Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menindik atau piercing merupakan tindakan melukai diri dengan membuat lubang pada beberapa area tubuh, seperti telinga, hidung, lidah, bibir, dan lainnya. Sebetulnya fenomena tindik ini bukan hanya sekadar untuk gaya atau pun menunjang penampilan. Namun, juga menjadi kebudayaan di beberapa daerah.
Nyatanya, memang pada saat menindik anggota tubuh memberikan efek yang cukup sakit. Apalagi, jika lokasinya berada di beberapa bagian yang cenderung sensitif atau pun tipis. Namun, sebelum memutuskan untuk menindik sebaiknya kamu dapat memperhatikan lima risiko berikut ini yang mungkin mengintaimu.
1. Reaksi alergi
ilustrasi tindik (unsplash.com/@ziphaus) Risiko yang pertama adalah munculnya reaksi alergi yang bisa terjadi karena penggunaan benda tertentu dalam proses menindik. Ada beberapa jenis logam seperti nikel yang dapat memicu reaksi serius, apalagi digunakan dalam menindik atau digunakan sebagai bahan utama dari aksesori yang akan kami pakai. Alhasil, penting untukmu dalam mengetahui jenis material dari asesoris yang akan digunakan.
Reaksi alergi tersebut bisa tumbuh dengan beberapa gejala khusus, seperti munculnya ruam, kemerahan, bercak kering, rasa gatal, hingga luka lepuh. Itulah mengapa sebaiknya kamu dapat berkonsultasi lebih jauh dengan dokter, terkait untuk memastikan apakah memiliki reaksi alergi atau tidak sebelum menindik.
Baca Juga: Menindik Organ Intim? 5 Bahaya Ini Mengancammu, lho!
2. Infeksi pada area tindik
ilustrasi tindik (unsplash.com/@andriyko) Menindik area tubuh nyatanya tidak seaman seperti yang dibayangkan, karena memang ada risiko tersendiri seperti infeksi pada bagian tubuh. Apalagi tindik ini sama saja dengan menyakiti tubuh dan akan menimbulkan luka. Alhasil, risiko untuk terkena infeksi pun sebetulnya tinggi dan kamu harus tahu bagaimana cara dalam mengantisipasi risiko tersebut.
Penting untukmu agar tahu tata cara untuk merawat area yang menjadi lokasi pemasangan tindik, sehingga bisa dihindari dengan baik. Biasanya semua area tubuh sangat berpotensi menyebabkan risiko infeksi. Namun, area yang paling rentan adalah pusar dan jelas kamu perlu berhati-hati dengan hal ini.
3. Luka robek
ilustrasi tindik (unsplash.com/@leohoho) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kamu perlu berhati-hati dengan adanya luka robek yang mungkin muncul setelah melakukan tindik, apalagi risiko ini sebetulnya sangat mengerikan. Luka robek yang muncul ternyata bisa disebabkan karena beberapa kemungkinan. Misalnya, apabila tak sengaja terbentur saat olahraga, terjatuh, hingga tertarik tindiknya.
Luka robek tersebut sebetulnya bisa menimbulkan masalah baru, yaitu keloid yang merupakan bekas luka akibat pembelahan sel kulit secara berlebihan. Oleh karena itu, kamu harus membutuhkan tindakan medis untuk segera mengobati risiko yang satu ini. Sebab, tidak bisa hilang secara tiba-tiba. Jadi, tentu risiko seperti ini harus bisa kamu waspadai.
4. Rentan terjangkit penyakit infeksi menular
ilustrasi tindik (unsplash.com/@woody_cr) Pemasangan tindik memiliki risiko yang hampir serupa dengan membuat tato. Sebab, menggunakan alat tajam saat melakukannya dan harus benar-benar bisa dipastikan higienisnya dari alat tersebut.
Jarum tindik yang digunakan sudah semestinya benar-benar steril dan higienis. Hal itu bertujuan untuk memastikan, bahwa prosedurnya tetap aman, sehingga jangan memilih tempat tindik yang sembarangan.
Jika menggunakan jarum tindik yang tak steril bisa menyebabkan masalah yang cukup serius, seperti terjadinya penularan hepatitis B, hepatitis C, tetanus, sampai dengan HIV. Lebih baik mencari tempat tindik yang lebih terpercaya karena risikonya cukup besar apabila dipaksakan. Jadi, jangan mudah tergiur dengan harga tindik yang terlalu murah dan tak masuk akal.
Baca Juga: Tertarik untuk Memasang Piercing? Perhatikan 4 Hal Ini