5 Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Harus Kamu Tahu, Jangan Asal

Hindari kesalahan fatal saat mengajukan cuti kerja

Sering kali karyawan mengajukan cuti, tanpa memperhatikan etika yang seharusnya diikuti. Padahal, etika mengajukan cuti kerja sangat penting, agar tidak merugikan karyawan maupun perusahaan. 

Dengan mengikuti etika yang benar, bukan hanya akan mempermudah proses pengajuan cuti, tapi juga membantu menjaga hubungan baik antara karyawan dengan atasan serta rekan kerja. Jangan sampai mengabaikan etika dan merugikan diri sendiri maupun perusahaan. Berikut lima etika yang harus diketahui sebelum mengajukan cuti kerja.

1. Beritahu atasan dan tim dengan waktu yang cukup

5 Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Harus Kamu Tahu, Jangan Asalilustrasi rekan kerja (pexels.com/Christina Morillo)

Ketika hendak mengajukan cuti kerja, penting untuk memberi tahu atasan dan tim dengan waktu yang cukup. Supaya rekan kerjamu yang lain dapat mempersiapkan segala hal yang diperlukan selama absen kamu.

Hal tersebut akan mengurangi kemungkinan terjadinya kekacauan dalam tugas-tugas atau proyek yang sedang berjalan. Itu juga guna menunjukkan rasa hormatmu terhadap atasan dan rekan kerjamu.

Berikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai jadwal cuti. Jangan lupa juga untuk memberitahu atasan dan rekan kerjamu tentang apakah kamu dapat dihubungi atau tidak selama masa cuti berlangsung. Dengan memberi tahu atasan dan tim dengan waktu yang cukup, kamu juga memberikan kesempatan mereka untuk merencanakan cuti dengan lebih baik.

2. Ajukan cuti secara tertulis dan resmi

5 Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Harus Kamu Tahu, Jangan Asalilustrasi memberikan dokumen pekerjaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat mengajukan cuti, penting untuk melakukannya secara tertulis dan resmi. Hal ini membantu memastikan, bahwa permohonan cuti kamu diakui secara resmi dan memberikan bukti yang jelas tentang permohonan yang telah dilakukan.

Selain itu dengan mengajukan cuti secara tertulis akan memberikan kemudahan bagi atasan dan tim kamu, dalam merencanakan tugas-tugas yang harus diambil alih, selama absensimu.

Jangan lupa untuk memastikan, bahwa surat pengajuan cuti kamu mencakup tanggal, lama cuti, serta alasan yang jelas dan akurat. Supaya memudahkan tim kamu dalam melakukan pengaturan tugas dan pekerjaan.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Perlu Mengambil Cuti Kerja, Buang Penat dan Jenuh!

3. Sesuaikan waktu cuti dengan kebutuhan perusahaan

dm-player
5 Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Harus Kamu Tahu, Jangan Asalilustrasi atasan dan bawahan di dunia kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sangat penting untuk menyelaraskan waktu cuti yang diajukan dengan kebutuhan perusahaan. Sebelum mengajukan cuti, pastikan untuk memahami jadwal kerja dan kebutuhan proyek saat ini.

Jangan mengajukan cuti saat sedang terjadi momen penting. Misalnya, peluncuran produk atau saat sedang ada proyek besar yang harus segera diselesaikan.

Jika memang sangat perlu untuk mengambil cuti saat itu, berbicaralah dengan atasan dan tim untuk mencari solusi yang tepat, agar tidak mengganggu kinerja tim serta proyek. Ingat, keselarasan waktu cuti dengan kebutuhan perusahaan bisa meningkatkan citra profesionalisme serta kredibilitasmu di tempat kerja.

4. Siapkan pengganti jika diperlukan

5 Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Harus Kamu Tahu, Jangan Asalilustrasi rekan kerja (pexels.com/Christina Morillo)

Sebagai seorang karyawan yang bertanggung jawab, pastikan untuk selalu menyiapkan pengganti jika diperlukan ketika mengajukan cuti. Hal ini akan membantu perusahaan dan tim kamu dalam menjalankan tugas-tugas yang harus diselesaikan.

Perlu juga diingat, bahwa tidak semua orang bisa menggantikan pekerjaan kamu dengan mudah. Jadi, pastikan kamu memberi instruksi yang jelas dan detail tugas-tugasmu kepada penggantimu.

Dengan cara ini, kamu dapat meninggalkan pekerjaan dengan damai, serta memastikan bahwa perusahaanmu berjalan dengan lancar selama dirimu tidak ada di tempat.

5. Berikan kabar jika terjadi perubahan rencana cuti

5 Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Harus Kamu Tahu, Jangan Asalilustrasi menelepon (pexels.com/Anthony Shkraba)

Sangat penting untuk memberi tahu atasan dan tim, apabila terjadi perubahan rencana cuti. Berikan informasi yang jelas tentang perubahan tersebut dan alasan mengapa perubahan itu terjadi. Pastikan untuk memberi tahu mereka dengan waktu yang cukup dan jangan menunda-nunda hal ini.

Sebaiknya ajukan permintaan pengganti jika memungkinkan atau memberikan solusi alternatif untuk meminimalkan dampak dari perubahan tersebut. Jangan lupa untuk meminta maaf atas rasa tidak nyaman yang mungkin ditimbulkan oleh perubahan tersebut. Dengan begitu, kamu bisa tetap menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan.

Dengan mengikuti etika pengajuan cuti kerja, kamu bisa memastikan bahwa cuti yang dirimu ajukan tidak mengganggu kinerja perusahaan dan tim kerja. Jangan asal cuti, pastikan kamu melakukan pengajuan cuti dengan benar dan sesuai dengan etika yang berlaku.

Baca Juga: 5 Kegiatan Positif yang Bisa Kamu Lakukan Saat Cuti Kerja

Amelia Rosa Photo Verified Writer Amelia Rosa

Just a Beginner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya