TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pertanyaan Ini Bikin Kamu Makin Yakin untuk Kurangi Sampah Plastik

Yuk, lindungi bumi dari polusi plastik

pixabay/meineresterampe

Plastik begitu lekat dalam keseharian manusia. Tanpa sadar kita sering menggunakannya untuk berbagai keperluan. Tidak sadarnya kita dalam 'mengonsumsi' plastik membawa kenyataan pada jumlah sampah plastik yang tidak terurus. Ada 3,2 juta ton sampah plastik yang terbuang ke laut dan menempatkan Indonesia di posisi kedua sebagai penghasil sampah plastik kedua dibawah Tiongkok.

Kenyataan yang didapati ini harusnya menjadi renungan bagi kita untuk mengurangi sampah plastik. Apalagi, Indonesia menargetkan penurunan sampah plastik sebesar 30 persen di 2025. Untuk itu, lima pertanyaan ini perlu kamu tanyakan pada diri sendiri apakah dirimu sudah mengurangi sampah plastik atau belum.

1. Sudahkah minum tanpa sedotan?

pixabay/Hans

Jika sedang makan di restoran atau di pedagang kaki lima biasanya minuman yang kamu pesan hadir bersama dengan sedotan. Nikmat minuman yang disedot masuk ke kerongkongan lalu mengalir ke dalam tubuh tanpa kamu perlu berpikir panjang. Terasa enak bukan? Tapi, pernahkah kamu membayangkan bahwa sedotan yang kamu dan orang Indonesia pakai untuk minum mencemari lingkungan?

Dihimpun dari Katadata.co.id disebutkan bahwa 93,2 juta buah sedotan dipakai oleh orang Indonesia setiap harinya. Kalau sedotan sebanyak itu dibariskan maka panjangnya setara dengan 16.784 km atau jarak antara Jakarta-Mexico City! Kalau dibiarkan sepekan, panjangnya bisa "mekar" hingga setara tiga kali keliling bumi! Melihat fakta ini kamu harus bertanya pada dirimu, "sudahkah minum tanpa sedotan hari ini?"

Baca Juga: 7 Cara Mudah Melakukan Gerakan Bebas Sampah

2. Sudahkah berbelanja memakai tas sendiri?

pixabay/MabelAmber

Memilih makanan atau minuman favorit, pergi ke kasir, membayar dan membawanya pulang memakai kantong plastik pemberian penjaga kasir. Aktivitas yang sama sekali tak asing bagi yang doyan ke minimarket dan membeli jajan kesukaan. Tak sadar, dari aktivitas sederhana itu kita punya sumbangsih dalam menghasilkan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan, terlebih pada penggunaan kantong plastik.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa Indonesia menghasilkan 10,95 juta sampah kantong plastik pertahun. Tiap orangnya pertahun bisa 'menghasilkan' sampah kantong plastik sebanyak 700 buah. Jumlah yang sebanyak itu 'membantu' menyumbang sampah plastik ke laut dan menempatkan Indonesia di peringkat kedua setelah Tiongkok.

3. Sudahkan membawa botol minuman dari rumah?

pixabay.com/GSquare

Membeli minuman dalam kemasan botol plastik memang terlihat lebih praktis. Setelah minuman yang diteguk habis, botol plastik bisa langsung dibuang ke tempat sampah yang tersedia. Setelah itu, kita tak ambil pusing dengan kemana botol plastik yang kita buang akan bermuara. Padahal, jumlah botol plastik yang dihasilkan Indonesia dalam setahun tergolong luar biasa besar.

Mengutip dari Worldatlas.com, Indonesia menduduki peringkat keempat dalam konsumsi minuman dalam botol mencapai 4,82 miliar. Konsumsi yang sebanyak ini ternyata tidak diimbangi dengan daya urai botol plastik yang butuh waktu hingga 450 tahun. Kalau sudah begini, kamu masih mau pakai botol plastik atau bawa botol minum sendiri dari rumah?

4. Sudahkah dirimu membawa bekal sendiri?

pixabay/TheAndrasBarta

Jajan di luar memang memberi kenikmatan tersendiri. Jajanan macam cimol, pentol atau bahkan sosis bakar bikin dirimu tergoda untuk membelinya. Makanan-makanan itu biasanya dibungkus dalam plastik kecil yang memungkinkan untukmu bawa kemana-mana. Tapi, pernahkah kamu menyadari bahwa plastik kemasan jajanan itu berperan pada pencemaran lingkungan?

Sama halnya dengan botol plastik, kemasan plastik untuk jajanan pinggir jalan juga butuh waktu lama untuk terurai. Butuh waktu hingga puluhan hingga ratusan tahun untuk mengurai plastik. Cara cepat? Umumnya plastik dibakar agar tidak menumpuk. Tetapi, langkah ini justru bisa menimbulkan polusi udara dan membahayakan kesehatan bila menghirup asapnya. Jadi, berniatkah kamu membawa bekal sendiri demi kebersihan lingkungan dan terjaminnya kesehatan?

Baca Juga: Bisa di Tiru, 5 Negara yang Melakukan Cara Unik untuk Olah Sampah 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya