TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal terkait Body Language yang Harus Kamu Pahami agar Gak Keliru

Jangan sembarang menyimpulkan, ya 

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/Edmond Dantès)

Komunikasi merupakan kunci penting dari segala permasalahan yang ada. Sering kali suatu masalah ditimbulkan dari kurangnya komunikasi ataupun kesalahan penafsiran atas suatu tindakan yang sesungguhnya tidak memiliki makna demikian. Salah satunya dari gerak-gerik seseorang saat berhadapan dengan orang lain.

Kita percaya bahwa gerak-gerik seseorang menunjukkan emosi yang dirasakannya saat berhadapan dengan orang lain, tapi enggan untuk diungkapkan. Jika kita salah tangkap dan mengartikannya secara negatif, maka akan menimbulkan konflik batin.

Terkait dengan hal ini, kita sebenarnya tidak dapat langsung menyimpulkan tindakan nonverbal lawan bicara. Berikut lima hal yang perlu kamu perhatikan mengenai body language.

1. Sadari bahwa body language bukan sepenuhnya merupakan "bahasa" 

ilustrasi orang menyilangkan lengan di dada (pexels.com/Monstera)

Tidak ada kamus untuk menerjemahkan bahasa nonverbal. Mungkin beberapa artikel menyebutkan bahwa beberapa body language dapat menjadi isyarat, tapi kita tidak dapat langsung mengambil kesimpulan terkait hal ini.

Misalnya, ketika seseorang menyilangkan tangannya di dada saat berbicara dengan kita, itu berarti ia tidak nyaman. Itu tidak sepenuhnya benar, karena bisa saja itu merupakan kebiasaannya.

Itulah pentingnya untuk tidak terlalu mengambil hati body language seseorang karena tidak ada kamus baku yang menerjemahkan hal tersebut. Cobalah langsung tanyakan apakah ia memang tidak nyaman atau justru tidak memiliki maksud apa pun dari tindakan tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Mengoptimalkan Body Language untuk Presentasi yang Memukau

2. Keterampilan menggunakan body language sebenarnya merupakan hal yang sulit 

ilustrasi orang presentasi (pexels.com/祝 鹤槐)

Seperti yang dikatakan sebelumnya, body language bukan sepenuhnya merupakan bahasa. Dalam konteks lainnya, hal ini dapat membantu seseorang untuk mempertegas kalimat yang ia lontarkan.

Kita ambil contoh dari seseorang yang sedang berpidato. Sering kali kita melihat orang yang berpidato juga ikut menggerak-gerakkan tangannya pada beberapa kesempatan. Ia menentukan timing yang cocok untuk menggunakan tindakan nonverbal guna menegaskan dan mengundang perhatian audiens.

Untuk menemukan pola tersebut perlu melakukan latihan yang cukup lama. Pengalaman bermain peran dalam hal ini.

3. Menggunakan bahasa nonverbal memerlukan masukan dari orang lain 

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/Christina Morillo)

Berlanjut dari poin sebelumnya, latihan untuk menggunakan bahasa nonverbal untuk keperluan tertentu perlu diiringi dengan feedback atau masukan dari orang lain. Kita perlu mengetahui bagaimana seseorang menangkap body language yang kita lakukan. Jika dalam konteks untuk keperluan pidato, tentu ini menjadi hal yang krusial.

Ini sebenarnya juga berlaku untuk percakapan sehari-hari. Kita perlu menyesuaikan body language tergantung dari siapa lawan bicara kita. Jika seseorang memberikan feedback, seperti ia merasa tidak nyaman dengan body language tersebut, berusahalah untuk menerima dan memperbaikinya untuk menciptakan komunikasi yang semakin baik.

4. Body language tidak serta merta mencerminkan kepribadian seseorang 

ilustrasi orang menyilangkan lengan di dada (pexels.com/Julia M Cameron)

Kita terkadang lupa bahwa ada banyak faktor yang membentuk kepribadian seseorang. Bahkan kita secara tidak sadar menilai seseorang dari kesan pertama yang kita dapatkan darinya.

Jika dalam kondisi orang tersebut memiliki kebiasaan berkacak pinggang atau menyilangkan lengan di dada, kita yang tidak terbiasa akan menilainya secara negatif. Kita sebagai penerima body language tersebut justru merupakan pihak yang harus proaktif dalam memberikan feedback. Ingat, komunikasi adalah kunci!

Baca Juga: 5 Tipe Love Language yang Perlu Kamu Tahu, Dia yang Mana?

Verified Writer

Dwi Nantari

Halo!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya