6 Alasan Kenapa Kamu Pantang Mengambil Keputusan saat Sedang Emosi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat sedang merasa marah, emosimu terkadang jadi susah dikontrol. Rasa kecewa membuat kamu gelap mata, dan jika tidak segera diredam bisa-bisa kamu asal mengambil tindakan tanpa dipikir panjang.
Oleh karena itu, ada baiknya saat emosi sedang di puncak kepala kamu diam atau menyendiri saja dulu. Setelah rasa kesal itu redam, baru deh kamu coba selesaikan masalahnya baik-baik. Kenapa begitu? Biar paham, ini nih alasannya mengapa kamu dilarang mengambil keputusan sembarangan saat sedang dikuasai emosi. Ingat baik-baik ya!
1. Saat emosi kamu tidak bisa berpikiran jernih
Emosi yang tidak stabil membuatmu susah berpikiran jernih. Jangankan menimbang kata-kata yang akan diucapkan, yang ada kamu malah asal bicara apapun yang terlintas di pikiranmu. Maka gak heran kalau tiba-tiba kamu bisa berkata kasar saat sedang emosi, padahal biasanya kamu hampir gak pernah mengucapkan kata-kata buruk itu.
2. Kamu sedang diselimuti amarah dan lebih mengutamakan jalan pintas
Saat sedang emosi logikamu sama sekali gak bisa diandalkan, sebab saat ini perasaanmu yang tengah terluka itu jadi lebih dominan. Makanya, daripada mencoba menyelesaikan masalah dengan bijak, kamu lebih suka mengambil jalan pintas. Pokoknya asal perasaanmu bisa membaik seketika segala cara akan dilakukan. Meskipun itu bisa berdampak buruk nantinya.
3. Tidak ada cukup waktu untuk berpikir soal akibat yang akan terjadi
Rasa kesal membuatmu terburu-buru mengambil langkah, soal akibatnya akan menjadi seperti apa saat ini itu tidak penting lagi. Tujuanmu saat ini hanya untuk menyalurkan emosi yang meledak-ledak. Padahal bisa jadi karena menuruti emosi tersebut, masalah yang tadinya bisa segera diatasi malahan menjadi semakin runyam. Nah, lho gimana dong?
Editor’s picks
Baca Juga: Mudah Gelisah? Ini 5 Cara Membangun Emosi yang Stabil dalam Diri
4. Biasanya kamu hanya ingin membela diri dan menjatuhkan musuh
Tidak bisa dipungkiri ketika kamu mengambil keputusan berdasarkan emosi, itu hanya akan menguntungkan dirimu seorang. Sementara seharusnya jalan keluar tersebut bisa jadi penengah. Di mana dua belah pihak gak lagi merasa dirugikan. Kalau cuma mau menguntungkan kamu sendiri, itu sih hanya akan menimbulkan masalah baru. Lawanmu gak akan terima dan yang ada masalah ini bakal jadi semakin panjang.
5. Saat emosi kamu gak bisa memilah mana yang baik dan buruk
Selain putusanmu hanya akan menguntungkan salah satu pihak, emosi juga membuatmu sulit membedakan mana yang baik dan buruk. Itu karena pikiran dan hatimu saat ini sedang tidak sinkron. Padahal kalau kamu mau mengatur napas sejenak, meredamkan emosimu terlebih dahulu mungkin jalan keluar yang kamu cari tidaklah sulit ditemukan. Makanya, jangan mau diperbudak oleh emosi ya!
6. Tentu saja pada akhirnya yang tersisa hanya penyesalan saja
Buah dari keputusanmu menuruti emosi hanyalah penyesalan. Seperti kata orang bijak, nasi terlanjur menjadi bubur. Saat semua sudah terlanjur terjadi barulah kamu sadar telah mengambil langkah yang salah. Kalau sudah begitu, bukannya merasa lega yang ada kamu justru semakin terpuruk dalam penyesalan.
Memang menahan diri saat sedang merasa emosional tidaklah mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin untuk dipraktikkan. Terpenting kamu bisa mulai dengan diam dan menyendiri dulu. Usahakan untuk tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat sedang marah besar. Niscaya, lama kelamaan kamu juga akan terbiasa mengontrol emosimu sendiri kok.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Cabin Fever, Emosi Negatif Akibat Terlalu Lama Terisolasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.