Surat Qaf Ayat 1-45 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan
Rasulullah SAW senang membaca surat ini di tempat umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surat Qaf adalah surat yang diturunkan di kota Makkah, maka termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Surat yang berisikan 45 ayat ini dimulai dengan huruf Qaf. Hal itu membuat surat ini dinamakan surat Qaf.
Surat ini memiliki nama lain yaitu, surat Al-Basiqat. Nama tersebut diambil dari lafaz al-basiqat yang tercantum dalam ayat surat ini. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Qaf.
Baca Juga: Surat At-Takasur Ayat 1-8 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan
1. Surat Qaf ayat 1- 22 beserta artinya
Berikut bacaan arab surat Qaf ayat 1 sampai 22, latin dan artinya.
Ayat 1
قۤ ۗوَالْقُرْاٰنِ الْمَجِيْدِ ۖ
qāf, wal-qur`ānil-majīd
"Qaf. Demi Al-Qur'an yang mulia."
Ayat 2
بَلْ عَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ فَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا شَيْءٌ عَجِيْبٌ
bal 'ajibū an jā`ahum munżirum min-hum fa qālal-kāfirụna hāżā syai`un 'ajīb
"(Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, “Ini adalah suatu yang sangat ajaib.”
Ayat 3
ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۚ ذٰلِكَ رَجْعٌۢ بَعِيْدٌ
a iżā mitnā wa kunnā turābā, żālika raj'um ba'īd
"Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah (akan kembali lagi)? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin."
Ayat 4
دْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْاَرْضُ مِنْهُمْ ۚوَعِنْدَنَا كِتٰبٌ حَفِيْظٌ
qad 'alimnā mā tangquṣul-arḍu min-hum, wa 'indanā kitābun ḥafīẓ
"Sungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari (tubuh) mereka, sebab pada Kami ada kitab (catatan) yang terpelihara baik."
Ayat 5
بَلْ كَذَّبُوْا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْ فَهُمْ فِيْٓ اَمْرٍ مَّرِيْجٍ
bal każżabụ bil-ḥaqqi lammā jā`ahum fa hum fī amrim marīj
"Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran ketika (kebenaran itu) datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau."
Ayat 6
اَفَلَمْ يَنْظُرُوْٓا اِلَى السَّمَاۤءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنٰهَا وَزَيَّنّٰهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْجٍ
a fa lam yanẓurū ilas-samā`i fauqahum kaifa banaināhā wa zayyannāhā wa mā lahā min furụj
"Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?"
Ayat 7
وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍۙ
wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā min kulli zaujim bahīj
"Dan bumi yang Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yang indah,"
Ayat 8
تَبْصِرَةً وَّذِكْرٰى لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيْبٍ
tabṣirataw wa żikrā likulli 'abdim munīb
"untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali (tunduk kepada Allah)."
Ayat 9
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً مُّبٰرَكًا فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِۙ
wa nazzalnā minas-samā`i mā`am mubārakan fa ambatnā bihī jannātiw wa ḥabbal-ḥaṣīd
"Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen."
Ayat 10
وَالنَّخْلَ بٰسِقٰتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيْدٌۙ
wan-nakhla bāsiqātil lahā ṭal'un naḍīd
"Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun,"
Ayat 11
رِّزْقًا لِّلْعِبَادِۙ وَاَحْيَيْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًاۗ كَذٰلِكَ الْخُرُوْجُ
rizqal lil-'ibādi wa aḥyainā bihī baldatam maitā, każālikal-khurụj
"(sebagai) rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan (air) itu negeri yang mati (tandus). Seperti itulah terjadinya kebangkitan (dari kubur)."
Ayat 12
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّاَصْحٰبُ الرَّسِّ وَثَمُوْدُ
każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa aṣ-ḥābur-rassi wa ṡamụd
"Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Tsamud telah mendustakan (rasul-rasul),"
Ayat 13
وَعَادٌ وَّفِرْعَوْنُ وَاِخْوَانُ لُوْطٍۙ
wa 'āduw wa fir'aunu wa ikhwānu lụṭ
"dan (demikian juga) kaum ‘Ad, kaum Firaun dan kaum Lut,"
Ayat 14
وَّاَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍۗ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيْدِ
wa aṣ-ḥābul-aikati wa qaumu tubba', kullung każżabar-rusula fa ḥaqqa wa'īd
"dan (juga) penduduk Aikah serta kaum Tubba‘. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku (atas mereka)."
Ayat 15
اَفَعَيِيْنَا بِالْخَلْقِ الْاَوَّلِۗ بَلْ هُمْ فِيْ لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ
a fa 'ayīnā bil-khalqil-awwal, bal hum fī labsim min khalqin jadīd
"Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Sama sekali tidak) bahkan mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru."
Ayat 16
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
Ayat 17
اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌ
iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni 'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli qa'īd
"(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri."
Ayat 18
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun 'atīd
"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."
Ayat 19
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ
wa jā`at sakratul-mauti bil-ḥaqq, żālika mā kunta min-hu taḥīd
"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari."
Ayat 20
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِۗ ذٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيْدِ
wa nufikha fiṣ-ṣụr, żālika yaumul-wa'īd
"Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan."
Ayat 21
وَجَاۤءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَاۤىِٕقٌ وَّشَهِيْدٌ
wa jā`at kullu nafsim ma'ahā sā`iquw wa syahīd
"Setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan (malaikat) saksi."
Ayat 22
لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ
laqad kunta fī gaflatim min hāżā fa kasyafnā 'angka giṭā`aka fa baṣarukal-yauma ḥadīd
"Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam."
Baca Juga: Surat Al-Mumtahanah Ayat 1-13 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan
Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Qaf ayat 1 sampai 45. Semoga dengan membaca surat ini, bisa membuat kita menyadari bahwa Allah SWT berada sangat dekat dengan kita. Amin.