TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Sebaiknya Gak Perlu Kita Komentari, Tahan Diri yuk! 

Pepatah 'diam adalah emas' berlaku di situasi seperti ini

ilustrasi mengomentari orang lain (pexels.com/cottonbro)

Selama kita hidup, kita tidak akan pernah bisa mengatur apa saja yang dipikirkan bahkan dikatakan oleh orang lain. Meski demikian, kita masih bisa untuk mengatur apa yang keluar dari mulut kita. Seperti halnya bagaimana respons kita terhadap sesuatu, biasanya kita cenderung akan memberikan komentar.

Memang benar kita bebas berkomentar apa pun, tapi harus ingat juga bahwa ada beberapa hal yang gak perlu kita komentari sama sekali, lho. Latihan tahan diri, yuk! Berikut sederet hal yang sebaiknya gak perlu kita komentari.

1. Bentuk tubuh seseorang

ilustrasi beraneka bentuk tubuh dan warna kulit (pexels.com/Antonius Ferret)

Mau dia kurus, gemuk, atau mungkin lahir dengan ketidaksempurnaan sekalipun, kita tidak punya hak untuk berkomentar tentangnya. Mengomentari fisik seseorang sama juga dengan menghina ciptaan Tuhan.

Hanya karena dia tampak kurus, bukan lantas kita bebas menganggapnya kurang gizi. Kita gak pernah tahu juga, kan, bagaimana usaha dia untuk menaikkan berat badan selama ini.

Begitu juga dengan mereka yang bertubuh gemuk. Ada, lho, orang yang sampai masuk rumah sakit karena diet ekstrem. Dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menurunkan berat badan tapi belum berhasil juga.

Paling parah lagi, kalau kamu sampai mengomentari tubuh seseorang yang menyandang disabilitas atau cacat secara fisik. Ini adalah tindakan yang keterlaluan dan di luar hati nurani manusia, jadi jangan pernah melakukannya baik di dunia nyata ataupun maya.

Baca Juga: 5 Solusi Cerdas Jawab Komentar Negatif Orang, Beri Ketegasan

2. Tahan dirimu untuk gak mengomentari penampilan orang lain 

ilustrasi seorang wanita menggunakan makeup (pexels.com/Monstera)

Meski kamu sangat concern di dunia tata kecantikan, mulai dari fashion sampai makeup, bukan lantas kamu layak mengomentari penampilan orang seenaknya. Misalnya saja kamu melihat seseorang dengan pakaian yang membuat ia tampak jauh lebih pendek, bila tak diminta berkomentar sebaiknya cukup diam saja. Mungkin, apa yang kurang pantas bagi kita merupakan busana paling nyaman yang ia kenakan.

Paling sering adalah masalah makeup. Alis tidak rata, eye shadow yang terlalu terang, lipstik merah menyala, atau bahkan blush on yang terlalu merona menjadi topik yang kerap dijadikan bahan untuk berkomentar. Entah sedang terburu-buru, sedang belajar memakai makeup, atau bahkan itulah selera dia, cukup biarkan saja.

3. Berhenti mengomentari pilihan hidup orang lain

ilustrasi mengomentari kehidupan orang lain (pexels.com/Yan Krukov)

Kalau yang satu ini, sering kita jumpai gak hanya di media sosial tapi juga di kehidupan nyata. Misalnya, belakangan topik childfree sedang ramai dibicarakan dan menuai pro dan kontra. Akan tetapi, kalau memang ada orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak, itu adalah hak dia. Selama gak mengganggu kehidupan kita, kenapa harus dikomentari?

Bukan hanya itu, belum menikah padahal sudah berada di usia yang cukup matang menurut masyarakat juga gak lepas dari komentar kita. Sebaliknya, memilih untuk nikah muda juga dianggap dan dipandang sebelah mata.

Komentar akan semakin pedas bila ternyata pernikahan itu berujung perceraian. Sudah menikah sekian tahun dan belum dikaruniai buah hati, juga jadi sasaran untuk dikomentari.

Banyak hal di dunia ini yang sebenarnya gak butuh komentar kita, lho. Selagi gak merugikan kita kenapa harus repot-repot ikut campur? Kita jelas gak senganggur itu untuk mengkritisi pilihan orang lain, kan?

4. Kepercayaan dan keyakinan orang lain juga gak butuh komentar kita di dalamnya, lho 

ilustrasi pemeluk agama Hindu sedang beribadah (pexels.com/Titah Anamika)

Coba, deh, pergilah ke mesin pencarian di internet. Selanjutnya, ketik satu nama artis atau selebritas siapa saja, pasti salah satu saran pencarian yang muncul mengandung kata "agama" di belakangnya. Inilah yang menjadi salah satu ciri khas warganet Indonesia, yaitu selalu ingin tahu keyakinan dan kepercayaan orang lain.

Memangnya, dengan mengetahui agama dari orang tersebut apa dampaknya bagi kita? Apa pun agama, kepercayaan, bahkan keyakinan yang seseorang anut sama sekali gak butuh komentar kita di dalamnya, lho.

Entah dia memutuskan pindah agama sekalipun, kita tidak punya hak untuk komentar. Semua itu merupakan hal yang hubungannya langsung kepada Sang Pencipta. Mau kita menduga karena pergaulan, karena pernikahan, atau karena bersekolah di yayasan tertentu iman manusia kepada agamanya tidak bisa dianggap sebagai masalah sepele.

Kalau dia menemukan kedamaian di agama lain, biarkan saja. Selagi tak saling melukai satu sama lain, cukup doakan supaya orang tersebut bahagia dengan apa yang dipilihnya.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Stres akibat Komentar Pedas, Sikapi dengan Cerdas!

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya