TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Strategi Terapkan Self-Compassion, Berbuat Baik pada Diri Sendiri

Hindari kebiasaan mengritik diri sendiri berlebihan

ilustrasi perempuan (pexels.com/Jean-Daniel Francoeur)

Tanpa disadari, banyak waktu kita habiskan untuk menyerang diri sendiri. Entah lewat kritikan, ekspetasi tinggi, atau kepedulian yang terlalu tinggi pada orang lain hingga lupa memberi batasan yang sehat dalam relasi. Kita terlalu takut dicap arogan dan egois, sehingga dalam beberapa kesempatan, kita sering 'mengabaikan' diri sendiri.

Padahal, adalah hal yang penting untuk menunjukkan motivasi, emosi, pikiran, dan kasih sayang kepada diri sendiri. Dikutip Psyhcentral, menurut seorang profesor sekaligus penulis, Kristin Neff, ada 3 komponen dalam self-compassion, yaitu self-kindness, common humanity, dan mindfulness. Ketiganya ditujukan agar kamu bisa memperlakukan diri sendiri dengan baik, sebagaimana kamu memperlakukan orang lain.

Meski sulit, yuk, terapkan deretan strategi self compassion di bawah ini.

1. Pikirkan bagaimana kamu akan memperlakukan orang lain 

ilustrasi perempuan (pexels.com/Jill Burrow)

Saat kamu baru mengalami kejadian buruk—seperti penolakan atau kegagalan, jangan langsung menghakimi diri sendiri dengan pikiran atau perkataan macam-macam. Sebaliknya, coba bayangkan bahwa kamu baru mendapat kabar teman atau sahabatmu mendapat penolakan. Apa yang kamu akan katakan pada mereka?

Pastinya bukan penghakiman, bukan? Pasti kamu akan menguatkan, mendukung, dan menghibur mereka. Lantas, kenapa kamu tidak melakukan hal yang sama pada diri sendiri? Kenapa kamu membebani diri dengan kritik berlebihan, padahal kamu ingin mendukung orang lain?

2. Perhatikanlah kata-katamu 

ilustrasi perempuan (pexels.com/Charlotte May)

Bisa jadi kamu terbiasa mengkritik diri sendiri, sampai pada tahap bahwa kamu tidak sadar sedang melakukannya. Contoh sederhana, ketika kamu melakukan kesalahan kecil saat presentasi di depan kelas. Kamu merasa malu, sehingga kamu mengkritik diri sendiri berlebihan.

Hati-hati, sebab alimat yang kamu katakan pada diri sendiri bisa berefek pada keberanian dan kepercayaan dirimu. Membuat kesalahan adalah hal yang lumrah. Pandanglah itu sebagai sebuah pelajaran untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku tentang Mencintai, Patah Hati, dan Mengikhlaskan 

3. Coba tenangkan diri sendiri dengan gestur fisik 

ilustrasi perempuan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sentuhan fisik yang lembut bisa memberi efek menenangkan pada tubuh kita. Kamu bisa coba meletakkan tangan di dada, pipi, atau perut. Seolah seperti mendapat pelukan dari seseorang, kamu pun bisa mempraktikkan physical kindness pada diri sendiri.

Sembari itu, perkatakanlah kalimat afirmasi positif. “Tidak apa-apa, kamu sudah bekerja keras”, atau “tidak apa-apa gagal sekarang, nanti kita coba lagi, ya." Jadi kamu bisa merasa lebih rileks dan bahagia.

4. Ganti kalimat negatif menjadi afirmasi positif 

ilustrasi perempuan (pexels.com/ArtHouse Studio)

Jangan terus-terus mengatakan, “Aku memang gak pernah bisa!” atau, “Aku memang payah!” Secara tidak langsung, kamu menanamkan pemahaman pada diri sendiri bahwa kamu memang orang yang payah dan tidak bisa. Padahal, itu sama sekali tidak benar.

Walau sering disepelekan, apa yang kamu ucapkan dan kamu dengar sangat krusial dalam mempengaruhi kepribadianmu. Masa kamu ingin terus menjadi perundung diri sendiri?

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Belum Mencintai Diri Sendiri, Masih Suka Insecure!

Verified Writer

Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya