TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Hanya Sekedar Menulis, Ini 4 Tips Ciptakan Artikel In-depth

Write with your heart

Para pembicara Write With Your Heart, In-depth Article (IDN Times/IWF 2021)

Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. -- Pramoedya Ananta Toer

Kalimat di atas adalah penggalan dari penulis mahsyur di buku “Anak Semua Bangsa”. IDN Times percaya banget sih kalau menulis memang untuk keabadian. Buat kamu yang suka banget nulis dan ingin menulis yang dengan dalam, kamu berada di artikel yang pas!

Sebab, IDN Times sudah merangkum untukmu inti bahasan dalam acara Indonesia Writers Festival 2021 yang bertajuk “Write With Your Hearth” untuk menulis in-depth artikel yang didukung oleh Astra.

Bersama Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis, Senior Reporter IDN Times Vanny El-Rahman, dan Editor IDN Times Irma Yudistirani. Serta juga Penerima Apresiasi 12th SATU Indonesia Awards 2021 dari Astra untuk berbagi pengalaman tentang gerakan Kredi Bali (Kreasi Edukasi Bahasa dan Literasi Lingkungan) untuk membantu anak-anak sekolah yang terdampak pandemik.

Ingin tahu lebih lengkap? Yuk scroll terus ya!

Baca Juga: IWF 2021: Mitos-Fakta Community Writer dan Launching IDN Times Korea  

1. In-depth artikel berfokus pada kerangka how and why

Uni Lubis (IDN Times/IWF 2021)

Yup, seperti yang kamu tahu, kalau ingin membuat tulisan atas kejadian atau sesuatu bisa memakai formula 5W1H (what, when, who, where, why, how). Namun, untuk membuat artikel yang mendalam, Uni Lubis menyatakan, “Dalam artikel yang mendalam, kita bisa fokus kepada why dan how kisah atau peristiwa itu terjadi”.

Dengan mengulik why dan how atas suatu peristiwa, tentu nantinya penulis akan mendapatkan banyak informasi yang bisa dijahit dalam satu bingkai artikel yang mendalam. Namun, dalam penyajiannya, Uni menambahkan bahwa sebagai penulis harus bisa membuat tulisan tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nyawa. Salah satu caranya adalah dengan berempati dengan objek tulisan.

2. Data sebagai penguat tulisan

(IDN Times/IWF 2021)

Selanjutnya, hal yang tidak boleh lewat untuk menulis sebuah in-depth artikel adalah adanya data. Inilah yang ditekankan oleh Vanny El-Rahman. Sebab, data merupakan sebuah penguat untuk sebuah tulisan yang dalam.

Untuk mencari data tentu disesuaikan dengan konteks tulisannya. Oh iya, in-depth artikel juga tidak melulu sebuah peristiwa yang berat kok. Bisa juga kamu menulis dengan komprehensif tentang serunya tontonan masa kecil. “Nah, jika menulis tentang tema tersebut, datanya dari mana? Bisa saja kita jelaskan dulu dari waktu subuh hingga siang, apa saja film atau kartun anak-anak yang disiarkan,” jelas Vanny.

3. Contoh in-depth, liputan tentang pelecehan seksual di Bali

Irma Yudistirani (IDN Times/IWF 2021)

Irma Yudistirani dalam sesi yang sama juga berbagi pengalaman dirinya dalam menyajikan artikel in-depth. Irma menceritakan bahwa saat berniat untuk membuat liputan pelecehan seksual di Bali oleh oknum Sulinggih (pemuka agama di Bali) tentu perlu mengantongi cerita dan data yang utuh.

Menurutnya untuk menguak kasus pelecehan seksual ini sangat menguras keringat dan isi kepala. Perlu untuk menghimpun banyak keterangan dari korban, psikolog, hingga pihak yang terkait.

Jerih payah Irma dan tim memang sangat perih, namun dengan peliputan yang dilakukan serta menyajikannya dengan perspektif korban dan membelanya, akhirnya menarik perhatian pihak-pihak berwenang di Bali.

Baca Juga: IWF 2021: 6 Langkah Jitu Mengulas Teknologi, Ramai Pembaca!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya