, serta manfaat terus menjadikan perusahaan-perusahaan berlomba untuk mengeluarkan produk andalan mereka agar mampu bersaing di pasaran. Gencarnya promosi yang dilakukan merek-merek kecantikan setiap tahunnya tentu mempengaruhi intensitas konsumen dalam pembelian produk kecantikan tersebut.

Akan tetapi, tahukah kamu dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari adanya fenomena tersebut? Beragam inovasi dan keluaran produk-produk kecantikan yang menawarkan manfaat, bentuk, maupun ukuran kemasan mendorong kita sebagai konsumen untuk segera membeli produk baru tanpa menghabiskan produk yang sedang digunakan. Kebiasaan ini ternyata bisa mengarah kepada meningkatnya sampah bekas produk kecantikan dan berakibat pada pencemaran lainnya, lho.

Lalu, bagaimana cara kita untuk mulai melakukan sustainable beauty? Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan dan menghabiskan produk kecantikan yang sudah kamu miliki. Nggak usah terburu-buru untuk membeli produk baru karena produk yang sedang kamu gunakan nantinya malah menjadi mubazir dan menambah sampah. Cukup dengan menghabiskan produk yang sedang kamu pakai dan mulai membeli produk baru ketika produk sebelumnya sudah habis. Dengan demikian, kamu bisa berkontribusi membantu menurunkan tingkat sampah. Nah, nggak sulit kan untuk memulai tren sustainable beauty ini?

2. Ketika produk kecantikan sudah habis, lakukan recycle dengan benar!

#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah LingkunganCuplikan video Garnier #OneGreenStep (youtube.com/garnierindonesia)

Fase paling akhir dari setiap produk kecantikan pastinya adalah wadah atau botol bekas yang tidak dipakai dan nantinya langsung dibuang. Nah, untuk menerapkan tren sustainable beauty, kamu bisa mulai mengubah kebiasaan tersebut. Langkah sederhana yang bisa kamu terapkan yakni melakukan recycle dengan cara mencuci botol kemasan produk menjadi barang lain, seperti pot tanaman, tempat lilin, atau wadah lainnya. 

Di zaman digital seperti saat ini, terdapat aplikasi canggih bernama e-Recycle yang bisa membantu kamu untuk mempermudah proses recycle. e-Recycle adalah sebuah aplikasi dengan tujuan untuk mempermudah proses penjemputan sampah terpilah yang dapat diakses melalui smartphone. Sampah-sampah yang terpilah tersebut nantinya akan diganti menjadi reward untuk didonasikan kepada LSM mitra dari e-Recycle.

Aplikasi ini masih terbilang baru dan dalam proses pengembangan, sehingga layanan ini hanya bisa digunakan di daerah Tangerang, Jakarta, Depok, dan Bekasi. Hingga saat ini, jenis sampah yang dikelola melalui aplikasi e-Recycle adalah plastik, kertas, dan botol kaca. Itu artinya kemasan bekas produk kecantikan bisa kamu setorkan melalui aplikasi ini.

Cara menggunakannya adalah dengan mengunduh aplikasi e-Recycle melalui Google Playstore, lalu daftarkan nomor aktif kamu. Selanjutnya, isi alamat lengkap dan rincian berat serta jenis sampah yang akan disetorkan. Nantinya, picker akan langsung datang menjemput sampah kamu. Sangat praktis dan mudah, kan?

3. Cermati dan lakukan riset bahwa merek yang kamu gunakan benar-benar ramah lingkungan!

#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah LingkunganRabbit (unsplash.com/gavin allanwood)

Dalam menerapkan tren sustainable beauty, kita sebagai konsumen sudah semestinya mengetahui secara mendalam tentang visi dan misi dari merek produk kecantikan yang digunakan. Apakah merek tersebut benar-benar peduli dengan kesehatan kulit, lingkungan, dan makhluk hidup di sekitar? Nah, kamu bisa memulai riset sederhana dengan melihat kampanye atau program yang mereka promosikan. Pesan apa yang mereka gunakan untuk produknya? Apakah memang peduli lingkungan atau hanya sekadar green washing belaka? 

Garnier adalah salah satu contoh merek kecantikan dan perawatan kulit yang berkomitmen untuk mendukung kelestarian lingkungan. Melalui kampanye bertajuk #OneGreenStep, Garnier berupaya untuk selalu melindungi keragaman hayati dengan cara menggunakan bahan-bahan baku yang ramah lingkungan. Garnier juga mendesain agar kemasan dari produknya menggunakan plastik baru yang lebih eco-friendly dan mudah untuk di-recycle. Teknologi yang digunakan oleh Garnier pun lebih hemat energi sehingga dapat menurunkan pencemaran udara serta air. 

Kamu harus tahu bahwa banyak perusahaan kecantikan yang masih melakukan animal testing saat memproduksi produk-produknya. Sehingga, kamu harus mulai mencari tahu dan menggunakan produk yang sudah memiliki label cruelty free. Garnier sudah mendapat persetujuan dari Cruelty Free International Leaping Bunny, yang mana organisasi tersebut memberikan label terhadap merek yang tidak melakukan uji coba produk terhadap hewan. Label tersebut juga memberikan standar bahwa baku dan proses produksi yang dilakukan Garnier terbukti bersifat alami dan berkelanjutan.

Selain itu, Garnier mengajak masyarakat berkontribusi melalui program #GarnierXIDNTimes untuk mendukung aksi pelestarian lingkungan. Melalui program ini, Garnier juga mencoba untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya produk berlabel cruelty free. Dengan demikian, Garnier sangat cocok untuk pilihan produk kamu saat menerapkan tren sustainable beauty, bukan? 

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Cara Memulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Yuk Lakukan!

4. Belilah produk secara bijak! Pertimbangkan kepentingan dalam setiap pembelian produk kecantikan dan perawatan kulit

dm-player
#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah LingkunganIlustrasi menggunakan produk kecantikan (pexels.com/PavelDanilyuk)

Pasti nggak mudah untuk menahan keinginan belanja, apalagi saat perusahaan skincare dan make up terus meluncurkan produk baru dengan packaging yang menarik. Fenomena ini mirip dengan konsep fast fashion, di mana perusahaan mendorong masyarakat untuk membeli produk baru walaupun produk tersebut tidak dibutuhkan. Ujung-ujungnya masyarakat jadi konsumtif untuk mengikuti perkembangan, padahal pola hidup konsumtif sama sekali nggak baik buat lingkungan dan isi dompet. Langkah yang bisa dilakukan untuk menanggulanginya adalah dengan tetap menerapkan prinsip sustainable beauty.

Pertama, ketahui batas antara hal yang diinginkan dan hal yang dibutuhkan. Buatlah list tentang barang-barang yang harus dibeli untuk mempermudah kamu dalam mengatur keuangan sekaligus melindungi lingkungan. Beli hanya jika benar-benar dibutuhkan dan atur sisa uangmu untuk ditabung. Ingatlah bahwa hal mendesak bisa datang kapan pun!

Kedua, cek sebelum membeli. Cari tahu tentang merek dan perusahaan produk kecantikan. Periksa, apakah produk tersebut berbahaya, mengandung bahan kimia, atau melakukan animal testing? Selain itu, usahakan untuk memilih produk yang punya concern dengan kelestarian lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya. Nah, jika sudah terbukti aman, cek kecocokan bahan-bahan dalam produk dengan tipe kulitmu. Jangan sampai sudah beli produk ramah lingkungan, tetapi ternyata kulit kita tidak cocok. Sama saja pemborosan, bukan?

5. Stop menggunakan tisu!

#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah LingkunganMenggunakan kapas reusable (freepik.com/VeronaStudio)

Tisu adalah barang yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap hari masyarakat menggunakan tisu untuk keperluan yang bermacam-macam. Masyarakat suka menggunakan tisu karena harganya relatif murah dan isinya banyak. Namun, pernahkah kamu berpikir bahwa tisu merupakan produk sekali pakai yang tidak baik untuk lingkungan?

Menurut World Wildlife Fund (WWF), setiap hari ada sekitar 270.000 pohon ditebang dan berujung di tempat sampah. Sepuluh persen dari jumlah tersebut merupakan tisu toilet. Berdasarkan data itu, bayangkan berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan tisu. Hal ini juga berdampak pada penyusutan hutan karena kecepatan penebangan pohon tidak sebanding dengan waktu yang diperlukan untuk menumbuhkan pohon. Selain itu, ternyata sampah tisu ada yang tidak bisa terurai dengan mudah hingga menyebabkan masalah lingkungan lain, seperti tersumbatnya saluran air, pencemaran air, dan banjir. 

Sangat miris apabila kita harus merelakan hutan dan lingkungan demi tisu yang kita hamburkan setiap hari. Karena itu, masing-masing orang harus mulai stop menggunakan tisu dan beralih ke produk yang dapat digunakan berulang kali. Kamu bisa menggunakan handuk atau kain untuk mengelap keringat dan keperluan lain. Sedangkan, untuk keperluan perawatan wajah kamu bisa menggunakan kain dengan bahan yang lebih halus dan lembut. Make-up remover pad dari kain katun bisa jadi pilihan yang cocok untuk membersihkan wajahmu sekaligus menjaga lingkungan, lho!

6. Gunakanlah air seperlunya ketika melakukan rutinitas sehari-hari!

#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah LingkunganIlustrasi membasuh muka (freepik.com/jcomp)

Pasti kamu sudah mengetahui bahwa air adalah unsur yang sangat penting bagi makhluk hidup dan lingkungan. Manusia membutuhkan air untuk minum, bertahan hidup, dan menjalankan aktivitas. Namun, seringkali manusia boros dalam menggunakan air. Pemborosan ini pun tidak diikuti dengan upaya pelestarian dan daur air yang memadai. Padahal, persediaan air yang bisa digunakan dan dikonsumsi hanya 3% dari seluruh air yang ada di bumi. Jumlah tersebut termasuk air tanah, air sungai, air danau, dan air permukaan lainnya. 

Faktanya, banyak sumber air yang sudah tercemar akibat ulah manusia. Tidak berhenti di situ, hutan yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan air tanah pun banyak ditebang dan digunduli. Air layak pakai yang tersisa pun terus digunakan tanpa upaya pelestarian, sehingga jumlahnya semakin berkurang. Bayangkan jika pada akhirnya jumlah air tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan. Pasti kamu tidak mau hal ini terjadi, bukan?

Oleh karena itu, ayo mulai hemat air dan kurangi aktivitas yang bisa mencemari air. Ada banyak cara untuk menghemat air, misalnya menggunakan tekanan air yang kecil saat kegiatan mencuci, mematikan keran air saat tidak digunakan, memakai shower untuk mandi, serta memanfaatkan air sisa cucian beras dan sayuran untuk menyiram tanaman. Perlu diketahui bahwa dalam usaha menghemat air, ternyata kamu juga sedang menghemat pengeluaran untuk biaya listrik dan air. Wah, jadi semakin ingin menghemat air ya!

7. Beri dukungan dan donasi untuk aksi peduli lingkungan

#GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah LingkunganDonasi (unsplash.com/KattYukawa)

Jika kamu sudah menerapkan prinsip sustainable beauty ke diri sendiri, maka langkah selanjutnya adalah mengajak lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi. Semakin banyak orang, semakin baik untuk keberlanjutan lingkungan. Kamu bisa mulai dengan mendukung teman, komunitas, dan organisasi peduli lingkungan. Dukungan dan apresiasi sangat penting untuk menumbuhkan semangat cinta lingkungan.

Selanjutnya, bergabunglah dengan komunitas, organisasi, maupun perusahaan untuk membagikan proyek dan usaha peduli lingkungan ke sosial media agar lebih banyak orang yang tertarik untuk bergabung. Garnier merupakan salah satu merek perusahaan kecantikan yang berkomitmen untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan melalui aksi #GarnierGreenBeauty.

Hingga saat ini, Garnier terus mengedukasi dan mengajak konsumen untuk ikut menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Garnier pun memberikan contoh kepada konsumen tentang bagaimana cara merawat lingkungan dan melakukan upaya penghijauan. Komitmen dan kegiatan Garnier Green Beauty dapat kamu akses lebih lanjut di laman https://www.garnier.co.id/green-beauty.

Langkah terakhir, berdonasilah untuk proyek-proyek peduli lingkungan jika kamu memiliki rezeki lebih. Namun, jangan lupa untuk melakukan riset terlebih dahulu. Pilihlah proyek dari komunitas dan organisasi yang terpercaya dan transparan. Dengan bantuan yang kamu berikan, sedikit banyak pasti membantu mewujudkan kelestarian lingkungan.

Teruskan usahamu dalam menyelamatkan lingkungan dan jangan menyerah. Percayalah apa yang kamu tanam sekarang akan kamu tuai manfaatnya di masa depan!

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Keuntungan Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Fatika Shinta Photo Verified Writer Fatika Shinta

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya