TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Kenapa Kamu Pantang Mengambil Keputusan saat Sedang Emosi

Bakal berakhir dengan penyesalan

pexels/Masha Raymers

Saat sedang merasa marah, emosimu terkadang jadi susah dikontrol. Rasa kecewa membuat kamu gelap mata, dan jika tidak segera diredam bisa-bisa kamu asal mengambil tindakan tanpa dipikir panjang. 

Oleh karena itu, ada baiknya saat emosi sedang di puncak kepala kamu diam atau menyendiri saja dulu. Setelah rasa kesal itu redam, baru deh kamu coba selesaikan masalahnya baik-baik. Kenapa begitu? Biar paham, ini nih alasannya mengapa kamu dilarang mengambil keputusan sembarangan saat sedang dikuasai emosi. Ingat baik-baik ya!

1. Saat emosi kamu tidak bisa berpikiran jernih

pexels/Engin Akyurt

Emosi yang tidak stabil membuatmu susah berpikiran jernih. Jangankan menimbang kata-kata yang akan diucapkan, yang ada kamu malah asal bicara apapun yang terlintas di pikiranmu. Maka gak heran kalau tiba-tiba kamu bisa berkata kasar saat sedang emosi, padahal biasanya kamu hampir gak pernah mengucapkan kata-kata buruk itu.

2. Kamu sedang diselimuti amarah dan lebih mengutamakan jalan pintas

pexels/Andrea Piacquadio

Saat sedang emosi logikamu sama sekali gak bisa diandalkan, sebab saat ini perasaanmu yang tengah terluka itu jadi lebih dominan. Makanya, daripada mencoba menyelesaikan masalah dengan bijak, kamu lebih suka mengambil jalan pintas. Pokoknya asal perasaanmu bisa membaik seketika segala cara akan dilakukan. Meskipun itu bisa berdampak buruk nantinya.

Baca Juga: Mudah Gelisah? Ini 5 Cara Membangun Emosi yang Stabil dalam Diri 

3. Tidak ada cukup waktu untuk berpikir soal akibat yang akan terjadi

pexels/emre keshavarz

Rasa kesal membuatmu terburu-buru mengambil langkah, soal akibatnya akan menjadi seperti apa saat ini itu tidak penting lagi. Tujuanmu saat ini hanya untuk menyalurkan emosi yang meledak-ledak. Padahal bisa jadi karena menuruti emosi tersebut, masalah yang tadinya bisa segera diatasi malahan menjadi semakin runyam. Nah, lho gimana dong?

4. Biasanya kamu hanya ingin membela diri dan menjatuhkan musuh

pexels/Vera Arsic

Tidak bisa dipungkiri ketika kamu mengambil keputusan berdasarkan emosi, itu hanya akan menguntungkan dirimu seorang. Sementara seharusnya jalan keluar tersebut bisa jadi penengah. Di mana dua belah pihak gak lagi merasa dirugikan. Kalau cuma mau menguntungkan kamu sendiri, itu sih hanya akan menimbulkan masalah baru. Lawanmu gak akan terima dan yang ada masalah ini bakal jadi semakin panjang. 

5. Saat emosi kamu gak bisa memilah mana yang baik dan buruk

pexels/Masha Raymers

Selain putusanmu hanya akan menguntungkan salah satu pihak, emosi juga membuatmu sulit membedakan mana yang baik dan buruk. Itu karena pikiran dan hatimu saat ini sedang tidak sinkron. Padahal kalau kamu mau mengatur napas sejenak, meredamkan emosimu terlebih dahulu mungkin jalan keluar yang kamu cari tidaklah sulit ditemukan. Makanya, jangan mau diperbudak oleh emosi ya!

Baca Juga: 5 Cara Atasi Cabin Fever, Emosi Negatif Akibat Terlalu Lama Terisolasi

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya