TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terkesan Sepele, 6 Jenis Overthinking Ini Sering Bikin Stress Sendiri

Bekerja keras saja, gak perlu berpikir terlalu keras juga

ilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquaido)

Overthinking membuat pikiran terasa penuh, membuat permasalahan kecil terlihat seperti permasalahan besar. Mengalami overthinking bisa terasa lebih melelahkan dibandingkan melakukan olahraga fisik berjam-jam. Berbagai pemikiran dapat terus berdatangan tanpa bisa dihentikan. Pada akhirnya, kamu akan merasa stres dan menjadi sulit untuk produktif.

Bagi sebagian orang, overthinking sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Mereka tidak berusaha menghilangkannya karena berpikir itu adalah hal yang wajar. 

Dari sekian banyak jenis overthinking, berikut enam tipe yang paling sering dimiliki dan sulit dihindari.

1. Overthinking tentang apa yang akan terjadi esok hari

ilustrasi berpikir (pexels.com/George Milton)

Jadwal presentasi atau event besar seringkali membuatmu khawatir dan kepikiran selama berhari-hari. Meskipun sudah mempersiapkan materi dengan baik, perasaan takut pasti masih ada, entah itu takut salah bicara, takut mendapat pertanyaan yang sulit, takut mendapat komentar buruk dari penonton, dan sebagainya.

Ketika mengalami hal tersebut, hal yang perlu diingat adalah bahwa apa yang kamu khawatirkan belum tentu terjadi. Kamu sudah mempersiapkan apa yang bisa kamu persiapkan, kamu gak bisa mengontrol masa depan. Jadikan worst scenario yang muncul dalam benakmu sebagai bagian dari persiapan, bukan sesuatu yang harus ditakuti.

Rasa khawatir berlebihan hanya akan merusak apa yang sudah kamu persiapkan.

2. Overthinking bahwa orang akan mengingat kesalahanmu di masa lalu 

ilustrasi bersosialisasi (pexels.com/rawpixel)

Seseorang dapat bertemu puluhan bahkan ratusan orang setiap harinya. Bagi mereka, mengingat wajah orang yang ditemui tadi pagi pun bisa menjadi sulit, apalagi mengingat perbuatan orang seminggu yang lalu.

Alasan kamu merasa kesalahan itu fatal adalah karena kamu terus mengingatnya. Sementara sebenarnya orang lain mungkin tidak memperhatikanmu sebanyak itu. Kesalahan terasa mengerikan ketika kamu memandangnya sebagai suatu hal yang harus kamu sembunyikan.

Meminta maaflah jika perlu. Jangan menghukum dirimu sendiri dengan terus terpaku pada masa lalu.

Baca Juga: 5 Hal yang Membuatmu Sering Overthinking dan Sulit Mengapresiasi Diri 

3. Overthingkin tentang kemungkinan terburuk dari suatu hal

ilustrasi pria bahagia (pixabay.com/rawpixel)

Hampir setiap pilihan memiliki sisi baik dan sisi buruk. Menulis pros and cons dapat membuatmu mengambil keputusan yang lebih baik.

Tetapi jangan sampai menulis terlalu banyak cons yang berdasar pada ketakutan pribadi saja. Apa yang kamu takutkan belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semua cons yang kamu buat mungkin hanya bentuk rasa tidak percaya dirimu.

Kemungkinan terburuk berfungsi untuk menganalisis risiko, bukan untuk menghentikanmu mengambil risiko tersebut. Lagipula, berani melakukan sesuatu yang kamu tahu akan gagal bisa terasa sangat melegakan.

4. Overthinking tentang semua peristiwa yang terjadi di sekitarmu

ilustrasi berpikir (pixabay.com/Dana Tentis)

Seorang overthinker dapat sangat terpengaruh oleh apa yang mereka baca, tonton, dan dengar. Tanpa disadari, mereka sering khawatir berlebihan tentang sesuatu yang sebenarnya tidak harus mereka khawatirkan. Otak mereka seperti terprogram untuk selalu memikirkan sesuatu.

Perkataan “kamu adalah apa yang kamu konsumsi” tidak hanya berlaku untuk makanan. Menonton film dengan tema tertentu mungkin bisa membuatmu stress berlebihan. Membaca berita pembunuhan bisa membuatmu takut berlebihan untuk bertemu orang. Itu semua bisa terjadi.

Kamu memang harus selektif atas apa yang kamu konsumsi. Hal-hal buruk dan konflik terjadi setiap harinya dan kamu tidak harus membuat itu semua menjadi masalah pribadimu.

5. Overthinking akan hal-hal sepele. 

ilustrasi berpikir (unsplash.com/Tamara Bellis)

Memikirkan hal sepele dengan terlalu serius hanya akan membuang waktumu. Dalam pekerjaan, kamu memang harus memperhatikan detail. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, tidak semua detail itu penting. Seperti berpikir terlalu lama untuk menentukan kadar gula dalam kopi, dalam menata susunan meja saat makan malam, atau bahkan dalam menentukan warna baju yang ingin digunakan untuk bekerja.

Tidak semua hal harus dipilih dengan penuh pertimbangan. Tidak semua hal yang nantinya "salah" akan berakibat fatal. Kamu bisa melakukan sesuatu hanya karena ingin. Kamu juga bisa menggunakan sesuatu hanya karena itu benda yang paling mudah ditemukan.  Istilahnya don't sweat over the small thing.

Baca Juga: 5 Sisi Positif dari Kebiasaan Overthinking, Harus bisa Dikendalikan!

Verified Writer

Berliana Cahya

Trying is not tiring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya