TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Cara Mulai Postcrossing, Traveling Lewat Kartu Pos

Jalan ninja untuk merasakan sensasi luar negeri dari rumah!

ilustrasi orang mendapat kartu pos (unsplash.com/Jakob Owens)

Hobi Postcrossing ini adalah hobi tukar menukar kartu pos. Melalui situs Postcrossing (www.postcrossing.com), yang diinisiasi oleh Paulo Magalhaes, setiap orang bisa mengirimkan kartu pos dan menerima kartu pos kembali secara acak dari suatu negara di dunia. Kegiatan ini memiliki kesenangan tersendiri terutama yang menyukai budaya, travel, sejarah, prangko, dan sejenisnya.

Dalam setiap kartu pos ada banyak pengetahuan yang bisa dipelajari antara lain dari segi bahasa, destinasi wisata dari gambar kartu pos, cap prangko, jenis prangko, dan bahkan cerita dari penulis kartu posnya. Bagaimana bisa memulai bergabung dengan hobi postcrossing ini, simak di bawah ini!

1. Membuat akun di website Postcrossing, gratis tidak dipungut biaya 

ilustrasi mendaftar akun postcrossing (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

Untuk membuat akun Postcrossing sangatlah mudah, bisa diakses di www.postcrosing.com. Akun di postcrossing ini akan meminta menulis username, email, password, alamat lengkap untuk menerima kartu pos nantinya. Postcrossing memastikan keamanan data dan alamat tidak akan muncul di halaman profilmu.

2. Mempersiapkan 5 kartu pos untuk dikirim pertama kali 

ilustrasi kartu pos (pexels.com/Pixabay)

Membeli kartu pos dengan gambar khas Indonesia yang menarik bisa menjadi pilihan untuk dikirimkan ke luar negeri. Setiap pengguna pertama Postcrossing, akan diberikan jatah mengirim kartu pos hanya sebanyak 5 kali terlebih dahulu.

Website Postcrossing akan secara acak memberikan 5 nama dan alamat penerima. Selanjutnya, jika sudah meminta alamat, maka dalam kurun waktu yang singkat harus mengirimkannya segera.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Nama Pena untuk Penulis Pemula

3. Menulis kartu pos untuk sang penerima kartu pos

ilustrasi menulis kartu pos (unsplash.com/Louis Hansel)

Sebelum mengirimkan kartu posnya, sebaiknya juga menulis beberapa kalimat yang menambah nilai dan kesan untuk sang penerima kartu pos. Selain itu juga, terdapat kode unik yang harus dituliskan di kartu pos agar bisa dilacak apabila sudah sampai di tangan penerima. Kode unik akan diberikan bersamaan dengan alamat dan nama penerima oleh website Postcrossing.

4. Mengirimkan kartu pos di kantor pos menggunakan prangko

ilustrasi mengirim kartu pos dengan prangko (unsplash.com/regularguy.eth)

Kartu pos yang telah ditulis lengkap dengan alamat penerimanya bisa dikirim melalui kantor pos terdekat. Tidak perlu menggunakan paket pengiriman EMS tetapi cukup menempelkan prangko saja.

Pengiriman menggunakan prangko bisa berbeda tarifnya ke setiap negara. Di tahun 2022 ini, PT Pos Indonesia menerapkan tarif prangko untuk pengiriman ke negara ASEAN kira-kira sebesar Rp 5.000, negara di benua Asia Rp 6.000, negara di benua Amerika Rp 10.000, negara di benua Eropa Rp 9.000, dan benua Afrika Rp 9.000.

5. Sabar menunggu hingga kartu pos yang dikirim, akhirnya diterima dan diregistrasi oleh sang penerima 

ilustrasi mendapatkan kartu pos (pexels.com/Lina Kivaka)

Sejatinya, hobi postcrossing atau tukar menukar kartu pos ini disebut juga snail mail atau surat siput. Memang butuh kesabaran karena memerlukan proses yang panjang dan sulit diprediksi kapan akhirnya akan sampai ke penerima. Hal ini akan menjadi kesan tersendiri dalam proses mengirim kartu pos dari hobi postcrossing ini.

Baca Juga: 7 Sahabat Pena Kartini, Ada Warga Belanda hingga Jerman

Writer

Devi Marietta

menulis untuk berdampak positif, aktif menulis tentang perjalanan tak biasa di Korea di devimarietta.wordpress.com, follow Instagram @devimarietta

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya