TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Mengapa Anak Millennial Kesulitan Memulai Percakapan 

Apakah kamu juga merasa kesulitan? 

Pexels/KatJayne

Mayoritas dari pekerja millennial merasa sulit untuk berteman di tempat kerja mereka diikarenakan mereka merasa cemas saat menghadapi orang baru hingga berakhir menjauh dari teman kerja mereka. Sebuah survei yang dilakukan Milkround.com terhadap 2.016 anak muda usia 25-34 tahun menemukan bahwa 65 persen responden mengaku kesulitan dalam berteman di kantor.

Mereka yang berkata dengan alasan bukan orang yang terbuka dan tidak pandai memulai percakapan pun seringkali menghindari kerumunan teman kerja dan dicap sebagai anti sosial. Padahal terbuka atau tidak itu bergantung dari mau atau tidaknya kamu untuk melakukan. Jadi, kenapa sih anak millennial masih terlihat kesulitan saat memulai percakapan?

1. Menderita kecemasan

unsplash/Anthony Tran

Millennial memiliki julukannya sendiri sebagai kaum pemalas, egosentris, hipersensitif terhadap kritik, dan tidak mampu mengatasi tekanan kehidupan nyata. Meskipun tidak ada yang benar-benar setuju tentang generasi millennial, namun satu hal yang cukup pasti adalah mereka mudah stress. Sebanyak 17 persen dari mereka mengalami depresi dan 14 persen menderita kecemasan.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Agar Gak Grogi Memulai Percakapan dengan Orang Baru

2. Millennial lebih mencari psikoterapi daripada anggota generasi X

unsplash/Dustin Belt

Liku-liku kehidupan generasi millennial yang memiliki keprihatinan serius terhadap menghasilkan cukup uang, sulitnya mereka menyimpan uang, dan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, tentang membuat pilihan yang tepat hari ini untuk memastikan masa depan yang stabil. Sebenarnya, pengambilan keputusan itu sendiri mungkin menjadi alasan nomor 1 mengapa kaum millennial begitu tertekan dan cemas, dan mengapa mereka merasa perlu psikoterapi.

3. Tidak mengerti arti dari keterbukaan diri

unsplash/Jackson Simmer

Keterbukaan diri adalah proses memberi kesempatan kepada pihak lain untuk mengetahui cara berpikir kamu, mengenai perasaan kamu tentang sesuatu dan tentang keinginan. Keterbukaan diri berbeda dengan pengenalan diri (self description). Keterbukaan diri juga berarti memberitahukan cara kamu bereaksi terhadap suatu situasi, kemudian menjelaskan dan mendiskusikan pandangan serta pengalaman yang kamu miliki tentang situasi tersebut.

4. Tidak mengenal tujuan dari keterbukaan diri

unsplash/Anthony Tran

Menurut Derlega (1993) yang dimuat dalam dictio.id, terdapat lima alasan utama untuk melakukan keterbukaan diri. Namun yang perlu diketahui adalah kontrol sosial, yaitu mengungkapkan atau menyembunyikan informasi tentang dirinya, sama seperti arti dari kontrol sosial. Tapi, kamu dapat menekan topik, kepercayaan atau ide yang akan membentuk pesan yang baik bagi orang yang mendengarnya.

Baca Juga: Patut Dicoba, Ini 6 Tips untuk Memulai Sebuah Percakapan

Writer

Rena Dyandra

Sang pemimpi ulung dan semakin bermimpi melalui tulisan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya