TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Rekomendasi Buku yang Membuat Introver Lebih Mengenal Diri Sendiri

Buku yang cocok untuk mengenal introvert lebih jauh

ilustrasi buku untuk memahami diri sendiri (pexels.com/Poline Zimmerman)

Introvert merupakan salah satu jenis kepribadian manusia. Dikenal sebagai sosok pendiam, pemalu dan tidak memiliki keterampilan sosial yang baik membuat introvert sering diremehkan dan dianggap tidak bisa bersaing. Stigma ini tentunya memberikan dampak negatif kepada kelompok kepribadian ini. Tak jarang, orang-orang dengan kepribadian introvert sering merasa tidak percaya diri dan rendah diri.

Di balik stigma negatif yang melekat pada diri introvert, terdapat banyak potensi terpendam yang jarang disadari. Padahal, jika potensi ini bisa dimanfaatkan dengan baik, introvert bahkan bisa tampil dengan sosok yang lebih hebat dari ekstrovert. Hal inilah yang perlu disadari oleh para introvert agar bisa meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik lagi.

Kendala yang sering dihadapi introvert adalah kesulitan untuk mengenal diri sendiri. Sebagian besar dari mereka justru terpaku dengan label orang lain daripada harus mengenal dirinya sendiri. Padahal, mengenal diri sendiri bisa membuat introvert lebih mengerti segala sesuatu yang ada di dalam dirinya. Hal ini berdampak positif bagi keberlangsungan hidup introvert yang akan merasa lebih tenang dan bahagia.

Jika kamu masih kesulitan dalam mengenal diri kamu sendiri, kamu bisa mencoba untuk memahaminya dengan membaca buku-buku yang cocok untuk introvert di bawah ini. Selain bisa mengenal diri sendiri, kamu juga bisa meng-improve diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Langsung cek aja, yuk!

1. Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking oleh Susan Cain

Quiet (shopee.co.id/shanelibrary)

Secara umum, buku "Quiet" menjelaskan tentang kesalahpamahan sebagian orang terhadap kepribadian introvert. Melalui pengalamannya, Susan Cain memberikan berbagai contoh kasus orang yang mengalami kepribadian tersebut. Di dalam buku itu juga, ia menjelaskan bahwa ekstrovert dan introvert bukan membicarakan mana yang superior, melainkan bericara tentang energi.

Susan memberikan contoh nyata bahwa introvert bisa mentransformasi dirinya menjadi pribadi yang berdaya saing tinggi. Ia mencontohkan anak muda bernama Dale Carnegie yang pemalu sukses menjadi pakar komunikasi publik kelas dunia. Selain itu, ada juga Tony Robbins yang merupakan seorang motivator terkemuka yang selalu menjelaskan pentingnya kemampuan salesmanship dalam kehidupan sehari-hari. Kedua contoh tersebut membantah bahwa tidak selamanya introvert tidak sukses dalam kariernya.

Dalam buku ini, Susan menegaskan bahwa tidak ada definisi pasti tentang istilah ekstrovert dan introvert. Namun, ia menjelaskan bahwa psikolog menyepakati bahwa terdapat poin yang bisa diambil seperti introvert dan ekstrovert yang berbeda dalam tingkat stimulasi yang berasal dari luar.

Buku ini juga menjelaskan sisi lain dari introvert yang menyimpan potensi hebat. Secara umum, buku menekankan bahwa semua pribadi sama-sama memiliki peran tersendiri dan patut disyukuri karena biar bagaimanapun introvert adalah sebuah anugerah.

2. The Introvert Advantage: How to Thrive in an Extrovert World oleh Marti Olsen Laney

The Introvert Advantage (pexels.com/Evie Shaffer)

"The Introvert Adventage", buku karangan Marti Oslen Laney ini secara umum ingin menjelaskan kepada introvert agar dapat memahami diri mereka sendiri. Selain itu, mereka juga diajak untuk membuka diri diri dengan dunia yang sebagian besar dipenuhi oleh ekstrovert. Ia menjelaskan bahwa tidak ada yang salah menjadi introvert. Sebab, introvert juga mempunyai banyak hal yang jarang disadari dapat dikembangkan. Dengan memahami diri sendiri, mereka akan bisa menjadi introvert yang luar biasa.

Buku ini menekankan bagaimana kelompok introvert dan ekstrovert dalam menciptakan energi yang berbeda. Perbedaan lain diantara mereka adalah respon mereka terhadap stimulus, dan cara mereka dalam memahami suatu pengalaman atau pengetahuan. Introvert bisa menerima stimulus sebanyak mungkin dari luar. Sebaliknya, introvert tidak mampu mengatasi banyak stimulus yang berbeda.

Yang menarik dari buku ini adalah ulasan tentang ikatan keluarga antara introvert dan ekstrovert atau pun sebaliknya. Ternyata dengan memahami tempramen dari setiap pasangan dapat membuat kita paham apa yang seharusnya kita lakukan terhadap pasangan kita. Sama halnya ketika terjadi masalah antara keduanya, jadi lebih mengerti dan tau apa yang seharusnya dilakukan.

Baca Juga: 5 Tips Mengurangi Rasa Canggung di Lingkungan Baru bagi Introvert 

3. Diary Introvert oleh Hardy Zhu

Diary Introvert (shopee.co.id/fixystore.id)

Buku yang ditulis oleh penulis Indoensia, Hardy Zhu ini menjelaskan introvert dari sudut pandang penulis . Di dalam buku ini diceritakan hambatan-hambatan yang sering dialami serta stereotip yang disematkan pada introvert.

Selain membahas fakta yang sering dialami introvert, buku ini juga menjeaskan solusi yang bisa diambil agar bisa berdaya dan lebih berkarya lagi. Penulis juga melibatkan peran teman di sekitar introvert untuk mengajaknya mendobrak batasan diri yang selama ini menjadi masalah utama yang harus segera diakhiri.

Keunggulan dari buku ini yaitu adanya jurnal yang bisa diisi oleh pembaca. Dengan cara menulis, kamu seolah sedang curhat langsung dengan penulis. Kamu bisa menulis apa saja hambatan-hambatan kamu selama menjadi introvert dan apa saja upaya yang hendak dicapai. Waw, menarik banget nih!

4. How to Win Friends and Influence People oleh Dale Carnegie

How to Win Friends and Influence People (instagram.com/bincangbuku)

Buku ini menjelaskan tentang bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Tujuannya adalah agar orang bisa lebih mudah mendapatkan teman dan rasa hormat dari orang lain. Untuk mendapatkan teman, orang harus bisa meninggalkan kesan yang bertahan lama terhadap orang lain. Adapun yang dilakukan untuk mencapai itu adalah dengan cara menghargai orang tersebut.

Buku ini juga memberikan penjelasana kepada introvert agar bisa menberi kesan yang baik agar orang lain mendapatkan dan menjaga kepercayaan orang lain. Kepercayaan diperoleh dan dijaga dengan rasa empati, dan kerendahan hati untuk segera meminta maaf atas kesalahan. 

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Disukai Orang Introvert, Kamu Harus Tahu

Verified Writer

Dian Wijayanti

Bukan anak musik tapi suka musik, find me on instagram @diannwy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya